Arus Mudik Di Lombok dan Antisipasi Yang Diperlukan Agar Selamat Sampai Tujuan
Jika meruntut kepada data, maka puncak mudik terjadi antara tanggal 27-30 April kemarin. Sebab pada hari itu maka masyarakat Sasak yang menjadi perantau akan kembali ke Lombok, dan masyarakat luar Lombok yang menetap di Lombok juga akan kembali pada kediaman mereka.
Dari berbagai sumber berita yang saya baca, saya juga menemukan fakta yang mencengangkan bahwasanya tahun ini arus mudik di Lombok juga cukup ruwet. Hal itu dikarenakan semenjak pandemi tahun lalu memang banyak masyarakat Sasak yang tidak bisa pulang kampung dan begitupula sebaliknya.
Hal itu kemudian menjadikan cukup macet di pelabuhan yang dimana menjadi titik sambungan utama pulau Lombok dengan pulau-pulau lainnya.
Kendati ramalan puncak mudik ada pada 27-30 April dan perkiraan 1.310 kendaraan telah masuk pulau Lombok pada periode tersebut. Perlu kita ketahui bahwasanya itu hanyalah data sebab sebagian masyarakat Indonesia pada umumnya akan telat melakukan mudik. Yang artinya kendati angka kendaraan yang masuk akan berkurang drastis, akan tetapi arus mudik tetap terjadi.
Hal itu karena beberapa faktor, diantaranya adalah faktor dana maupun pekerjaan kantor yang belum selesai. Beberapa faktor lainnya berkaitan masalah teknis seperti kesalahan saat membeli tiket dan banyak lagi yang lainnya.
Di beberapa daerah seperti yang disiarkan pada berita-berita, terjadi kemacetan berkepanjangan dan sanggup sampai berkilo-kilo meter. Namun untungnya hal itu tidak terjadi di Lombok, setidaknya begitulah dalam pengamatan saya.
Alasan kenapa arus mudik di Lombok tidak mengalami permasalahan yang berarti sebenarnya sederhana. Pertama karena Lombok merupakan sebuah pulau kecil seperti Bali, dan sebagian penduduknya merantau sehingga ketika mereka pulang tidak terjadi kemacetan parah.
Pada kota Mataram misalkan, arus mudik tetap ramai namun semua itu aman terkendali. Permasalahan disana lebih berkaitan kepada perubahan warna traffic light yang cepat berubah dari hijau ke merah. Hal ini menyebabkan emosi arus mudik mengalami tensi secara perlahan dan menimbulkan kekesalan.
Kedua, cuaca di Lombok alhamdulillah aman. Di pulau ini cuaca masih bersahabat dan tidak seperti cuaca seminggu dua minggu yang lalu. Kendati Lombok saat ini dihuni oleh panas yang mendera, namun itu lebih baik bila dibandingkan dua minggu yang lalu kala hujan membuat jalanan menjadi licin dan mengganggu perjalanan.
Jika anda melalui Lombok sebagai jalur mudik anda, perlu saya terangkan bahwasanya masyarakat Sasak pada umumnya masih percaya pada hal-hal yang mistis. Kepercayaan tersebut semakin kentara sebab Rinjani konon adalah tempat perkumpulan para waliyullah.
Hal ini kemudian menjadikan beberapa tempat di Lombok merupakan tempat keramat yang kadang untuk melaluinya membutuhkan pengorbanan. Namun tenang saja, berbeda dengan tempat lain yang biasanya harus menyuguhkan sebatang rokok, tempat keramat di Lombok lebih friendly karena butuh di klakson saja, dan tentunya, bersikap sopan.
Dan untuk mengatasi hal ini, saya tentunya akan mengingatkan bahwasanya untuk membaca doa sebelum melakukan sesuatu, apalagi jika anda mudik yang dimana membutuhkan perlindungan dari-Nya.
Bagi saya tidak ada yang perlu dikhawatirkan jika arus mudik anda lewat Lombok. Sebab pulau ini kecil dan perjalanan dari Timur ke Barat bisa dilakukan selama satu hari. Namun tentu saja anda harus fit dalam berkendara agar aman sampai tujuan.
Selain itu, sebagai peringatan lebih baik tidak terlalu memaksakan untuk berkendara jam 12 malam keatas, apalagi jika anda sendiri dan melewati jalan-jalan yang sepi. Hal itu karena beberapa tempat sepi dan sunyi di Lombok juga diisi begal-begal yang bisa muncul kapan saja.
Jadi jika anda ingin mudik di Lombok, jagalah kesehatan tubuh dengan beristirahat secukupnya, pastikan kendaraan anda aman, pastikan anda juga melewati jalur aman dan setidaknya tidak sendiri, dan yang terakhir, tentu saja. Jangan lupa membaca doa.
Semoga perjalanan mudik anda aman dan sejahtera tanpa hambatan yang berarti, sekian dan terima kasih.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI