BANDUNG. Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam BEM Seluruh Indonesia Jawa Barat membawakan keranda mayat untuk M. Nasir, Menristek Dikti di depan kantor DPRD Jawa Barat, Senin, (02/05/2016). Keranjang ini sebagai simbolis carut marutnya dunia pendidikan di Indonesia. Dalam aksinya, para mahasiswa melakukan orasi secara bergantian. Mereka juga membawa sejumlah spanduk yang menjadi tuntutan mereka diantaranya Transparansi Biaya Perkuliahan, Hapus Komersialisasi Kampus, Turunkan UKT, dan sebagainya (www.kabarmpus.com).
PADANG – Di Sumbar, Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) diwarnai aksi demo. Mereka dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Andalas mendatangi gedung DPRD Sumbar. Mahasiswa ingin DPRD ikut mendukung tuntutan mereka, yakni meminta Menteri Ristek dan Dikti, Mohammad Nasir turun dari jabatannya (www.hariansinggalang.co.id).
Mereka datang bersama pimpinan masing-masing, dan di twiter terlihat duduk manis dengan snack di depan mereka. Tidak seperti ketika di jalan raya, berorasi dengan berani, gagah perkasa dengan semangat 45 dan reformasi, berpidato bergantian mengemukakan tuntutan.
Di dalam bahasa Indonesia kita mengenal lema "gertak sambal", yang artinya tertulis di kamus, ancaman dan sebagainya hanya untuk menakut-nakuti. Tetapi saya yakin adik-adik BEM bukan tidak berani tampil sebagaimana di jalan, tetapi sudah seharusnyalah bahwa sebagai mahasiswa, insan dewasa terdidik, harus tahu etika dan sopan santun. Itulah yang dinampakkan oleh adik-adik BEM ketika beraudiensi dengan Menristekdikti.
Selamat adik-adik BEM, pasti perjuangan anda akan berdampak pada kebijakan pemerintah.
Hidup Mahasiswa..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H