Mohon tunggu...
Didi Widyo
Didi Widyo Mohon Tunggu... Administrasi - ASN Pendidik

Pendidik, Trader

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sakitnya Tuh di Sini. Tidak Ada Wakil Indonesia dalam 1000 Universitas Top Dunia

13 Juli 2016   07:18 Diperbarui: 13 Juli 2016   08:24 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belum lama berselang, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) menyatakan bangga dua perguruan tinggi negeri masuk ranking 500 besar dunia. Tahun depan, ditargetkan ada 3 PTN yang masuk ranking 500 besar dunia.  Target yang harus dicapai Dirjen Kelembagaan, jumlah perguruan tinggi masuk top 500 dunia, tahun 2015 ada dua, targetnya 2016 tiga (PTN)," ujar Dirjen Kelembagaan Iptek Kemenristek Dikti, Patdono Suwignjo.  

Pernyataan tersebut mengacu kepada 1000 besar Universitas Terbaik Dunia versi QS World University yang antara lain Universitas Indonesia peringkat ke-310 di dunia dan ke-71 di Asia, ITB (Institut Teknologi Bandung) peringkat ke 461 di dunia dan 125 di Asia, dan UGM (Universitas Gajah Mada) peringkat 551 di dunia serta ke-145 di Asia. Capaian ini tidak terlepas dari upaya perguruan yang beberapa tahun terakhir didampingi oleh tim QS untuk dapat meraih predikat. Tentu saja dengan membayar mereka sebagai konsultan.

Universitas di Indonesia juga masuk dalam daftar di Webometric.

(sumber: Kemenristek-Dikti Targetkan 8 PTN Susul UI dan ITB Masuk 500 Kampus Top Dunia) 

Saat ini banyak lembaga pemeringkat perguruan tinggi  bersifat global dengan cakupan, kriteria dan atau metode pengukuran yang beragam serta kepentingan dan subjektivitasnya. Berikut beberapa lembaga peranking dimaksud.

  1. QS World Ranking atau Quacquarelli Symond (QS) World University Rankings, yaitu pemeringkat yang dikelola oleh Quacquarelli Symonds Limited. QS telah menilai kualitas perguruan tinggi dunia sejak tahun 2004. Lembaga ini menggunakan beberapa metodologi dalam penilaian universitas, seperti jumlah mahasiswa (size), banyaknya program studi (focus), jumlah riset & publikasi yang terindeks (Research), dan umur universitas (age). 
  2. Webometric, yaitu salah satu sistem pemeringkat yang memberikan penilaian terhadap seluruh universitas terbaik di dunia melalui website universitas yang bersangkutan. Webometric telah melakukan pemeringkatan terhadap lebih dari 20 ribu perguruan tinggi di seluruh dunia. Ada empat komponen yang menjadi indikator utama dari penilaian Webometrics ini, yaitu Presence (20%), Impact (50%), Openness (15%), dan Excellence (15%). Daftar peringkat ini berawal dari sebuah institusi bernama Consejo Superior de Investigaciones Científicas (CSIC), sebuah lembaga penelitian publik di Spanyol. 
  3. 4ICU atau 4International Colleges and Universities. Merupakan website yang juga sering kali dijadikan referensi di bidang pendidikan, termasuk mengenai perankingan universitas terbaik. Metode yang digunakan dalam menyusun daftar perguruan tinggi adalah dengan melihat algoritma berdasarkan indeks beberapa mesin pencari independen seperti Google Page Rank, Majestic SEO Referring Domains, dan Alexa Traffic Rank.
  4. ARWU atau Academic Rangking of World Universitas, yaitu sistem perangkingan yang dilakukan oleh Institute of Higher Education, Shanghai Jiao Tong University (IHE-SJTU), Cina. ARWU termasuk salah satu sistem perangkingan universitas yang valid, dengan teknik dan metodologi yang diakui oleh dunia akademis internasional dengan komponen penilaian:
    • Para alumninya adalah pemenang Hadiah Nobel dan Piala penghargaan (10%)
    • Para staf pengajar adalah memenangi Hadiah Nobel dan Piala penghargaan (20%)
    • Melakukan penelitian yang dikutip dalam 21 kategori subyek luas" (20%)
    • Jumlah artikel yang dipublikasikan dalam jurnal ilmu pengetahuan Alam dan Sains (20%)
    • Dalam Indeks Citation, Indeks Citation Ilmu Sosial, Indeks Citation dalam Seni dan Kemanusian (20%), dan
    • Kinerja akademik per kapita dari sebuah lembaga (10%) 
  5. The Center for World University Rankings (CWUR) tahun 2016 kembali menerbitkan peringkat universitas global yang mengukur kualitas pendidikan mahasiswa serta prestise fakultas dan kualitas penelitian yang disusun berdasarkan data yang diperoleh secara mandiri. CWUR menggunakan delapan indikator objektif dan kuat untuk peringkat atas 1.000 universitas di dunia:
    • Quality of Education, diukur dengan jumlah alumni sebuah universitas yang telah memenangkan penghargaan utama internasional, hadiah, dan medali dengan bobot [25%]
    • Alumny Employment, diukur dengan jumlah alumni yang telah memegang posisi CEO di perusahaan top dunia, dengan bobot [25%];
    • Quality of Faculty, diukur dengan jumlah akademisi yang telah memenangkan penghargaan utama internasional, hadiah, dan medali, bobot  [25%];
    • Publication, diukur dengan jumlah makalah penelitian muncul di jurnal terkemuka [5%];
    • Influence, diukur dengan jumlah makalah penelitian muncul di jurnal yang sangat-berpengaruh [5%];
    • Citations, diukur dengan jumlah makalah penelitian yang dikutip [5%];
    • Broad of Impact, diukur dengan h-indeks universitas [5%]; dan
    • Patents, diukur dengan jumlah pengajuan paten internasional [5%]

Dua lembaga terakhir saya sertakan komponennya lebih lengkap karena 2 lembaga tersebut yang saat ini dinilai paling kredibel. Publikasi terakhir dari CWUR, dari 1000 Universitas Top dunia tidak ada satupun yang berasal dari Indonesia. Sepuluh Top dunia seperti berikut.

 

Terlepas dari rank CWUR di atas namun di dalam rank yang lain yang dilakukan Time Higher Education World University Ranking 2015-1016, yang juga merupakan lembaga peranking bonafit, masih ada wakil Indonesia di dalam daftar 601-800 (urutan 680), yaitu Universitas Indonesia. Sayangnya THEWUR yang selama ini dinilai sebagai perangking terbaik, ternyata datanya, pinjam istilah Ahok, "ngaco" juga, seperti di bawah ini.

crop dari laman THEWUR
crop dari laman THEWUR
Data jumlah mahasiswa, jumlah mahasiswa internasional jauh dari data resmi perguruan tinggi yang bersangkutan. atau dapat dilihat di www.forlap.dikti.go.id.

Semoga publikasi terakhir CWUR ini dapat menjadi pendorong yang lebih kuat lagi bagi perguruan tinggi di Indonesia, sehingga target atau cita-cita mulia Kemenristek dapat terwujud. Tidak hanya di QS World..

Aamiin YRA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun