Ingatkah Engkau Saat Engkau Menjadi Bunga Sore Itu?
Aku tak ingin kamu cantik
Ber-make up tebal dengan lipstik
Aku tak inginkan itu,
Aku pun tidak pernah memintamu begitu
Aku ingin kamu ada, disampingku, setia.
Aku ingin kamu ada
Sebab ada membuatmu bermakna
Pergi dan menghilang membuatku terluka
Tapi bagaimana hendak lalat menyentuh bunga?
Bila ada lebah lain yang membuatnya bahagia
Bila ada kumbang lain yang membuatnya tertawa?
Bagaimana hendak lalat menyentuh bunga?
Bila dalam urusan nakjis saja kita masih berbeda
Aku adalah nakjiz bagimu
Sementara engkau adalah altar suciku
Ditulis dengan ingatan samar saat aku menjadi lalat dan dirinya menjadi bunga. Ugh, betapa sakitnya saat dia dipeluk orang lain! Perempuan memang makhluk yang kejam!
Puisi Sebelumnya:
Ingatkah Engkau Saat Menjadi Guru di Kelas Waktu Itu?
Ingatkah Engkau Saat Aku Menjadi Nyamuk Malam Itu?
Tuhan, Bolehkah Sajadah Ini Kutinggal Sebentar?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H