Kedai 1001 malam ingin menciptakan suatu kesadaran pada masyarakat yang memiliki ekspektasi terlebih pada negara yang berbeda, khususnya, Tanah Arab. Orang Indonesia mungkin akan menyangka bahwa Saudi Arabia yang notabenenya mayoritas Islam akan berperilaku Islam pada umumnya, namun nyatanya, tidak.
Orang harus sadar bahwasanya Saudi Arabia berbeda dengan Indonesia, Timur Tengah merupakan tempat yang panas dan tentunya memiliki imbas kepada bagaimana masyarakat Arab berperilaku, dan tentu saja perilaku yang dimaksud terkadang tidak masuk diakal.
Dalam buku ini diceritakan juga bagaimana masyarakat Arab gemar akan hal-hal yang berbau seksual---maaf jika kotor---dari berbagai kasus yang terciduk oleh Valiant Budi sendiri. Kasus Yuti yang bisa anda temukan pada halaman 216 misalnya, pada saat Ramadhan dan telah memasuki waktu berbuka maka suaminya yang Arab akan menjelma beruang orgasme yang akan langsung menerkam Yuti. Hal yang membuat penulis berstatement kalau di Indonesia orang berbuka dengan yang manis-manis, di Arab orang berbuka dengan yang nakjis-nakjis.
Kasus serupa juga dialami oleh kenalan Valiant Budi yang diajak 'bermain' oleh atasannya. Namun yang tidak pernah ia sangka, bahwa ternyata kisahnya itu diketahui oleh orang lain dan orang itu mengancam untuk dilaporkan atau ikut kemauannya dia, dan karena temannya adalah seorang minoritas di negeri 1001 mimpi, ia tidak memiliki pilihan selain mengikuti kemauan orang tersebut yang ternyata diajak 'bermain' juga. Dan setelah kejadian itu, ternyata ada orang lain juga yang mengetahui sehingga kejadian itu terjadi berulang kali.
Hal itu merupakan sedikit dari kebusukan negeri 1001 Mimpi yang dapat diciduk Valiant Budi dari bukunya tersebut, dan jika anda membaca bukunya atau mungkin pernah ke tanah Arabia, mungkin anda akan tersadar bahwa terkadang apa yang kita ekspektasikan dari negara orang lain tidak jauh berbeda dengan negara kita sendiri.
Bahkan sama seperti di negara lainnya, banyak kasus dimana mereka yang minoritas akan menjadi yang paling tertindas dan tersiksa, apalagi mayoritasnya sering melakukan hal yang semena-mena. Entah sudah berapa kasus yang pernah muncul di Indonesia terkait penyiksaan TKI dan bahkan ada yang sampai meninggal dunia.
Namun dunia tetaplah dunia, kita hidup didalamnya dan menemukan keajaiban-keajaiban yang tidak pernah bisa kita terkan. Dan tentunya, tidak semua masyarakat Arab itu buruk, dan tentu juga tidak semua orang Arab gemar melakukan hal 'nakjis' tersebut.
Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, buku ini sudah jelas untuk menjadi buku sharing pengalaman antara orang yang pernah bekerja di Timur Tengah dengan menjadi barista. Yang menemukan hal-hal yang tidak pernah di ekspektasikannya.
Seperti impiannya ketika ingin melancong kesana, ia tidak pernah menyangka bagaimana negara 1001 mimpi yang membuatnya hidup pada khayalan tingkat tinggi nyatanya memiliki realita yang kejam dan bobrok. Seperti kisah-kisah Disney yang disembunyikan kebenarannya, seperti negara menyembunyikan bobroknya pemerintahan mereka, ternyata ada juga kasus dimana 1001 mimpi hanya bualan untuk menutupi kenyataan yang menikan hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H