Kembali mengingat apa saja yang sudah dilakukan hingga sampai di titik saya saat ini, membuat saya ingin berhenti.
Bukan bermaksud untuk berhenti selamanya, dan meninggalkan semua yang sudah saya lakukan.
Namun saya ingin berhenti sejenak untuk mengambil jeda.
Sejauh apa yang sudah saya lakukan saya kembali mengulasnya. Seperti ulasan, apakah yang saya lakukan ini untuk diri saya sendiri? Ataukah untuk orang lain?
Jika jawabannya adalah untuk diri saya sendiri mungkin saya tidak akan khawatir untuk hal yang sudah saya lakukan.Â
Namun berbeda halnya jika yang saya lakukan selama ini ternyata untuk orang lain.
Jika yang saya lakukan selama ini semata-mata untuk orang lain? Bagaimana bisa saya berpikir demikian.
Padahal orang lain bukanlah diri saya. Orang lain tidak bertanggung jawab atas diri saya. Namun kenapa saya harus melakukannya untuk orang lain?
Sepertihalnya, saya ingin berbuat baik agar dihormati dan dinilai baik, serta diapresiasi oleh orang lain.
Kenapa saya jadi seperti itu, dan kenapa saya harus menyusahkan diri untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain.
Ini tidak wajar, maka dari itu lebih baik saat ini saya harus berhenti sejenak, mengambil jeda untuk memperbaiki hal-hal yang sepertinya kurang penting.
Mendapatkan pengakuan orang lain mungkin penting bagi sebagian orang, namun untuk saat ini saya merasa dan saya berpikir 'belum penting'.
Jika saat ini saya merasa tidak bahagia, tertekan, karena melakukan sesuatu untuk orang lain, atau atas tuntutan orang lain.Â
Maka mulai sekarang saya harus merubahnya.
Saya akan berusaha melakukannya untuk diri sendiri.
Saya tidak akan peduli dengan orang lain. Tidak perlu lagi dipedulikan bagaimana komentar mereka tentang diri saya.Â
Saya juga akan menghargai hasil kerja keras saya sendiri.Â
Entah komentar negatif atau positif yang saya dapatkan nantinya, jika apa yang sudah saya lakukan adalah hal baik, dan tidak melanggar norma agama, serta tidak mengganggu kehidupan mereka kenapa juga saya harus peduli?
Saya tidak akan berbangga atas pujian orang lain. Masih ada hal-hal yang lebih baik daripada saya, dan mungkin pujian adalah cobaan agar kita tidak tergoda dan bersikap angkuh.
Jika saya tergoda dan bersikap angkuh bagaimana saya bisa melanjutkan langkah menuju jalan yang baik?
Jalan yang baik ditempuh dengan langkah yang teliti.
Dalam hidup, saya tak ingin bersikap ceroboh dan merugikan diri, serta orang lain.
Saya ingin melangkah pelan-pelan tidak grusa-grusu, dan berpikir dengan logis. Secara tujuan masih panjang, dan membutuhkan bekal yang banyak.
Jika saya merasa cape, dan merasa kelelahan tentu saya akan berhenti sejenak untuk berpikir lagi, apa hal yang perlu diperbaiki.Â
Begitu pun seterusnya. Setelah berhenti sejenak, dan memperbaiki apa yang salah, saya akan kembali fokus melangkah lebih jauh lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H