Mohon tunggu...
Abdul Azis Al Maulana
Abdul Azis Al Maulana Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa UIN Mataram

Jika kau bukan anak raja, bukan orang terpandang, maka menulislah.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Jika Allah Dzat, Maka Allah Dzat Apa?

30 Maret 2021   12:15 Diperbarui: 30 Maret 2021   12:24 3286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merekalah yang sebenarnya diperolok oleh Allah SWT.

Pertanyaan ini memang sulit jika kita melihat secara sekilas dan membuat otak kita berpikir keras. Dan ketika saya memikirkan jawabannya, ternyata jawabannya sangat sederhana.

Selepas pergulatan saya dengan pemikiran yang saya miliki, saya menemukan fakta bahwa sebenarnya pertanyaan ini mengolok mereka yang bertanya. Tepatnya Allah mengolok pemikiran sempit mereka.

Manusia sejatinya adalah animal educable atau hewan yang berpikir. Secara teori, Manusia menemukan ilmu pengetahuan dengan cara berpikir dan melalui pengalaman, namun sayangnya, kemampuan ini begitu terbatas karena manusia tidak pernah mengalami pengalaman sempurna untuk bertemu dengan Tuhan, juga pemikiran kita tidak akan pernah menjangkau wujud dari Tuhan karena hakikat kita memanglah hamba.

Kita sebagai manusia tidak akan pernah mampu menjangkau alam Tuhan. Tidak akan pernah. Manusia telah diciptakan untuk melihat kebesaran Allah, tetapi tidak dengan wujud-Nya. Lihat saja mereka yang mempertanyakan tentang dzat Allah dan menyamai dengan ciptaannya. Mereka lupa bahwa Allah tidaklah sama dengan ciptaannya.

Jadi ketika mereka mempertanyakan dzat Allah, mereka sebenarnya mengumbarkan bagaimana sempitnya pemikiran mereka karena mereka menyamakan dzat Allah dengan dzat-dzat yang pernah mereka jumpai. Mereka menyamakan dzat Allah seperti tanah yang padat, air yang cair, uap dan gas yang seperti udara. Namun mereka lupa bahwa ada dzat metafisik yang tidak manusia ketahui.

Otak manusia begitu sempit untuk menjangkau cahaya-cahaya itu, karena adalah sebuah kemustahilan untuk manusia mengetahui wujud Allah Swt. kita tentu tidak akan pernah lupa bagaimana nabi Musa ingin melihat wujud Allah dan mengakibatkan gunung dihadapannya tercerai berai.

Jika gunung yang lebih besar saja dari otak mungil manusia bisa meledak karena wujud-Nya, bagaimana mungkin otak manusia yang hanya sekitar 2 persen dari tubuh kita bisa menampungnya?

Manusia tidak pernah diciptakan untuk mengetahui wujud Allah karena ketidakmampuan umat manusia. Namun kendati demikian, kita bisa melihat wujud kebesaran-Nya dari apa yang Allah ciptakan, kita bisa mengenal keindahan-Nya dari benda-benda pemandangan disekitar kita, kita juga bisa mengenal kehebatan-Nya dari mengetahui cara kerja tubuh kita.

Hal itulah mengapa Allah melalui nabi Muhammad Saw. Melarang kita untuk memperolok-olok sesama kita. Karena dalam kenyataannya, mungkin kita terlihat memperolok mereka, namun sebenarnya kita memperolok yang menciptakan. Dan tentunya Allah tidak suka dengan kaum yang merendahkan kaum lainnya.

Pada akhirnya jika kita berpikir sejenak, kita akan mengetahui fakta bahwa setiap kita mempertanyakan wujud Allah Swt. sebenarnya Allah sedang mengejek kita melalui pertanyaan-pertanyaan tersebut. Karena hakikatnya kita adalah hamba dan Allah telah menciptakan kita seperti ini. Jadi ketika kita mempertanyakan wujud-Nya, kita semestinya mengetahui bahwa otak kita terlalu sempit untuk mengetahui bagaimana wujud-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun