Mohon tunggu...
Rizqo Mazida Umala Ulya
Rizqo Mazida Umala Ulya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi/UIN Sunan Kalijaga/ 22107030113 (Ilmu Komunikasi D)

Akun ini saya dedikasikan untuk menambah kemampuan menulis serta literasi saya, kedepannya saya berharap dapat menjadi versi terbaik diri.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Orangtua Pisah, Hati Anak Terbelah

10 Juni 2023   03:36 Diperbarui: 10 Juni 2023   03:42 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bercerai, Pixabay.com/divorce

Sebuah hubungan, berawal dari komitmen berlabuh pada pernikahan berharap hidup semati, namun nyatanya badai datang tanpa henti. Siapa sangka dulu sejoli, nyatanya kini muak dan berpisah. Apa daya buah cinta adalah hati rapuh yang terluka. 

Memang benar, pernikahan akan terasa sangat membahagiakan bila bersama orang yang tepat. Hidup akan jauh lebih mudah Karena bersama orang yang dicinta. 

Pernikahan akan terasa sulit, hati akan terus saja menjerit, bila bersama sosok yang tidak tepat, mungkin dia berubah, atau badai datang tak henti yang membuat hubungan ini lebih baik diakhiri.

Perceraian adalah peristiwa yang kompleks dan sulit bagi seluruh anggota keluarga yang terlibat, terutama bagi anak-anak. Merekalah korban dari situasi perceraian, dan dampaknya dapat memengaruhi kesejahteraan psikologis akibat hati yang teriris, malaikat mereka tidak utuh lagi. 

Dalam artikel ini, penulis akan menjelajahi beberapa dampak perceraian pada psikologi anak dan memberikan panduan untuk membantu mereka menghadapi tantangan tersebut.

1. Emosi Yang Tidak Stabil

Perceraian dapat menimbulkan ketidakstabilan emosional pada anak. Mereka mungkin mengalami perasaan kehilangan, kesedihan, kebingungan, dan marah. 

Anak-anak cenderung merasakan perasaan bersalah, berusaha mencari tahu apa yang salah, atau merasa bertanggung jawab atas perceraian tersebut. Hal ini dapat memengaruhi kepercayaan diri mereka dan meningkatkan risiko mengalami gangguan emosional seperti kecemasan, depresi, atau perubahan perilaku. 

Mereka seringkali mengalami moodswing yang ekstream, untuk seseorang yang tidak paham akan situasi akan menganggap mereka lebay dan menyusahkan, tidak semua orang dapat menghadapi masalah dengan kapasitas yang sama.

2. Hubungan Sosial Akan Sulit Terjaga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun