Mohon tunggu...
M azhar
M azhar Mohon Tunggu... Editor - Normal

keterbelakangan adalah pemicu untuk menjadi yang terdepan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

7 Tips Mengelola Konten Dalam Prespektif Konten Kreator Perusahaan

22 Juni 2021   19:16 Diperbarui: 22 Juni 2021   19:19 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Berbicara mengenai media sosial, tentunya kita pasti melihat sesuatu yang ditampilkan pada media sosial itu. Tampilan tersebut merupakan sebuah konten yang disajikan oleh orang yang mempunyai sebuah akun, entah itu foto, video ataupun tulisan. Secara sadar ataupun tak sadar dalam bermain media sosial, kita kerap melihat sebuah akun yang secara terus menerus mengupload sebuah konten. Jika dilihat, akun yang sering mengupload tersebut terbagi atas 2 jenis, yaitu akun milik pribadi dan akun milik sebuah organisasi,lembaga, ataupun perusahaan.

Biasanya akun milik pribadi, menjadikan akunnya sebagai pengupload konten secara terus menerus karena beberapa tujuan seperti, menyalurkan hobi, memberikan edukasi, bahkan tatkala juga mereka membuat konten secara terus menerus agar mendapatkan sebuah sensasi, karena mengingat di era sekarang untuk mendapatkan kepopuleran cukup embuat konten dan menjadi viral. Namun berbeda halnya dengan sebuah akun yang dipegang ataupun dikelola oleh sebuah organisasi, instansi, lembaga ataupun perusahaan. Sebuah akun yang dikelola oleh organisasi ataupun perusahaan memiliki tujuan yang tentunya berbeda dengan akun milik pribadi. Akun sebuah perusahaan, mengupload kontennya dengan beberapa tujuan yaitu seperti media untuk branding, media untuk marketingnya (bersifat nilai jual), media informasi dan beberapa tujuan lainnya.

Sebuah akun dari perusahaan, dalam menyajikan kontennya secara terus menerus, tentu mereka mempunyai karyawan ataupun pekerja yang akan mengelola akunnya tersebut, sehingga bisa dikatakan perusahaan tersebut mempunyai seorang konten kreatornya (pembuat konten). Jadi, pada tulisan kali ini saya akan sedikit bercerita tentang pengalaman saya saat bekerja di sebuah instansi swasta sebagai konten creator. Pada cerita kali ini saya akan bercerita tentang "Mengelola konten Yang Disajikan Dalam Prespektif Kreator Pada Perusahaan".

Dalam memposting sebuah konten, tentunya seorang konten creator harus mengelola konten tersebut agar dapat berjalan dengan lancar dan juga agar konten tersebut dapat membuahkan sebuah hasil yang di inginkan oleh sebuah perusahaan tersebut. Dari pengalaman saya, ada beberapa tahap tahap yang dilakukan konten Kreator dalam mengelola konten pada akun media milik perusahaan :

1. Mengatur Jadwal Kapan Kita Upload

Pertanyaan yang muncul ketika disuguhkan pada konteks ini yaitu, seberapa sering kita mengunggah konten di media sosial. Jawaban atas hal tersebut yaitu :

  • Tergantung tujuan perusahaan kita dalam membangun media sosialnya untuk apa. Contohnya jika perusahaan ataupun organisasi tersebut setiap harinya mempunyai kegiatan, maka biasanya perusahaan menginginkan kegiatan tersebut di dokumentasikan dan dijadikan konten dengan begitu konten yang disajikan yaitu pada jadwal yang setiap hari. Kemduain konten yang disajikan berupa story pada platform media sosialnya seperti Instagram, facebook, youtubenya atau bahkan yang disajikan yaitu konten berupa livestreaming.
  • Tergantung SDM (Sumber Daya Manusia) yang memadai. Maksudnya yaitu jika pada perusahaan tersebut mempunyai karyawan yang sedikit maka untuk mendorong konten tersebut diupload dengan rajin akan sangat menyulitkan mengingat tenaga untuk dipakai sedikit.
  • Tergantung isu yang akan diangkat pada konten tersebut. disaat isu tersebut populer maka kita sebagai konten kreator harus cepat cepat membuatnya, karena jika terlambat isu tersebut akan segera basi, sehingga perhatian dari publik akan berkurang bahkan tidak ada.

Jadi jika kita ingin menjadwalkan konten kita, pastinya kita harus mengetahui dulu tentang tujuan perusahaan kita, SDM yang memadai dan isu yang akan kita buat.

2. Peka Terhadap Trend Yang Populer

Terlepas dari hal yang ingin menjual, membranding ataupun mempromosikan dirinya pada media sosial, biasanya seorang kreator harus peka terhadap isu yang sedang populer, contohnya yaitu jika perusahaan tersebut sebuah perusahaan yang menjual. maka, kita menyempilkan konten kita itu adalah sebuah promosi yang di landasi oleh isu yang ingin kita bahas. Dengan begitu publik biasanya lebih perhatian pada konten kita karena ada isu yang populer tersebut, dan jika kita menyempilkan produk kita maka publik akan memperhatikan juga produk kita. Untuk itudalam penyajiannya seorang kreator membutuhkan kreativitas dalam membuatnya.

3. Menetapkan Sasaran Dan Memilih Saluran

Pakar komunikasi Harold Lasswell (dalam tulisanya yang berjudul the structure and function of communication in society) mengingatkan bahwa betapa pentingnya menetukan elemen "ke pada siapa" (to whom) dalam perancangan strategi komunikasi. Dengan begitu, kita harus benar benar menyiapkan sasaran kita siapa. Kemudian, jika kita sudah mengetahui, maka penting bagi kita untuk menilik tentang seputran karakteristik media apa yang cocok dan media yang sering mereka pakai. Contohnya yaitu, jika perusahaan kita menjual suatu produk anak muda maka konten yang disajikan berupa foto ataupun video, karena ini adalah konten yang disukai anak muda sekarang. Dengan begitu, platform media sosial yang cocok atas hal tersebut yaitu Instagram, youtube dan facebook.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun