Mohon tunggu...
Abdul Azis Al Maulana
Abdul Azis Al Maulana Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa UIN Mataram

Jika kau bukan anak raja, bukan orang terpandang, maka menulislah.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Suicide Squad 2: Gore, Komedi, dan Cahaya DC

7 Mei 2022   00:08 Diperbarui: 7 Mei 2022   00:12 1116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Yang Dibagikan James Gunn via Twiterr (cinemags.co.id)

Pendapatan tersebut bisa menjadi lebih seandainya pandemi yang menghantui dunia berhenti semenjak tahun pertamanya, apalagi pada waktu itu kasus virus Delta sedang maraknya, ditambah dengan bioskop yang sedang dalam tahap rehabilitasi setelah lama vakum.

Namun tentu saja, terlepas dari semua hal tersebut. Film Sucicide Squad II adalah film yang sangat saya sarankan untuk anda tonton, semua komedi yang dilempar akan sangat mudah untuk diterima oleh masyarakat Indonesia sekalipun.

Terakhir, kritisan saya terhadap film ini adalah bahwasanya film ini kendati dikemas dalam bentuk yang berbeda dan jauh lebih baik, namun sebenarnya film ini memiliki kesamaan dengan film sebelumnya.

Mengenai hal ini, saya curiga bahwasanya James Gunn selaku sutradara seolah benar-benar tidak menganggap film Suicide Squad pertama sebagai film DC. Sebab jika dilihat kesamaan tersebut cukup kentara.

Misalkan saja dalam Suicide Squad pertama, musuhnya adalah Enchantress yang ternyata memiliki kemampuan menjadikan manusia menjadi koloninya dengan cara menciumnya, dan dalam film Suicide Squad II, juga sama, namun kali ini musuhnya yang bernama Starro The Conqueror melakukan pengendalian dengan cara menerbangkan bintang laut dan menyerang wajah manusia untuk mengendalikannya.

Dalam film sebelumnya, Will Smith sebagai DeadShoot harus melawan keinginan anaknya untuk tidak menembak dan merupakan ilusi yang diciptakan oleh Enchantress dan Deadshoot berhasil menembaknya.

Sementara pada Suicide Squad II, yang melakukan hal tersebut adalah Polkadot Man yang takut akan Starro. Namun Bloodsport meyakinkan Polkadot Man yang memiliki kekuatan hebat bahwasanya Starro adalah ibunya yang ia benci, dan Polkadot Man teryakini dan menyerang Starro.

Kendati memang mirip dengan adegan film sebelumnya, namun tentu saja film ini juga memiliki banyak perbedaan yang menjadikannya sangat layak dikonsumsi untuk penggemar film bertema pahlawan.

Adanya pahlawan-pahlawan baru dengan kekuatan konyol akan membuat anda tertawa sendiri dengan ketololan mereka. Dan tentu saja, film ini menjadi awal film debut serial Peacemaker menjadi sangat diminiati oleh banyak orang.

So, tertarik menontonnya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun