Mohon tunggu...
MAZAYA RAHMANI
MAZAYA RAHMANI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurnalistik

Mahasiswa Jurnalistik yang tertarik dengan topiks seputar ekonomi, satwa, dan lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gaslighting jadi Word of the Year 2022: Istilah Psikologi yang Diremehkan?

5 Januari 2023   18:55 Diperbarui: 5 Januari 2023   19:07 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tiap tahunnya rumah penerbitan Merriam-Webster menentukan satu kata untuk menjadi "Word of the Year"  yang merupakan kata paling diperhatikan pada satu tahun ke belakang. Proses pemilihan kata tersebut berdasarkan data dari kamus daring Merriam-Webster serta basis data tren yang dimiliki perusahaan penerbitan tersebut. 

Tim editor Merriam-Webster akan memperhatikan kata-kata yang memiliki peningkatan di mesin pencarian serta penggunaan dan dampak signifikan terhadap lanskap budaya serta politik. Beberapa Word of the Year dari tahun-tahun sebelumnya meliputi "surreal" (2016), "feminism" (2017), "justice" (2018), "they" (2019), dan "pandemic" (2020).

Kata yang menjadi Word of the Year dapat memberikan wawasan terhadap peristiwa-peristiwa penting, tren, serta masalah yang menonjol dalam satu tahun ke belakang. Sehingga kata atau frasa yang dipilih dapat mencerminkan keadaan, minat, bahkan kekhawatiran publik. Salah satu contohnya adalah kata "pandemic" yang menjadi Word of the Year pada tahun 2020. Kata tersebut mencerminkan dampak besar yang dimiliki COVID-19 terhadap dunia pada 2020.

Pada 2022 kemarin, kata yang terpilih menjadi Word of the Year adalah gaslighting yakni tindakan manipulasi psikologis yang membuat korban mempertanyakan kewarasannya. 

Kata ini pertama kali dipopulerkan dalam film "Gaslight" (1944) dimana seorang pria memanipulasi istrinya dengan melakukan taktik-taktik di sekitar rumahnya hingga istrinya merasa menjadi gila. Dalam percakapan sehari-hari, kata tersebut sering kali digunakan untuk mendeskripsikan situasi dimana mereka merasa ditipu hingga tidak dipercaya. 

Menjadi salah satu dari sedikit kata psikologi yang menjadi Word of the Year, kita patut mempertanyakan bagaimana kata tersebut dapat menjadi tren. Kata gaslighting sangat mungkin disalahgunakan dalam percakapan ringan sehari-hari terutama di media sosial. 

Contohnya ketika kata tersebut telah disalahgunakan dalam situasi yang ringan tanpa ada tindakan manipulatif yang membuat orang lain menjadi mempertanyakan kewarasannya. Hal ini mungkin terjadi di media sosial dimana banyak pengguna telah sadar akan sedikit bahasa-bahasa psikologis tanpa mengerti lebih dalam lagi. 

Contoh lain dimana kata gaslighting dapat disalahgunakan adalah disaat kata tersebut digunakan untuk menggambarkan perdebatan atau konflik sehari-hari yang menjadi bagian normal dalam interaksi sosial. Maka, penting untuk menggunakan istilah gaslighting dengan akurat karena istilah psikologi ini memiliki dampak pada orang-orang yang sebenarnya menjadi korban manipulasi.

Ada sejumlah faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan kesadaran dan pemahaman tentang psikologi dalam beberapa tahun terakhir. Seperti akses informasi yang lebih besar. Dengan munculnya internet dan ketersediaan sumber daya online, semakin mudah bagi orang untuk mengakses informasi tentang psikologi dan kesehatan mental. 

Peningkatan fokus pada kesehatan mental dalam beberapa tahun terakhir juga menjadi alasan lain rumpun ilmu psikologi lebih diperhatikan. Hal ini menyebabkan peningkatan penelitian dan sumber daya yang didedikasikan untuk memahami masalah psikologis dan mempromosikan kesehatan mental. 

Tak hanya itu, telah terjadi juga pergeseran sikap sosial terhadap kesehatan mental dalam beberapa tahun terakhir, dengan keinginan yang lebih besar untuk berbicara secara terbuka tentang masalah kesehatan mental dan mencari bantuan bila diperlukan. 

Maka muncul sejumlah kekhawatiran yang telah dikemukakan tentang penggunaan istilah dan pengetahuan psikologi yang tersebar luas dan terdemokratisasi. Beberapa kekhawatiran seperti penyalahgunaan istilah, satu kekhawatiran adalah bahwa orang mungkin menyalahgunakan istilah psikologi atau menerapkannya dengan cara yang tidak tepat, yang dapat menyebabkan kesalahpahaman atau miskomunikasi. 

Banyaknya informasi yang tidak akurat juga menjadi kekhawatiran lain, dimana orang dapat mengakses atau berbagi informasi yang tidak akurat atau tidak lengkap tentang psikologi, yang dapat menyebabkan kesalahpahaman atau keyakinan atau praktik yang berbahaya. 

Nasihat yang tidak profesional seperti figur publik yang memberikan nasihat atau pengobatan psikologis tanpa adanya riset terlebih dahulu. Terakhir, meluasnya istilah psikologis dapat memunculkan stigma dimana beberapa orang mungkin ragu untuk mencari bantuan profesional untuk masalah psikologis karena stigma atau takut dihakimi.

Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah penyalahgunaan atau penerapan istilah dan pengetahuan psikologi yang tidak tepat diantaranya adalah dengan mencari sumber yang dapat dipercaya. 

Penting untuk berhati-hati dengan informasi psikologi dan untuk mencari sumber yang dapat dipercaya, seperti situs web, buku, atau artikel terkemuka yang ditulis oleh para profesional yang berkualifikasi. Tak hanya itu, waspadai dampak bahasa dan kata-kata yang digunakan dalam percakapan sehari hari, dan cobalah menggunakan istilah psikologi secara akurat dan tepat. 

Dengan mengambil langkah-langkah ini, siapa pun dapat membantu mencegah penyalahgunaan atau penerapan istilah dan pengetahuan psikologi yang tidak tepat, dan mempromosikan pemahaman yang lebih baik tentang psikologi dan kesehatan mental. Secara keseluruhan, penting untuk menyadari bahwa penggunaan istilah psikologi harus disertai dengan kehati-hatian yang tinggi karena dampak yang dimiliki istilah tersebut serta berhati-hati saat mengakses atau berbagi informasi tentang psikologi, terutama dalam hal mencari atau memberikan nasihat atau perawatan psikologis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun