"Dengan teman-teman dekat, biasanya acara makan bersama, lalu tukar kado juga. Tahun ini (2024) juga kami merayakan dengan teman-teman dekat pada tanggal 15 Desember di rumah kami," kata Ayu.
Menurut Ayu, perbedaan yang mencolok dari perayaan Natal di Jepang dan di Indonesia adalah jauhnya dari sanak saudara.Â
"Menurut saya bedanya perayaan Natal di Jepang dan Indonesia itu, ketika di Indonesia biasanya akan ada kumpul-kumpul dengan keluarga besar. Bahkan yang jauh dari luar kota juga datang. Tetapi ketika di Jepang (perantauan) hanya bisa merayakan dengan keluarga kecil di rumah dan saudara-saudara seiman di gereja setempat saja."
Tradisi Natal khas Jepang.
Merayakan Natal di Jepang belum lengkap jika tidak menikmati ayam goreng dari Kentucky Fried Chicken (KFC). Dilansir byFood.com dan Bokksu.com, kebiasaan khas ini bermula dari marketing campaign KFC pada tahun 1970-an dalam merespons keluhan orang asing yang merasa kesulitan mencari daging kalkun untuk dinikmati saat Natal. Kesigapan mengambil kesempatan bisnis emas dengan menawarkan makanan alternatif itulah yang melahirkan tradisi Natal unik ini.
Menanggapi tradisi menikmati ayam goreng KFC, Ayu menuturkan, "Ini salah satu tradisi yang cukup populer di Jepang, karena mungkin mengikuti tradisi di Amerika yang makan ayam turkey. Kadang-kadang kami juga ikut membeli ayam KFC (juga cake) ketika Natal karena melihat iklannya yang ada di mana-mana, haha."
Sebagai penutup Ayu mengatakan, "Apabila ada kesempatan mengikuti ibadah Natal di Jepang--dengan suasana dan pemakaian bahasa yang beda--pastinya akan jadi pengalaman yang baru dan unik."
"Selamat Natal bagi semua yang merayakannya. Semoga damai dan kasih Natal selalu beserta dengan kita dan keluarga," tutup Ayu.
Terima kasih banyak kepada Ayu Sitompul yang sudah berbagi pengalaman.