Pertanyaan-pertanyaan seperti ini memang sering dilontarkan atheis atau para missionaris guna membuat kita terjerumus kedalam jurang kemurtadan. Akan tetapi, saya percaya bahwa semua pertanyaan yang ada di alam semesta sedang bersembunyi dibalik waktu, dan membutuhkan waktu yang pas untuk Tuhan memberikan jawaban-jawaban tersebut.
Saya selaku penulis juga sangat bersyukur dipertemukan dengan pertanyaan logis tersebut, karena sebab itulah saya juga diberikan pemahaman seperti ini oleh Allah Swt. dan karena hal itu pula, sudah menjadi kewajiban saya untuk memberikan anda pengetahuan yang Allah amanahkan kepada saya. Karena sejatinya, manusia yang diridhai Allah adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain.
Baca Juga:Jika Kita Diciptakan untuk Beribadah, Mengapa Hanya Kerja yang Membuat Kita Kaya?
Kesimpulan:
Memang beberapa pertanyaan yang dilemparkan missionaris dan Atheis selalu menjelek jelekkan agama Islam dengan kelogisan mereka. Namun mereka lupa bahwa kelogisan merekalah yang diolok-olok oleh tuhan. Sama seperti pertanyaan tentang dzat Allah, mereka hanya mengaitkan dzat Allah dengan dzat yang pernah ditemukan manusia namun lupa bahwa ada hal-hal metafisik yang tidak berwujud, dan tidak bisa dijangkau oleh otak manusia yang hanya seberat 2 persen dari tubuh kita.
Akhir:
Semoga artikel ini menjawab pertanyaan anda mengenai dzat Allah Swt. dan semoga kita diberikan kesempatan untuk bertemu di lain hari. Bila ada kesalahan dalam tutur kata atau menyinggung orang lain, maka saya sebagai penulis meminta maaf sebesar-besarnya. Semoga kita dijauhkan dari marabahaya dan pemikiran-pemikiran sesat semacam ini, dan semoga Allah senantiasa memberikan kita keselamatan. Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H