Mohon tunggu...
Mazaya Riskia Shabrina
Mazaya Riskia Shabrina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Prodi Jurnalistik Semester 3, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya adalah seorang Mahasiswi Jurnalistik yang gemar menulis untuk menuangkan berbagai hal yang menurut saya menarik untuk diulas bersama. Selain menulis, saya juga menyukai public speaking sebagai modal utama untuk berani menyuarakan kebenaran.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Perilaku Ihsan dalam Iman dan Islam

13 Desember 2022   21:30 Diperbarui: 13 Desember 2022   22:10 855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara garis besar, islam berlandaskan kepada kitab suci Al-Qur'an dan disokong oleh Sunnah/Al-Hadits sebagaimana diyakini berisi petunjuk dan pembimbing umat manusia dengan ajaran yang begitu luas dan komprehensif. 

Dalam salah satu Hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim, dijelaskan bahwa islam sebagai agama yang benar (Din al-Haq) memiliki trilogi risalah islam yang didalamnya terdapat Iman, Islam dan Ihsan sebagai pondasi utama umat manusia dalam mengembangkan aqidah. Agama yang benar tidak hanya mengacu kepada kepercayaan dalam hati pada adanya Tuhan dan segala sifat-sifatnya (Iman), melainkan harus disertai dengan amal perbuatan nyata (Islam), dan diiringi dengan rasa tulus dan ikhlas menurut petunjuk Allah (Ihsan).

Dalam hal ini, ihsan sebagai tiang atau soko guru ketiga dalam trilogi risalah islam mengacu kepada pengamalan iman dengan kesempurnaan jiwa. Sebab, tanpa iman agama seseorang tidak sah. Islam adalah manifestasi atau pengamalan diri dari iman, dan ihsan adalah pengamalan iman dengan kesempurnaan jiwa. 

Dengan mempercayai enam hal yang terdapat dalam rukun iman, berarti telah beriman. Jika telah beriman dan melaksanakan lima rukun islam, maka telah islam. Apabila telah beriman dan melaksanakan kelima rukun islam ditambah dengan kekhusyukan, tasawuf, ikhlas, dan penuh akhlak mulia, maka ia telah ihsan. Sehingga, umat islam dapat dikatakan ihsan apabila telah mencapai kesempurnaan dalam iman dan islam.

Secara sederhana, ihsan dalam trilogi risalah islam mengarah kepada perbuatan baik mengenai hubungan antara manusia dengan Allah Swt. Ihsan sendiri berasal dari bahasa Arab; ahsan - yuhsinu - ihsanan yang berarti kebaikan atau berbuat baik. Sedangkan menurut istilah, ihsan ialah berbakti dan mengabdikan diri kepada Allah Swt. atas dasar kesadaran dan keikhlasan. 

Lebih kompleks, pengembangan perilaku ihsan bagi umat manusia tidak hanya dikhususkan kepada hubungan antara manusia dengan Allah Swt, melainkan hubungan baik antara alam semesta dan umat manusia lainnya. Hal ini juga mengacu kepada Islam Rahmatan Lil ‘Alamin yang kehadirannya di tengah kehidupan umat manusia mampu mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi manusia maupun alam sekitarnya.

Realitas ihsan yang memiliki implikasi makna yang cukup luas dan layak untuk dicermati sudah sepatutnya dipahami oleh manusia terutama umat islam dengan iman yang kokoh untuk menerapkannya ke dalam kehidupan sehari-hari sebagai sesuatu yang mutlak untuk dilakukan. Hal ini dilakukan agar keharmonisan kehidupan antar umat manusia dan alam semesta dengan Tuhan yang menciptakan yaitu Allah Swt. dapat terjaga dalam gerak yang serasi dan seimbang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun