Aku tahu resikonya apa, memakan Aice Mochi Dessert ini sama saja mengembalikan segala kenanganku akan Aice ini, kembali kepada masa lalu yang dipenuhi oleh cinta dan bagaimana aku hidup dari bayangan-bayangannya.
Aku kembali diam lama sementara kulit mochi yang kenyal itu kutekan, tapi pada akhirnya aku pasrah. Biarkan saja segala mantra dan cinta melingkupi tubuhku. Aku tidak peduli, yang kuinginkan sekarang adalah merasakan es krim ini, dan seperti yang kuduga, aku jatuh cinta.
Aice Mochi Dessert memiliki kulit mochi paling kenyal yang pernah aku rasakan. Pertama kali aku gigit aku dapat rasakan perpaduan rasa yang membuat aku menerka-nerka; apakah ini ketan? Apakah ini tepung? Atau apakah ini beras?
Dan dalam kulit mochi yang sangat kenyal itu lagi aku menemukan lapisan yang baru, segera kugigit dan kubiarkan ia meleleh didalam mulutku. Rasanya yang manis membuatku semakin yakin bahwasanya memang benar; Aice es krim berkualitas, dan inovasi pertama selalu dari Aice.
Aku tahu bahwasanya aku akan jatuh cinta, dan mungkin mantra yang dimiliki Aice selama ini akan melingkupi diriku juga. Namun kali ini berbeda, aku tidak akan berlari lagi dalam cinta, sebab kini telah kutemukan muaranya.
Segera kuhabiskan es krim Aice itu, menjilati bagian-bagiannya yang tersisa. Aku menarik napas panjang dan kubiarkan rasa itu memenuhi tubuh. Â Aku pernah menikmati Aice sejak dahulu, dan kuharap kenangan maupun rasa ini dapat terulang kembali.