Mohon tunggu...
May Wagiman
May Wagiman Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer

Raise your words, not voice. It is rain that grows flowers, not thunder. --RUMI--

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Simak Tips Marketing Manager Ini bagi Fresh Graduates serta Pelamar Kerja yang Dianggap Telah Lewat Batas Usia

5 September 2024   12:50 Diperbarui: 5 September 2024   15:53 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Ilustrasi tulisan we are hiring, apply today. Sumber: Unsplash.com, by Eric Prouzet.

Batasan usia bagi pelamar kerja, sayangnya masih menjadi fenomena biasa dalam dunia ketenagakerjaan di Indonesia. 

Bagi banyak orang hal ini dapat dilihat sebagai salah satu bentuk diskriminasi dalam pencarian pekerjaan. 

BBC News Indonesia (29 Juli 2024) melansir pernyataan hakim Guntur Hamzah yang mengeluarkan dissenting opinion (perbedaan pendapat) atas keputusan mahkamah konstitusi yang menolak keseluruhan permohonan uji materi UU Ketenagakerjaan pasal 35 ayat 1 yang diajukan oleh Leonardo Olefins Hamonangan, seorang lulusan Universitas Kristen Indonesia yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang hukum.

Menurut Leonardo Hamonangan, pasal itu diskriminatif disebabkan perusahaan atau pihak pemberi kerja bisa semaunya menetapkan persyaratan lowongan kerja sehingga membatasi sejumlah orang, terutama yang berusia di atas 30 tahun, untuk diterima.

Hakim Guntur Hamzah berpendapat seharusnya mahkamah konstitusi dapat mengabulkan permohonan itu untuk sebagiannya, tidak ditolak semua. Menurutnya pasal 35 ayat 1 itu menimbulkan ketidakpastian bagi pencari kerja. Ia juga mengatakan perlu ada penegasan berkaitan diskriminasi apa saja yang tidak bisa diterima dalam pencarian kerja.

Dengan latar belakang perbedaan pendapat mengenai batas usia dalam dunia kerja tersebut, pertanyaan yang muncul adalah bagaimana situasi yang terjadi di lapangan. 

Apakah batasan usia masih relevan dan terus diterapkan oleh pemberi kerja? Lalu bagaimana upaya fresh graduates dan para pencari kerja yang lewat dari batasan usia yang ditentukan, untuk mengantisipasi kendala ini.

“Sampai saat ini di Indonesia batasan umur masih relevan. Dalam artian itu menjadi salah satu persyaratan mutlak dalam melamar pekerjaan. Hal ini berkaitan dengan posisi yang dilamar dan gaji yang ditawarkan,” ungkap Dennis Rizky.

Menurut Dennis, seorang Marketing Manager di industri retail, pemberi kerja cenderung memilih pelamar kerja lulusan baru karena mereka dapat digaji lebih rendah dibandingkan dengan calon pekerja yang sudah berpengalaman.

“Kebanyakan perusahaan masih beranggapan bahwa mereka dapat memberi gaji atau upah lebih murah kepada fresh graduates ketimbang karyawan yang sudah berpengalaman atau berumur,” tutur pria asal kota Balikpapan ini.

“Karyawan yang sudah berpengalaman–dengan kisaran usia 35-40 tahun, cenderung meminta gaji lebih tinggi dan fasilitas tambahan lainnya.” 

“Alasan gaji ini dan fasilitas lain yang mungkin tidak mereka dapatkan di tempat bekerja sebelumnya yang kebanyakan menjadi pertimbangan untuk pindah pekerjaan atau perusahaan,” ungkapnya lebih jauh.

Masukan dan tips bagi pelamar lulusan baru

Dennis melanjutkan dengan memberi berbagai masukan dan tips yang dapat disiapkan oleh lulusan baru untuk terjun ke dunia kerja. Ia mengusulkan, “Step pertama, cari tahu dan perbanyak informasi tentang jenis pekerjaan dan perusahaan yang akan dilamar.” 

Step selanjutnya, setelah memperoleh informasi mengenai jenis pekerjaan dan perusahaan tersebut, evaluasi serta ukur diri dan kemampuan apakah sudah merasa layak untuk melamar atau diterima di perusahaan tersebut.”

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa mencari informasi sekarang ini jauh lebih mudah dibandingkan dulu. Sehingga alasan susah mencari informasi sudah tidak bisa diterapkan lagi. Dan informasi ini akan sangat membantu pelamar kerja pada saat wawancara.

