Kota Tangerang Selatan dikenal dengan banyaknya pusat perbelanjaan, resto, café, dan tempat hiburan lainnya, namun tahukah kalian bahwa di Tangerang Selatan ada sebuah monumen yang berdiri diatas tempat bersejarah dan menjadi saksi bisu perjuangan Mayor Elias Daniel Mogot?
Monumen yang merupakan bagian dari destinasi wisata ini dapat dikategorikan kedalam destinasi dark tourism yaitu wisata dimana terdapat sejarah tragedi pada tempat itu, sehingga dikatakan dark. Mau tahu selengkapnya? Simak artikel berikut.
Pada tahun 1946 saat Jepang sudah menyerah, para taruna Indonesia ditugaskan untuk melucuti senjata tentara Jepang yang berada di markasnya. Selain pelucutan, disana juga terjadi perundingan antara perwira tentara angkatan darat Indonesia dan Jepang.
Kejadian diawali dengan terdengarnya suara tembakan yang menyebabkan pihak Jepang mengira mereka akan disergap oleh tentara republik, hal ini berujung kepada meletusnya peperangan antara 70 taruna melawan pasukan Jepang yang menewaskan 70 taruna, Mayor Daniel Mogot, Letnan Soetopo, dan Letnan Soebianto.
Pemerintah membangun Monumen Palagan Lengkong pada tahun 1993 untuk mengenang jasa para pahlawan yang gugur di pertempuran itu. Monumen ini berbentuk tembok hitam yang melengkung ke dalam dengan ketinggian kurang lebih 2 meter dan diisi dengan nama-nama pahlawan yang gugur pada peristiwa itu dengan tulisan berwarna emas serta sejarah singkat terjadinya peristiwa itu. Monumen ini juga dikelilingi rumput yang cukup tebal di sekitarnya sehingga Monumen Palagan Lengkong terlihat seperti tertanam di dalam tanah.
Monumen ini bisa menjadi tempat pembelajaran bagi kita generasi muda bagaimana perjuangan pahlawan terdahulu saat mempertahankan kemerdekaan Indonesia,selain itu disana kita juga bisa berjalan di Taman Daan Mogot yang terletak pada areal monumen.
Taman Daan Mogot sendiri dapat dikatakan cukup asri karena dikelilingi tumbuhan yang cukup rindang serta lokasinya yang terletak tidak terlalu dekat dengan jalanan sehingga udaranya jauh dari polusi kendaraan bermotor.
Letak Monumen Palagan Lengkong tidak terlalu jauh dari BSD Plaza, sehingga aksesnya cukup mudah. Bagi kalian yang ingin mengunjungi monumen ini, dapat menggunakan kendaraan bermotor baik mobil ataupun motor.
Untuk mobil sendiri dapat melalui Tol Jakarta – Tangerang lalu dilanjut ke Tol Tangerang – Merak. Setelah keluar dari tol, langsung menuju ke Jalan Raya Serpong hingga menemui BSD Boulevard, Monumen Palagan Lengkong ada di jalan tersebut.
Biaya yang dikeluarkan untuk mengunjungi Monumen Palagan Lengkong terbilang cukup murah karena kalian hanya harus membayar tarif tol saja atau dalam kata lain, tidak ada biaya masuk kedalam monumen tersebut namun apa yang kalian dapatkan disana terasa sangat mahal karena dapat mempelajari sejarah Indonesia lebih luas serta mendapatkan suasana yang sangat asri dan sejuk, jadi di Monumen Palagan Lengkong ini kalian dapat belajar sekaligus refreshing dengan suguhan suasananya.
Bagi kalian generasi muda Indonesia sangat disarankan untuk mengunjungi Monumen Palagan Lengkong ini karena kita tidak boleh melupakan sejarah kita sendiri, selain itu kita juga akan mendapatkan ilmu baru disini sehingga kita tidak akan mengenal Jalan Daan Mogot dan Letnan Soetopo hanya menjadi sebatas nama jalan, melainkan dapat mengenang jasa mereka atas perjuangannya mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia ini.
Setelah kalian membaca artikel ini, pengetahuan akan monumen serta peristiwa bersejarah kalian pastinya bertambah kan? Karena selain tempat wisata dan pusat perbelanjaan, Kota Tangerang Selatan juga menyimpan monumen yang berdiri diatas tempat bersejarah dan peristiwa sejarah itu sendiri. Jadi ayo kita telusuri monumen-monumen lain yang ada disekitar kita karena ingat apa kata Bung Karno, “JASMERAH, jangan sekali-kali melupakan sejarah”!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H