Kompasiana.com - Muhamad Fikri Hidayat, pria kelahiran Tangerang, 13 Juni 1999 ini dikenal sebagai seorang entrepreneur. Di usianya yang masih cukup muda, ia telah cukup matang dalam berbisnis dengan suka duka yang telah dialaminya.
Pemilik akun Instagram @xfikrihidayat ini menceritakan, jika sebelumnya dia pernah menjalankan beberapa bisnis, dari travel agency hingga ke fashion. Namun semua bisnisnya tersebut dihantam kebangkrutan. "Hambatannya besar. Bisnis agen travel dan fashion saya gagal," ucapnya.
Belajar dari kegagalan, Fikri enggan mengalami hal serupa di kemudian hari. Dia pun mulai menyiapkan segalanya. Lalu, ia mulai masuk ke bisnis digital agency.
Di bisnis tersebut, Fikri seakan menemukan passionnya. Dirinya mengaku terjun ke bisnis digital lantaran terinspirasi oleh manajemen-manajemen yang lebih dulu sukses. "Nah, saya kembangkan menjadi website agar lebih mudah digunakan," tuturnya.
Fikri tak sendirian dalam membangun bisnis digitalnya. Ada partnernya Andri Irawan (@xandriirawan) Â yang ikut andil mengembangkan bisnis yang dinamainya Dapur Buzzer Indonesia tersebut.
Pada prosesnya juga tidaklah mudah. Menurut Fikri, di awal perkembangan @dapurbuzzer, ia memulainya hanya dengan beberapa talent saja, itu pun tim Dapur Buzzer sendiri yang mencarinya.
"Alhamdulillah, saat ini sudah banyak influencer yang ingin join menjadi talent di Dapur Buzzer sehingga tim kami hanya tinggal menyeleksi saja," sahutnya.
Ke depan ia bertekad untuk menjadikan bisnisnya menjadi platform influencer & KOL management yang besar sehingga mempermudah para pemilik brand untuk mencari talent untuk mempromosikan brand mereka dan tentunya memiliki talent yang berkualitas.
Dengan pengalamannya berkecimpung di bisnis ini, ia melihat jika prospek ke depannya sangatlah besar. Sebab, orang yang memakai platform digital jumlahnya semakin besar, dan mulai meninggalkan media pemasaran konvensional. Hal ini pun dibuktikannya dengan capaian klien per hari yang mencapai angka 50 klien.
Diakuinya, saat ini dirinya mampu membukukan omzet harian hingga Rp10 juta. "Memang ini sangat potensial untuk terus dikembangkan. Oleh sebab itu, ke depan saya akan terus memperluas fasilitas platform ini dan mencari target pasar baru lagi," pungkasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H