Secara garis besar, islam berlandaskan kepada kitab suci Al-Qur'an dan disokong oleh Sunnah/Al-Hadits sebagaimana diyakini berisi petunjuk dan pembimbing umat manusia dengan ajaran yang begitu luas dan komprehensif.Â
Dalam salah satu Hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim, dijelaskan bahwa islam sebagai agama yang benar (Din al-Haq) memiliki trilogi risalah islam yang didalamnya terdapat Iman, Islam dan Ihsan sebagai pondasi utama umat manusia dalam mengembangkan aqidah. Agama yang benar tidak hanya mengacu kepada kepercayaan dalam hati pada adanya Tuhan dan segala sifat-sifatnya (Iman), melainkan harus disertai dengan amal perbuatan nyata (Islam), dan diiringi dengan rasa tulus dan ikhlas menurut petunjuk Allah (Ihsan).
Dalam hal ini, ihsan sebagai tiang atau soko guru ketiga dalam trilogi risalah islam mengacu kepada pengamalan iman dengan kesempurnaan jiwa. Sebab, tanpa iman agama seseorang tidak sah. Islam adalah manifestasi atau pengamalan diri dari iman, dan ihsan adalah pengamalan iman dengan kesempurnaan jiwa.Â
Dengan mempercayai enam hal yang terdapat dalam rukun iman, berarti telah beriman. Jika telah beriman dan melaksanakan lima rukun islam, maka telah islam. Apabila telah beriman dan melaksanakan kelima rukun islam ditambah dengan kekhusyukan, tasawuf, ikhlas, dan penuh akhlak mulia, maka ia telah ihsan. Sehingga, umat islam dapat dikatakan ihsan apabila telah mencapai kesempurnaan dalam iman dan islam.
Secara sederhana, ihsan dalam trilogi risalah islam mengarah kepada perbuatan baik mengenai hubungan antara manusia dengan Allah Swt. Ihsan sendiri berasal dari bahasa Arab; ahsan - yuhsinu - ihsanan yang berarti kebaikan atau berbuat baik. Sedangkan menurut istilah, ihsan ialah berbakti dan mengabdikan diri kepada Allah Swt. atas dasar kesadaran dan keikhlasan.Â
Lebih kompleks, pengembangan perilaku ihsan bagi umat manusia tidak hanya dikhususkan kepada hubungan antara manusia dengan Allah Swt, melainkan hubungan baik antara alam semesta dan umat manusia lainnya. Hal ini juga mengacu kepada Islam Rahmatan Lil ‘Alamin yang kehadirannya di tengah kehidupan umat manusia mampu mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi manusia maupun alam sekitarnya.
Realitas ihsan yang memiliki implikasi makna yang cukup luas dan layak untuk dicermati sudah sepatutnya dipahami oleh manusia terutama umat islam dengan iman yang kokoh untuk menerapkannya ke dalam kehidupan sehari-hari sebagai sesuatu yang mutlak untuk dilakukan. Hal ini dilakukan agar keharmonisan kehidupan antar umat manusia dan alam semesta dengan Tuhan yang menciptakan yaitu Allah Swt. dapat terjaga dalam gerak yang serasi dan seimbang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H