Mohon tunggu...
Mazaya Hasanah Yukezain
Mazaya Hasanah Yukezain Mohon Tunggu... Mahasiswa - Nanoteknologi Universitas Airlangga

baking is my hobby and being a doctor is my dream

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Masa Depan Profesi Nano Medis: Inovasi Nanoteknologi untuk Revolusi Dunia Kesehatan

5 Januari 2025   08:15 Diperbarui: 5 Januari 2025   08:14 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Nanoteknologi adalah bidang yang terus berkembang pesat dan memberikan dampak besar di berbagai sektor, termasuk industri kesehatan. Salah satu cabang yang menonjol dari nanoteknologi adalah nano medis. Nano medis merupakan penerapan teknologi nano dalam dunia medis yang mencakup diagnosis, pengobatan, pencegahan penyakit, hingga pengembangan alat kesehatan inovatif. Profesi di bidang ini tidak hanya menjanjikan dari segi karier tetapi juga memiliki potensi besar untuk merevolusi cara kita menangani kesehatan manusia.

Nano medis adalah penerapan teknologi nano teknologi pada skala sangat kecil, sekitar 1 hingga 100 nanometer untuk memahami dan mengelola berbagai aspek kesehatan manusia. Di tingkat nano, partikel memiliki sifat unik yang berbeda dibandingkan dengan materi yang sama dalam ukuran lebih besar. Sifat ini dimanfaatkan untuk menciptakan solusi inovatif yang tidak mungkin dilakukan dengan metode konvensional.

Dalam dunia medis, aplikasi nanoteknologi melibatkan pengembangan nanopartikel untuk pengobatan, biosensor untuk diagnosis penyakit, dan teknologi rekayasa jaringan untuk memperbaiki atau menggantikan organ yang rusak. 

Salah satu peran utama nano medis adalah dalam bidang terapi, terutama terapi kanker. Teknologi nano memungkinkan penciptaan obat-obatan yang lebih efektif dengan menggunakan pendekatan targeted drug delivery. Dengan teknik ini, nanopartikel dirancang untuk membawa obat dan mengirimkannya langsung ke sel target, seperti sel kanker, tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya. Ini tidak hanya meningkatkan efikasi pengobatan tetapi juga mengurangi efek samping, seperti rasa mual atau kerontokan rambut yang biasa terjadi pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi. 

Selain itu, nano medis juga menawarkan solusi baru untuk pengobatan penyakit kronis, seperti diabetes dan penyakit kardiovaskular. Misalnya, nanopartikel yang dapat mengatur pelepasan insulin secara otomatis telah menjadi salah satu inovasi yang sangat membantu pasien diabetes. 

Tidak hanya dalam pengobatan, nano medis juga berperan besar dalam diagnostik. Teknologi nano memungkinkan penciptaan perangkat diagnostik yang lebih kecil, lebih cepat, dan lebih akurat. Biosensor nano, misalnya, dapat mendeteksi keberadaan biomolekul tertentu, seperti protein atau DNA, yang menunjukkan keberadaan penyakit tertentu, bahkan pada tahap awal.

Contohnya, biosensor berbasis nanopartikel emas telah digunakan untuk mendeteksi kanker prostat hanya dengan sampel darah. Teknologi ini lebih cepat dan kurang invasif dibandingkan biopsi konvensional. Deteksi dini ini memungkinkan dokter untuk memberikan intervensi lebih awal, meningkatkan peluang kesembuhan pasien.

Selain pengobatan dan diagnosis, nano medis juga berkontribusi dalam pengembangan teknologi rekayasa jaringan (tissue engineering). Dengan menggunakan scaffold nano, jaringan yang rusak dapat diperbaiki atau diregenerasi. Teknologi ini sangat berguna untuk pasien yang membutuhkan transplantasi organ, tetapi tidak dapat segera mendapatkannya karena keterbatasan donor.

Misalnya, scaffold berbasis nano yang dibuat dari biomaterial tertentu dapat mendukung pertumbuhan sel dan pembentukan jaringan baru, seperti tulang atau kulit, dengan struktur yang menyerupai jaringan alami tubuh.

  

Meski memiliki potensi besar, profesi di bidang nano medis menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah biaya penelitian dan pengembangan yang sangat tinggi. Proses untuk menciptakan dan menguji teknologi berbasis nano membutuhkan peralatan canggih dan tenaga ahli yang tidak murah.

Selain itu, masalah regulasi juga menjadi kendala. Karena teknologi ini melibatkan interaksi dengan tubuh manusia pada tingkat yang sangat kecil, diperlukan uji coba yang sangat ketat untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya sebelum diimplementasikan secara luas.

Untuk menjadi seorang profesional nano medis, pendidikan formal di bidang nanoteknologi adalah langkah awal yang penting. Sebagai mahasiswa Nanoteknologi di Universitas Airlangga, Anda berada di jalur yang tepat untuk mengejar karier ini. Selama kuliah, Anda akan mempelajari dasar-dasar nanoteknologi, biologi molekuler, kimia material, dan fisika kuantum, yang semuanya relevan dengan profesi ini.

Setelah menyelesaikan pendidikan S1, Anda dapat melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi atau terlibat dalam penelitian yang fokus pada pengembangan alat kesehatan berbasis nano. Beberapa peluang karier yang dapat Anda pilih di bidang ini meliputi:

- Peneliti di laboratorium nano medis

- Pengembang obat berbasis nanopartikel

- Spesialis alat diagnostik nano

- Konsultan teknologi medis di industri kesehatan

Masa depan nano medis sangat cerah. Dengan berkembangnya kebutuhan akan pengobatan yang lebih personal, efektif, dan efisien, teknologi nano akan terus memainkan peran penting dalam dunia kesehatan. Di masa depan, kita mungkin akan melihat pengobatan yang sepenuhnya berbasis nano, di mana diagnosis dan terapi dapat dilakukan hanya dengan satu perangkat kecil.

Bagi Anda yang bercita-cita menjadi seorang nano medis, ini adalah waktu yang tepat untuk mempersiapkan diri dan berkontribusi dalam bidang ini. Dunia membutuhkan inovator seperti Anda untuk menciptakan solusi medis yang lebih baik dan lebih canggih di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun