Mohon tunggu...
Mayza Zahra
Mayza Zahra Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar sekolah

mendengarkan musik, travelling, memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Institut Agama Kristen Negeri Toraja

30 Oktober 2024   18:45 Diperbarui: 30 Oktober 2024   19:00 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereformasi Tugas dan Peran Pendeta sebagai Penggerak Reformasi gerejanya kita tahu bahwa pendeta adalah tokoh masyarakatnya, bukan hanya tokoh dalam komunitasnya, karena banyak pendeta di Indonesia pada masa kini yang tidak menyadari bahwa dia ditunjuk Tuhan untuk menjadi gembala bagi masyarakat, bukan hanya gembala bagi sekelompok orang. Dia juga bukan hanya sekedar menjadi pendeta dalam gerejanya melainkan dia juga adalah pendeta bagi masyarakat. Seorang pendeta harus mengerti akan tugas dan perannya, karena tugas pokok seorang pendeta ialah sebagai penasihat teologi, sebagai penggerak akan pembaruan dalam jemaatnya, dan seorang pendeta juga harus rajin membangun struktur pelayanananya.

c. Mereformasi kebaktian mengenai tentang kebaktian kita tidak bisa pungkiri bahwa hampir semua gereja memiliki liturgi atau tata kebaktian yang hampir sama. Maka dari itu untuk pengembangan gereja masa kini, gereja haruslah memiliki kreativitas dalam menata kebaktian, karena gereja yang kreatif adalah gereja yang berani merencanakan ke khasan liturgi ibadah atau berani melakukan kreasi dalam peribadahannya. Jika hal ini dilakukan maka setiap warga gereja tidak akan pernah merasa bosan dalam melaksanaan ibadah. Gereja pada masa kini masih bergumul antara mempertahankan tradisi kebaktian yang biasa dilakukan atau mereformasi kebaktian dengan melakukan hal yang baru.

Gereja adalah seluruhnya sebagai tempat terjadinya iman pada masa kini, yang berarti penirmaan akan sabda Allah oleh gereja, yang biasa terjadi dalam iman kepercayaan seseorang, tidak bersifat pasif melainkan kreatif. Maka dari itu sabda yang sama diterima oleh gereja sambil menerapkannya dengan cara yang selalu unik dan baru. Gereja juga adalah salah satu persekutuan yang paling setia atau persahabatan yang terbuka, jika gereja memiliki persahabatan yang terbuka. Yang bararti menerima jemaatnya dengan baik. Baik itu menerima segalah keluh kesah jemaatnya.
Didalam sebuah gereja pasti akan memiliki pokok-pokok iman yang dapat membangun iman jemaat.

Iman Kepada Allah Bapa, yang artinya bahwa dalam tradisi pengelaman akan Allah sendiri dari Umat israel. Iman Kepada Yahwe adalah satu-satunya Allah yang hidup.

Iman kepada Yesus Kristus, yang artinya dalam perjanjian baru umat yang beriman yang percaya dan menyerahkan hidup sepenuhnya kepada Allah yang menyatakan diri-Nya. Artinya yang menjadi kekhasan dan pusat iman umat perjanjian baru adalah Yesus Kristus.
Iman kepada Roh Kudus, yang arinya ini merupakan syahadat kita pada bagian ketiga. Karena disini roh kudus yang telah mempersatukan seluruh warga gereja dan menuntun, menjaga bahkan menjiwai Gereja sepanjang zaman.

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas dapat menyimpulkan bahwa pengembangan reformasi gereja masa kini sangatlah berguna bagi para jemaat. Bukan hanya gereja yang di reformasi tetapi melainkan juga jemaatnya. Yang paling pertama yang harus direformasi adalah jemaatnya atau fokus kepada orangnya, tugas dan pendeta, kemudian kebaktiannya. Gereja adalah seluruhnya sebagai tempat terjadinya iman pada masa kini, yang berarti penirmaan akan sabda Allah oleh gereja, yang biasa terjadi dalam iman kepercayaan seseorang, tidak bersifat pasif melainkan kreatif. Maka dari itu sabda yang sama diterima oleh gereja sambil menerapkannya dengan cara yang selalu unik dan baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun