Mohon tunggu...
Abdul Azis Al Maulana
Abdul Azis Al Maulana Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa UIN Mataram

Jika kau bukan anak raja, bukan orang terpandang, maka menulislah.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film Turki "Babamin Kemani" atau "My Father's Violin", Sebuah Film tentang Kita yang Ambisius

22 Mei 2022   17:59 Diperbarui: 22 Mei 2022   18:07 1003
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adegan dimana dubber  melupakan satu kata (gambar diambil dari My Father's Violin dubbed by Netflix) 

Pertama, dubbing bahasa Inggrisnya akan membuat anda bingung dan tidak fokus. Apalagi jika anda orang yang fokus pada translate dan bagaimana pelafalan dari mulut aktornya.

Kedua, ada kesalahan dubbing yang terjadi. Yaitu pada adegan Mehmet Mahir sedang latihan bersama rekannya pada suatu auditorium. Disana satu dubbing yang mestinya diucapkan Oslem malah tidak terucap, meninggalkan pelafalan mulut Oslem tanpa ada suara yang keluar.

Adegan dimana dubber  melupakan satu kata (gambar diambil dari My Father's Violin dubbed by Netflix) 
Adegan dimana dubber  melupakan satu kata (gambar diambil dari My Father's Violin dubbed by Netflix) 

Adapun kritikan saya yang lain terhadap film ini adalah bagaimana Oslem tiba-tiba bisa bermain biola dengan sangat baik dan benar. Padahal instrumen itu adalah buatan Mehmet Mahir dan Oslem tidak pernah latihan bersama mereka. Terlebih, si Oslem bermain sambil melompat-lompat yang padahal seingat saya bermain biola membutuhkan rasa fokus yang tinggi.

Hal itu mungkin hanya bisa dijawab dengan satu kalimat; namanya juga film.

Komedi di film ini juga tidak terlalu banyak dan yang lebih mendominasi ada sisi kekeluargaan, kesedihan, dan romansa. Namun mungkin itu karena dubbingnya, atau mungkin karena joke Turki berbeda dengan joke orang Indonesia. Entahlah.

Namun apakah film ini bagus? Sebagai bahan perenungan...Sangat bagus!


Baca Juga : KKN di Desa Penari Versi Uncut, Layakkah Untuk Ditonton?

Baca Juga Suicide Squad II, Gore, Komedi, dan Cahaya DC

Baca Juga Ambiguisitas Film Joker

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun