Puisi: Kata Orang, Cinta Tiada Yang Abadi
Malam ini aku mengalami disrupsi; sebab kata orang, cinta tiada yang abadi
Pikiranku kemudian melayang-layang pada namamu
Nama yang selama ini telah kuabadikan dalam puisi
Namun tidak seperti kemarin saat aku percaya, kali ini aku menerka;
Apakah ia mengalami erosi?
Atau ia mengalami abrasi?
Pun aku menutup mata dan telinga, sebab puisi adalah puisi
Dan puisi berarti abadi
Lalu kawanku kembali menginterupsi
Katanya, semua cinta itu fana
Namun akankah tetap fana bila asmamu selalu kusebut dalam doa?
Akankah memudar bila mendengar namamu membuat jiwaku berkobar?
Laksana embun yang menguap dan gelombang lautan yang terus bergerak
Biarlah gonggongan itu menjadi bahana
Sebab eminensiku dan eminensimu telah menjadi doa
Dan doa adalah puisi
Dan puisi berarti abadi
Diselesaikan pada Sabtu, 14 Mei 2022. Penulisannya agak lama sebab  puisi ini mengalami disrupsi
Puisi Sebelumnya :Â
--Ingatkah Saat Aku Menjadi Nyamuk Malam Itu?--
--Seperti Kopi Yang Terdiskriminasi --
--Tuhan, Bolehkah Sajadah Ini Kutinggal Sebentar?--
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H