Mohon tunggu...
Mayza Andela syaputri
Mayza Andela syaputri Mohon Tunggu... Lainnya - Wirausaha

Saya Merupakan seorang wirausaha muda yang sedang mencoba mengembangkan diri melalui Berbagai media seperti media online.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Defenition of Religiopreneur

5 Oktober 2024   19:53 Diperbarui: 5 Oktober 2024   21:42 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Religiopreneur is an entrepreneurial concept that integrates religious values with business practices. At the Naqoy Center event, the book "Religiopreneur" was discussed which emphasized the importance of combining faith with entrepreneurship to create businesses that are beneficial to society.

Religiopreneur characteristics include strong faith, perseverance, and the ability to remain happy. This approach is different from traditional entrepreneurs, who focus more on material achievements. Religiopreneur emphasizes that happiness must be achieved first, paving the way for sustenance.

Another major difference is the research focus; religipreneur prioritizes understanding market owners and prioritizing good values, such as compassion. In this way, religipreneur offers an entrepreneurial approach that not only pursues profits, but also makes a positive impact on oneself and society.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun