Kompasiana.com - Yuwendra Thiomas namanya atau lebih dikenal dengan sebutan Keith $lime. Usianya masih sangat muda, ia dilahirkan di Medan, Sumatera Utara pada 28 Mei 1995. Meskipun terbilang muda, tapi soal bisnis dirinya sudah cukup berpengalaman.
Saat ini Yuwendra mengelola sejumlah bisnis yang bergerak di bidang fashion yang menyasar pangsa pasar milenial. Bersama partnernya, Swain Mahisa, Yuwendra membangun brand baju eksklusif luxury streetwear bernama Drip Experiments yang begitu populer di kalangan milenial. Di bisnis ini, Yuwendra berperan sebagai founder sekaligus fashion designer.
Yuwendra sejak lama memang hobby dengan pakaian yang langka. Pengalamannya 9 tahun di bidang fashion luxury streetwear, memberikan banyak sekali inspirasi untuk Yuwendra dalam berkarya untuk brand Drip Experiments.
Menurutnya, Drip Experiments dibentuk olehnya berdasarkan pengalaman dan pembelajaran dari Luckycat Foundation, sebuah charity project yang dia bangun untuk membantu yang membutuhkan, dimana Yuwendra pertama kalinya menjual baju untuk disumbangkan hasilnya kepada orang yang membutuhkan.
Hebatnya, setiap baju dan sepatu yang dibuatnya selalu diperebutkan oleh pasar dan para resellernya. "Saya pernah mengcustom sepatu jordan 4 Levis untuk dilelang dan hasil penjualannya senilai Rp16 juta disumbangkan pada yang membutuhkan," ungkapnya.
Dengan pengalamannya bergulat di bidang fashion, akhirnya membuat dirinya kian piawai dalam menilai kualitas brand internasional. Atas dasar ini pula, Drip Experiments ia ciptakan dengan sentuhan kualitas yang setara kualitas fashion buatan Eropa. "Saya ingin menawarkan produk lokal dengan kualitas setara produk Eropa dengan harga lebih terjangkau," imbuh dia.
Soal kemahirannya dalam penjualan, Yuwendra juga mencatatkan prestasi mentereng. Misalnya, produknya selalu sold out dalam sehari bahkan hitungan jam.Â
"Di event Medan 061 Street Wear Fest di Sun Plaza beberapa waktu lalu, booth saya banjir pengunjung dan sangat ngantri. Di event tersebut, saya menandatangani ratusan baju dan sepatu, serta produk saya sold out hanya dalam waktu 1 jam saja. Baju yang saya jual seharga Rp350 ribu, sekarang di reseller harganya menyentuh angka Rp1 juta," ujarnya.
Berhasil menginspirasi cara berpakaian untuk kalangan muda di Indonesia, Yuwendra pun melirik peluang lain di bisnis sneaker yang digandrungi banyak anak muda di Tanah Air.Â
Bukan produksi sneaker yang dibidiknya, melainkan produk solusi untuk membersihkannya.Â
"Saya melihat pasar sneaker ini sangat bagus. Cuma saya belum melihat produk sneaker care yang benar-benar eksis, akhirnya saya bangun Sneakersaint," ucap pria yang mulai menekuni bisnis fashion sejak bangku SMA ini.
Diakuinya, Sneakersaint besutannya terbukti mampu mendominasi pasar sneaker care di Indonesia. Dengan teknologi dan keampuhannya dalam menjaga kebersihan sneaker yaitu holy water shoe cleaner, produknya sukses di pasaran.
"Rekor penjualannya pernah mencapai 300 botol hanya dalam waktu satu bulan," aku Yuwendra.
Dengan capaiannya tersebut, Yuwendra tak berpuas diri. Jejak bisnis berikutnya, ia membangun Luckycatlx, sebuah toko online segmentasi barang-barang luxury dan ekstrim, seperti diamond 3 miliar rupiah, kapal yacht, gedung hotel, dan sepatu-sepatu langka yang harganya mencapai ratusan juta rupiah.
Selanjutnya, Yuwendra bersama Swain dan James berpartner mendirikan toko lelang online bernama Prodiguer yang diklaim terbesar dan ramai di Indonesia. Diakuinya, melalui platform tersebut setiap harinya bisa laku sekitar 70 barang. Bisnis lelangnya ini mereka jalani sudah tiga tahun belakangan ini.
"Dalam bisnis itu servis yang bagus juga merupakan hal yang penting. Bisnis bukan hanya selalu tentang penghasilan uang, tetapi juga tentang membentuk karakter dan integritas yang positif," tegasnya.
Selain beberapa bisnis tersebut, Yuwendra juga tercatat sebagai owner dari brand sepatu lokal bernama Elfamous yang pernah menyabet rekor penjualan sebanyak 1.000 pasang dalam 1 minggu.
Dengan segudang pengalaman dan catatan gemilangnya, pemilik akun Instagram @keith.slime ini pun kemudian dikenal sebagai fashion influencer di bidang luxury. Selain itu, ia juga dikenal sebagai fashion icon internasional baju vintage, vlone, jeans, dan celana luxury. Bahkan, Yuwendra pun terkenal sebagai collector sepatu air force 1 yang ekstrim yang harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah.
Di kalangan generasi milenial yang tren dengan gaya hidup hypebeast, hingga kini Yuwendra dikenal sebagai supplier mayoritas toko-toko luxury dengan harga yang relatif lebih terjangkau di bawah harga retail.
Namun semua kesuksesannya itu bukan berarti tanpa hambatan. Sebab, dirinya pun pernah menelan pil pahit, saat ditipu rekan kerjanya senilai Rp4 miliar. "Buat saya, pengalaman itu dijadikan pelajaran yang berharga," tukas Yuwendra yang dikenal suka memberikan giveaway hingga ratusan juta ini.
Diari hidupnya juga mencatat, Yuwendra pernah menikah saat usianya baru menginjak 16 tahun dengan wanita dari Korea yang usianya jauh lebih matang. Namun karena ada ketidakcocokan, pernikahannya pun akhirnya berakhir hanya dalam satu tahun.
"Ke depan saya akan tetap fokus membangun ide bisnis untuk menciptakan panggung fashion luxury bagi kalangan hypebeast," pungkasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H