Mohon tunggu...
May Wagiman
May Wagiman Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer

Raise your words, not voice. It is rain that grows flowers, not thunder. --RUMI--

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Sulit Dapat Kerja? Simak Alasan dan Masukan Ini

20 Oktober 2024   09:29 Diperbarui: 20 Oktober 2024   09:43 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tulisan Marketing Strategy/unsplash.com/by Campaign Creators.

Kesulitan mendapatkan pekerjaan sangat dirasakan belakangan ini, baik oleh fresh graduates maupun para profesional yang telah memiliki pekerjaan dan berkeinginan untuk mencoba mencari pekerjaan baru. Meskipun, menurut Renata Revianthi, mencari pekerjaan sekarang ini terasa lebih sulit bagi pegawai lama dibandingkan dengan para pelamar yang baru memulai terjun ke dunia kerja. 

“Saat ini, sayangnya bukan suatu hal yang mudah untuk bisa segera mendapatkan pekerjaan baru untuk mereka yang sudah (lama) bekerja dan memutuskan untuk pindah pekerjaan. Modal pengalaman dan prestasi kerja bukan lagi suatu hal mutlak yang dipertimbangkan oleh sebuah perusahaan dalam proses recruitment-nya. Terutama setelah badai Covid-19 berlalu, perusahaan makin banyak merampingkan biaya produksinya,” tutur Renata Revianthi yang saat ini menjabat sebagai seorang Marketing Manager.

Penyebab sulitnya mendapatkan pekerjaan itu beberapa di antaranya adalah karena sekarang tidak sedikit perusahaan yang memiliki program training untuk pegawai baru. Serta faktor biaya operasional yang jauh lebih rendah dengan menerima pegawai lulusan baru daripada menerima para profesional.

Renata memaparkan, “Semakin banyak perusahaan yang mengadakan program Management trainee atau Internship programs dalam proses recruitment-nya. Fresh graduates jumlahnya semakin meningkat, hal ini adalah potensi bagi sebuah perusahaan karena dengan program-program tersebut mereka bisa mendapatkan karyawan siap pakai dan mudah untuk dibina serta diarahkan.” 

“Di samping itu biaya yang dikeluarkan juga jauh lebih murah ketimbang perusahaan memutuskan menggaji seorang profesional. Memotong gaji karyawan lama pastinya akan didemo. Jadi, cara yang lebih mudah adalah mencari karyawan yang bisa dibayar lebih 'murah'.”

Cara menyikapi situasi ini

Renata menawarkan beberapa masukan dan saran yang dapat dilakukan. Bagi pekerja profesional akan sangat membantu bila menggunakan jalur internal perusahaan yang diinginkan. Terutama apabila memiliki relasi yang dapat membantu. Melamar pekerjaan melalui aplikasi pencari pekerjaan sayangnya kurang efektif menurut Renata.

Bagi pelamar lulusan baru, Renata menambahkan, akan sangat menolong apabila mereka memiliki kemampuan akademis yang di atas rata-rata, serta memiliki kemampuan tambahan lain yang dapat menjadi pertimbangan plus.

“Untuk golongan profesional gunakan jalur internal di perusahaan yang akan dituju. Terutama kalau kita punya teman atau relasi yang bisa membantu di perusahaan tersebut. Kalau hanya mengandalkan jalur umum, misalnya apply via Linkedin, itu hanya buang-buang waktu. Jangan berharap banyak.”

“Sedangkan untuk golongan fresh graduates, pastikan kemampuan akademis di atas score yang disyaratkan oleh perusahaan tujuan. Selain itu, memiliki skills tambahan di atas rata-rata, contohnya kemampuan bahasa Inggris dan komputer, misalnya punya keahlian membuat database atau mampu desain grafis, bisa sangat menolong,” paparnya.

Bagi yang tertarik bekerja di bidang Marketing

Manajer Marketing ini lebih jauh memberikan informasi bagi mereka yang tertarik bekerja di bagian marketing

Fresh graduates dan pekerja profesional yang berminat applying pekerjaan di departemen atau divisi marketing punya kesempatan yang sama untuk mengajukan. Hampir semua Departemen Marketing dalam perusahaan mengurusi pekerjaan yang berhubungan dengan media elektronik (on-air), events (off-air), dan social media atau websites (digital). Jadi kalau merasa punya minat, kemampuan, dan pengalaman untuk meng-handle ketiga poin di atas, silakan apply ke perusahaan yang diinginkan,” kata Renata.

Bekerja di dalam negeri atau mencoba juga di luar negeri?

Ia selanjutnya menambahkan jika para pelamar kerja merasa ada kemampuan dan kesempatan, untuk tidak hanya membatasi mencari kesempatan bekerja di tanah air. Namun juga mencoba untuk memperluas pencarian kerja di luar negeri, berbekal persiapan yang matang.

“Jangan hanya terpaku mencari pekerjaan di Indonesia. Mulai googling pekerjaan di luar negeri. Bekali diri dengan kemampuan komunikasi memakai bahasa asing yang baik sesuai dengan negara yang dituju. Akan menguntungkan kalau tidak hanya terbatas pada kemampuan berbahasa Inggris. Di samping itu, pastikan websites perusahaan luar negeri itu valid dan aman, serta minta juga referensi dari teman-teman atau relasi (bila ada) yang berdomisili di negara yang dituju. Tidak ada ruginya untuk mencoba,” tutup Renata.

Terima kasih banyak kepada Renata Revianthi.  Semoga artikel ini memberi manfaat.

*****

Referensi:

Foto: Unsplash.com.

https://unsplash.com/photos/white-printing-paper-with-marketing-strategy-text-yktK2qaiVHI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun