Mohon tunggu...
Abdul Azis Al Maulana
Abdul Azis Al Maulana Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa UIN Mataram

Jika kau bukan anak raja, bukan orang terpandang, maka menulislah.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Keturunan PKI Boleh Menjadi TNI, dan Masa Depan Indonesia Menjadi Ambigu

3 April 2022   11:01 Diperbarui: 3 April 2022   11:14 1015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dibuat Oleh Penulis

Sudah lama saya tidak menulis kembali dan tangan ini membeku antara ketidakpastian harus menulis apalagi, mood menulis saya jatuh seperti helikopter Rusia yang ditembak Ukraina, namun saya rasa baling-balingnya masih berputar, dan tulisan ini adalah hasil dari baling-baling itu sendiri.

Mendengar berita bahwasanya keturunan PKI boleh menjadi TNI membuat saya merenung panjang, satu dari sekian keputusan yang dibuat panglima ini juga membuat saya berpikir masa depan Indonesia nantinya akan seperti apa, dan tentunya, akan berakhir bagaimana.

Aturan-aturan seperti tes akademik dihapus, tes renang dihapus, dan keturunan PKI boleh menjadi TNI tentu saja adalah pernyataan-pernyataan kontroversial dan sangat bisa diperdebatkan. Sebab kendati hal ini dapat menjadikan anak muda meraih mimpi dengan lebih mudah, dilain sisi hal ini tentu saja dapat menjadikan kualitas TNI bisa menurun drastis dan berbahaya untuk keamanan negara. 

Namun saya tidak terlalu mengetahui mengenai bagaimana TNI dilatih dan apakah tes akademik ketika melatih TNI merupakan asesmen nasionalisme individu yang baik, itu bukan bidang saya, hal yang memantik saya adalah poin ketiga dari aturan-aturan tersebut, keturunan PKI boleh masuk TNI.

Berbicara mengenai PKI berarti berbicara mengenai aib negara Indonesia itu sendiri. Pemberontakan yang dibalas dengan pembantaian sehingga menjadikan sejarah Indonesia menjadi kelam. Cerita tersebut diangkat ke layar televisi, menjadi bab dalam buku pelajaran, menjadikan doktrin bahwasanya PKI adalah musuh negara dan harus dibasmi kapanpun dan dimanapun.

Genosida yang terjadi dalam sejarah tersebut akan sangat sulit dilupakan oleh orang-orang, kebencian masyarakat akan PKI menguar dalam atmosfer masyarakat kita dan menjadi darah dalam nadi. Kebencian Indonesia dengan PKI sedekat nasionalisme itu sendiri, mereka menjadi satu dalam raga dan menjadikan sejarah tersebut sulit untuk dimaafkan.

Kebencian-kebencian itu tentu menjadikan keturunan-keturunan mereka ada dalam bayang-bayang aib yang panjang, di cap sebagai pengkhianat negara dan hidup dalam intimidasi masyarakat selama bertahun-tahun. Ketika manusia lain berasal dari mani kemudian menjadi seorang manusia, mereka yang berketurunan PKI menjadi air mani selamanya; Dipandang hina oleh masyarakat, dianggap aib serta musuh negara.

Dan kali ini memang ada setitik cerah untuk masa depan mereka, sebuah cahaya yang memancarkan bahwasanya mereka masih bisa menjadi manusia, memiliki tulang, daging, dan kulit yang sama seperti kita, berada pada naungan Pancasila, berada diatas ranah Indonesia. Dan Panglima Andika menciptakan cahaya itu dengan segala kegelapan yang mengitarinya.

Sebenarnya ada satu pertanyaan yang akan menjadikan poin penting opini saya ini bermakna; bagaimana masa depan Indonesia nantinya? Apakah keputusan ini menjadikan Indonesia lebih baik? Atau lebih buruk?

Tidak ada sebenarnya yang menjamin mereka yang memiliki keturunan PKI tidak memiliki dendam dalam diri mereka dan siap dimuntahkan kapan saja. Di Indonesia sulit untuk mempercayai siapapun, pemain politiknya adalah sampah-sampah yang diangkat masyarakat ke permukaan, masyarakat yang terlena akan buaian janji dan terkena manipulasi dari golongan mereka sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun