Filsafat Absurdisme berpokok kepada Albert Camus dengan karyanya The Stranger, yang menceritakan tentang seorang lelaki bernama Mersault yang mendapatkan dirinya masuk kedalam penjara dan dihukum mati atas kesalahan yang ia perbuat.
Sayangnya, tindakan-tindakan absurd yang ia lakukan menjadi argumen kuat bagi penggugat untuk menjebloskannya kedalam penjara, hal yang tidak pernah Mersault duga sebelumnya, namun pada akhirnya ia menyadari bahwa hal itu tidak penting.
Mersault, jauh sebelum mendapati dirinya akan dihukum mati mereupakan seorang lelaki kantoran yang mendapati bahwa ibunya telah meninggal dunia. Hal tersebut kemudian membuat pria tersebut pulang dan ikut menguburkan jenazah ibunya, namun orang-orang memandangnya aneh, hal itu dikarenakan Mersault tidak menangis, dan bahkan, tidak nampak bersedih. Padahal itu adalah ibunya, orang yang melahirkannya, orang yang menjadi wadah dirinya sebelum ia terlahir  ke Bumi.
Beberapa waktu kemudian, cukup lama setelah kematian ibunya, Mersault yang sedang melakukan perjalanan di gurun dihadang oleh beberapa pria Arab, dan dibawah panasnya matahari, Mersault mencoba mempertahankan dirinya sembari menodong dengan pistol.
Namun entah itu karena kesengajaan atau alasan yang tidak jelas, Mersault menembaknya.
Hal tersebut membuat Mersault masuk kedalam penjara, diadili oleh pihak hakim dan kepolisian. Pertanyaan-pertanyaan muncul, dan Mersault menjawab dengan sekenanya dan sesuai keinginannya.
Mersault tentu memiliki pengacara, dan ketika orang memiliki pengacara, maka tentu ada penggugat yang sedang mencoba untuk memberikan hukuman kepada Mersault. Hal itu membawa Mersault pada suatu kebingungan dan keanehan karena penggugatnya menggunakan masa lalunya yang absurd sebagai penguat argumentasi.
Penggugatnya menggunakan cerita saat Mersault tidak menangis dan bersedih saat pemakaman ibunya, juga beberapa penguat theory agar menyimpulkan bahwa Mersault memang adalah seorang pembunuh. Mersault, yang dalam hal ini saya lihat sebagai orang yang tidak memiliki emosi, kini berada pada masalah, dan gugatan demi gugatan yang dilakukan membawa Mersault kepada kematian, dan bahkan sebelum mati, Mersault harus menunggu waktu yang cukup lama untuk itu.
Tulisan yang anda baca ini bisa menjadi contoh untuk absurdisme, dimana saya menulis hal yang tidak penting, sebab anda membacanya atau tidak, juga tidak penting. Dalam dunia sosial media yang kini pesatnya minta ampun, kita juga tentunya tahu bahwa informasi-informasi yang ada di sosial media sebenarnya tidak terlalu penting, namun kitalah yang merasa itu penting, dan sekali lagi, kita hanya merasa itu penting.
Jam weker saya sudah berbunyi, dan sudah saatnya saya berhenti menulis sebab ada bubur di ruang tamu yang mesti saya makan. Dan lagipula, tulisan ini juga tidak terlalu penting, dan bahkan bubur di ruang tamu juga tidak terlalu penting, sebab apapun yang saya makan, akan mengantarkan saya kepada kekenyangan.
Dan jika tujuan saya adalah kenyang, apakah seluruh makanan enak di dunia ini penting?