“Saat ini untuk mencari informasi bukan sesuatu yang sulit–ada Google. Cari tahu kompetitor perusahaan saat ini sedang bikin apa, promo apa, dan sebelumnya bikin apa. Karena dengan berbekal info tersebut, kita seolah menguasai bidang pekerjaan yang akan dihadapi. Dan kita juga bisa memberikan gambaran apa yang bisa kita buat dan berikan untuk kepentingan atau keuntungan perusahaan melawan kompetitor pada saat interview dan presentasi nanti.”

Ia menambahkan. “Pelamar kerja juga jangan lupa untuk mengecek kebutuhan apa saja yang  diperlukan dan berapa biayanya, bila nanti diterima bekerja. Misalnya biaya transportasi, telekomunikasi, makan, fasilitas kesehatan, asuransi, perlengkapan kerja–yang tidak di-cover oleh perusahaan, dan lain sebagainya.”

Estimasi biaya kebutuhan ini penting untuk diketahui agar dapat mempertimbangkan apakah gaji yang ditawarkan perusahaan tersebut layak atau tidak. “Dengan mengetahui sebelumnya perkiraan biaya kebutuhan yang diperlukan pelamar kerja, nanti gaji yang ditawarkan bisa kita pertimbangkan. Apakah cukup layak atau perlu di-nego lagi,” tambahnya.

Masukan dan tips bagi pelamar yang sudah lewat batasan usia

Bagi mereka yang merasa sudah melewati batasan usia yang ditentukan saat melamar pekerjaan baru tidak perlu berkecil hati dulu. Dennis menawarkan masukan dan saran yang dapat dilakukan. Bahkan saran dan masukan itu dapat kita lakukan saat memulai melamar kerja untuk pertama kalinya.

Ia menekankan pentingnya networking dan menjalin hubungan/kontak dengan pihak lain, baik  itu secara profesional ataupun sosial. 

“Penting untuk bersosialisasi, memperbanyak koneksi, serta silaturahmi dengan rekan atau partner di dalam maupun di luar perusahaan. Terutama saat kita sedang berada di posisi aman dan nyaman di tempat kerja.”

“Kita tidak pernah tahu apakah perusahaan kita akan 'aman' dalam rentang waktu 5-10 tahun ke depan, dan apakah kita juga akan tetap di posisi yang sama atau di posisi aman di perusahaan tersebut.”

Menurut Dennis koneksi dan pertemanan akan terasa sekali pentingnya saat kita berada dalam posisi atau situasi yang sulit. Ia berkata, “Saat sesuatu yang 'buruk' terjadi, di sinilah pentingnya koneksi dan pertemanan tadi. Akan sangat sulit untuk kita yang sudah melewati batasan umur kerja untuk melamar ke sebuah perusahaan via jalur normal.”

“Saingan kita pastinya para fresh graduates dan/atau kumpulan koneksi orang dalam di perusahaan. Bila kita tidak termasuk ke dalam circle koneksi tersebut, akan sulit untuk mendapatkan perhatian dan prioritas dari tim HRD atau unit berwenang yang menduduki posisi high level,” urainya.

Selain itu ia juga mengusulkan untuk terus belajar serta menambah ilmu di luar kemampuan yang dimiliki sekarang. Itu dapat menambah portfolio profesi, dapat meningkatkan kepercayaan diri, dan value added.

“Perkaya diri dengan kemampuan dan keahlian. Karena dengan memiliki keahlian khusus atau kemampuan yang dirasa berbeda dengan rata-rata kebanyakan orang, akan menjadi nilai tambah dalam portfolio (CV) kita. Dan saat kita mempresentasikannya di depan interviewer akan membuat kita menjadi lebih percaya diri. Secara tidak langsung itu akan menambah 'nilai jual' kita dalam proses negosiasi gaji.”

Kesan pertama penting

Sebagai penutup Dennis menambahkan bahwa kesan pertama dari pihak perusahaan adalah sangat penting. “Usahakan berikan 'first impression' yang terbaik. Karena di situlah kunci untuk kita apakah layak dan bisa dipertimbangkan atau tidak, untuk bergabung di sebuah perusahaan,” tutupnya.

Terima kasih banyak kepada Dennis Rizky untuk wawancara ini.

***

Referensi: 

BBC News Indonesia.

https://www.bbc.com/indonesia/articles/c3ggq4g22pno

Foto: Unsplash.com (by Eric Prouzet).

https://unsplash.com/photos/a-sign-that-says-we-are-hiring-and-apply-today-B3UFXwcVbc4

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun