Mohon tunggu...
May Wagiman
May Wagiman Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer

Raise your words, not voice. It is rain that grows flowers, not thunder. --RUMI--

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kisah Pendek: Hening Dalam Kereta Api di Tokyo

20 April 2024   09:18 Diperbarui: 20 April 2024   09:25 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama kali jalan-jalan ke Tokyo, kami memutuskan untuk melihat Imperial Palace. 

Pergilah kami berdua ditemani oleh seorang teman dan anaknya naik kereta Chuo dari stasiun Shinjuku ke stasiun Tokyo

Begitu di dalam kereta, satu hal yang langsung kami sadari: suasana senyap. Cuma bunyi mesin kereta yang terdengar kuat. 

Satu gerbong terasa hening. Orang-orang antara sibuk dengan HP masing-masing, tidur, atau baca buku. Tidak kedengaran orang berbicara dengan suara keras. Kadang suara mengobrol sambil berbisik terdengar dari satu sudut. Tapi suasananya asli sepi. 

Kami pikir, apa karena rush hour sudah lewat jadi tidak banyak penumpangnya?

“Waktu ramai orang juga hening, kok.” Teman kami berkomentar.

Ramai orang, tapi hening?

Akhirnya kami berdua jadi ikutan tidak mengobrol juga, diam-diaman. Komunikasi cuma di WA. 

Kenapa bisa, ya?

Kami lihat, sih tanda larangan berbicara di HP ditempel di dalam gerbong. Larangan menelepon, kami pikir, masuk akal. Tapi kenapa orang-orang bisa juga tidak banyak bersuara?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun