Mohon tunggu...
Rizqo Mazida Umala Ulya
Rizqo Mazida Umala Ulya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi/UIN Sunan Kalijaga/ 22107030113 (Ilmu Komunikasi D)

Akun ini saya dedikasikan untuk menambah kemampuan menulis serta literasi saya, kedepannya saya berharap dapat menjadi versi terbaik diri.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Larangan Ayah, Dukungan Ibu

15 Juni 2023   13:09 Diperbarui: 15 Juni 2023   13:13 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi, Foto saat Part Time

Dalam kehidupan, seringkali kita dihadapkan pada perbedaan pendapat dan pandangan antara anggota keluarga. Hal ini juga berlaku dalam konteks pendidikan dan karir. Beberapa orang tua memiliki pandangan yang berbeda mengenai keputusan penting seperti melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi sambil bekerja. Dalam kasus ini, ada perbedaan antara ibu dan ayah yang menunjukkan pandangan yang berbeda.

Penting untuk diingat bahwa perbedaan pendapat ini tidak jarang terjadi dalam banyak keluarga. Setiap anggota keluarga memiliki pengalaman, latar belakang, dan nilai-nilai pribadi yang berbeda. Pandangan mereka juga bisa dipengaruhi oleh pemahaman mereka tentang dunia kerja dan pendidikan. Oleh karena itu, penting untuk menghargai pandangan dan pemikiran setiap orang tua, meskipun berbeda.

Berdasarkan pengalaman pribadi dan pengamatan ke teman-teman, ibu merupakan sosok yang lebih melarang keras anak-anaknya untuk kuliah sambil kerja. Termasuk ibu saya, dia sering menyuruh saya untuk resign dari pekerjaan part time yang sedang saya jalani sekarang.

Ibu selalu bertanya apakah kuliah saya aman, apakah saya bisa membagi waktu dengan istirahat, bahkan ibu juga selalu menghubungi bertanya apakah sudah makan. Sebagai anak, kita harus mengerti dan memahami perasaan yang ibu rasakan, ibu merupakan malaikat yang merawat kita sedari kecil, kekhawatiran-kekhwatiran yang muncul merupakan kekhawatiran yang wajar. Sebagai anak, penting untuk mengkomunikasikan keadaaan saat ini, untuk memberi rasa aman bagi ibu. 

Dokumentasi Pribadi, Foto saat Part Time
Dokumentasi Pribadi, Foto saat Part Time

Jika ibu melarang anaknya untuk kuliah sambil kerja, mungkin ada beberapa alasan di balik pandangan tersebut. Beberapa alasan yang masuk akal termasuk kekhawatiran tentang beban kerja yang berlebihan, ketidakstabilan akademik, atau kekurangan waktu untuk bersantai dan menikmati masa muda. Ibuku mungkin ingin memastikan bahwa aku memiliki fokus yang jelas pada pendidikan dan dapat mencapai potensi penuhku di perguruan tinggi tanpa adanya distraksi atau tekanan tambahan dari pekerjaan.

Karena ibu selalu merasa khawatir bila anaknya pulang malam, bila anaknya kekurangan waktu bersantai, ibu adalah sosok yang sangat peka terhadap sikap anaknya apalagi bila anak merasa kelelahan.

Di sisi lain, ayah mungkin mendukung keputusan untuk kuliah sambil bekerja. Ayahku mungkin melihat manfaat dalam memperoleh pengalaman kerja sejak dini dan mengembangkan keterampilan yang dapat berguna di dunia nyata. Ayah saya mungkin ingin memastikan bahwa aku memiliki kemandirian finansial dan belajar mengelola waktu dengan baik antara kuliah dan pekerjaan. Dukungannya mungkin juga didasarkan pada keyakinannya bahwa aku bisa sukses dalam menjalani keduanya dengan baik.

Ayah cenderung melihat dunia luar dengan realita, ayah ingin anaknya kuat dan tahan banting, beberapa mungkin melarang keras anaknya untuk bekerja karena merasa kebutuhan masih bisa terpenuhi dengan aman, Tapi tiap ayah punya pandangan dan perspektifnya masing-masing. Ayah mungkin akan merasa bangga bila anaknya bisa membagi waktu dan membagi prioritasnya antar akademik dan karir, karena saat lulus kuliah nanti, setidaknya anaknya sudah mempunyai bekal sehingga tidak terkejut dengan kerasnya dunia kerja nanti.

Dalam menghadapi perbedaan pandangan seperti ini, penting untuk menjalin komunikasi yang terbuka dan jujur dengan kedua orang tua. Cobalah untuk memahami kekhawatiran mereka dan sampaikan dengan bijaksana mengenai keinginanmu dan alasan mengapa kamu ingin melanjutkan pendidikan sambil bekerja. Diskusikan dengan kedua orang tua secara terbuka untuk mencari titik temu dan mencari solusi yang memadai.

Akhirnya, keputusan untuk kuliah sambil bekerja adalah keputusan pribadi yang harus kamu pertimbangkan dengan hati-hati. Pertimbangkan tujuan dan ambisimu, serta keseimbangan antara pendidikan dan pekerjaan. Pertimbangkan juga saran dan masukan dari orang tua, namun akhirnya, keputusan ada di tanganmu. Sesuaikan dengan prioritas, jangan sampai kewalahan dan tidak optimal, harus ditanamkan bahwa kamu sedang kuliah sambil kerja, beda kasus bila kamu kerja sambil kuliah. Keseimbangan Antara karir, pendidikan, waktu istirahat, dan waktu untuk diri sendiri harus kamu atur sendiri. Tetaplah istirahat yang teratur, ingat, tubuhmu hanya satu

Ingatlah bahwa setiap keluarga memiliki dinamika dan perbedaan pendapatnya sendiri. Penting untuk tetap menghormati pandangan dan pendapat orang tua, sambil menjaga kepercayaan diri dan

 menjalani kehidupan yang sesuai dengan keinginan dan ambisi pribadimu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun