Mohon tunggu...
May Wagiman
May Wagiman Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer

Raise your words, not voice. It is rain that grows flowers, not thunder. --RUMI--

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tips Saat Menjalankan Wukuf bagi yang Akan Menunaikan Ibadah Haji

13 Agustus 2024   12:08 Diperbarui: 13 Agustus 2024   12:14 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi padang Arafah/by ekrem from Pixabay.

Menjalankan ibadah haji adalah idaman setiap umat Islam. Terutama bagi mereka yang mampu secara materi dan fisik. Persiapan mental yang matang juga tidak kalah pentingnya. Lingkungan dan budaya yang berbeda, kondisi cuaca, perubahan rutinitas, serta tantangan lain dapat membuat jemaah haji kehilangan fokus pada tujuan utama menjalankan ibadah.

Wukuf merupakan salah satu rangkaian ibadah haji yang wajib dilaksanakan. Saat berada di Arafah jemaah akan tinggal di dalam tenda, berbagi sarana dan fasilitas dengan jutaan jemaah lain. Tantangan cuaca dan lingkungan akan terasa sekali di padang luas ini.

Persiapan tambahan apa yang dapat kita lakukan, sebelum dan saat akan melaksanakan  wukuf agar pelaksanaan ibadah berjalan lancar? 

Aleesya, salah satu peserta haji yang berangkat dari Jepang pada tahun 2018, menuturkan pengalamannya di bawah ini.

Wanita asal kota Jakarta ini mengawali pembicaraan dengan pernyataan rasa haru saat hampir mendarat di tempat tujuan. Ia merasa betapa Allah itu maha besar. Apa yang dilihatnya dari jendela pesawat membuatnya terus menyebut namaNya. 

“Kami disambut pemandangan gurun pasir. Sebuah pemandangan yang baru bagi saya karena beda sekali dengan belahan bumi yang selama ini pernah saya kunjungi. Bumi terlihat berwarna cokelat. Saya tidak berhenti mengucapkan `Allahu Akbar, masya Allah`. CiptaanNya benar-benar sangat menakjubkan. Menyadarkan saya tentang keterbatasan manusia, bahwa masih banyak hal yang tidak saya ketahui, rasakan, serta temui dari ciptaan Allah SWT,” tuturnya terharu.  

Aleesya dan keluarganya yang saat ini berdomisili di kota Tokyo menekankan untuk tidak memaksakan diri saat berada di padang Arafah dan terus menjaga kondisi fisik. Terutama bagi mereka yang merasa kurang sehat atau kelelahan. 

“Bagi jemaah haji, wukuf di Arafah merupakan suatu hal yang mungkin hanya bisa dilakukan sekali dalam seumur hidup. Meski demikian menurut saya tidak perlu memaksakan diri untuk keluar dari tenda jika stamina kurang fit.” 

Setelah wukuf, jemaah akan melanjutkan dengan pelaksanaan mabit. Dilansir detikjatim (14 Juni 2024), mabit di Muzdalifah adalah satu dari amalan haji yang tidak bisa ditinggalkan. Waktu mabit mencakup awal malam hari tanggal 10 Zulhijah sampai terbit fajar. 

Menanggapi pernyataan di atas wanita itu semakin menekankan pentingnya menjaga kekuatan tubuh karena ada rukun haji berikutnya yang harus dilaksanakan.

“Rukun haji setelah wukuf adalah bermalam di Muzdalifah. Di sana kita akan melewatkan malam dengan beratap langit, dengan peralatan istirahat apa adanya. Saran dari saya, kita niatkan menyelesaikan rukun haji sambil terus jaga stamina.” 

“Berdoa sambil jaga stamina,” tambahnya.

Saat ditanya apa tipsnya untuk menjaga stamina; pertama-tama ia menuturkan, “Alhamdulillah selama di Arafah dan Muzdalifah saya tidak terserang penyakit berat yang menghambat pelaksanaan haji. Meskipun sempat sakit tenggorokan sehingga menyebabkan demam karena saya rentan terhadap debu.” 

“Tips dari saya, minum yang banyak. Saya selalu usahakan minum minimal 2 liter dalam 1 hari. Juga minum suplemen untuk membantu tetap fit. Selain itu siapkan tabir surya, terutama untuk yang punya kondisi kulit seperti saya.” 

“Kulit saya sensitif jadi tidak kuat dengan sengatan matahari di Arab Saudi. Untuk saya tabir surya dengan SPF 50 tidak cukup. Jadi terpaksa beli yang SPF-nya 100. Dijual, kok di drugstores di sana. Harganya cukup mahal menurut saya, tapi saya pikir asal itu bisa membantu menyelesaikan rukun haji, saya pastinya rela saja.”

Melanjutkan tentang tabir surya, ia berkata, “Terus terang saya belum pernah melihat tabir surya dengan SPF 100 dijual di Tokyo. Jadi mungkin lotion itu cuma dijual di negara yang beriklim seperti Arab Saudi. Jadi kalau ketemu silakan disiapkan sebelum berangkat, tapi kalau tidak ada bisa dibeli di sana.” 

Aleesya juga mengingatkan untuk tidak lupa mengecek kondisi cuaca saat akan berangkat. “Saya menjalankan ibadah haji pada bulan Agustus di saat suhu udara sedang tinggi. Bagi yang akan berangkat di bulan-bulan lain, pastikan untuk cek informasi cuaca.”

“Karena bagi yang berangkat pada bulan, misalnya Januari atau Februari–yang suhu udaranya cenderung lebih rendah, keperluannya akan berbeda. Misalnya tidak perlu tabir surya yang SPF-nya sangat tinggi.”

Selain membagi tips sebelum dan saat akan melaksanakan wukuf, wanita ini juga menuturkan bahwa jemaah tidak perlu terlalu cemas memikirkan keperluan sehari-hari selama menjalankan ibadah haji nanti. 

“Untuk keperluan sehari-hari, semua lengkap bisa dibeli di Mekkah atau Madinah. Kebanyakan orang Arab di toko bisa berkomunikasi dalam bahasa Indonesia karena memang jemaah dari Indonesia sangat banyak. Kita tidak perlu khawatir,” tuturnya sebelum mengakhiri percakapan.

Bagi yang akan menjalankan ibadah haji pada tahun-tahun berikutnya, semoga tips di atas dapat menjadi bahan pertimbangan tanpa juga mengabaikan kebutuhan individu masing-masing, seperti misalnya obat-obatan dari dokter, suplemen khusus, atau keperluan pribadi lainnya yang dirasa lebih baik disiapkan sebelum berangkat. Silakan disesuaikan. 

Terima kasih banyak kepada Aleesya yang sudah berbagi pengalaman.

*****

Referensi:

https://www.detik.com/jatim/berita/d-7390740/mengenal-muzdalifah-salah-satu-tempat-mabit-ibadah-haji

Foto: Pixabay. https://pixabay.com/photos/the-pilgrims-guide-gibraltar-womb-4525107/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun