Mohon tunggu...
MAYVA EKAWULANDARY
MAYVA EKAWULANDARY Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI SV IPB PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DIGITAL DAN MEDIA

Memiliki pengalaman di bidang public relation

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Baik Mana, Makan Gratis atau Pendidikan Gratis?

12 Februari 2024   08:21 Diperbarui: 12 Februari 2024   08:29 1620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah yang banyak untuk diselesaikan oleh jajaran pemerintahannya. Banyak sekali isu-isu yang sejak dulu masih belum dapat diselesaikan oleh para petinggi-petinggi negara. Isu-isu tersebutpun, bukan isu sederhana yang dapat diabaikan karena isu tersebutlah yang dapat membawa kemajuan bagi negara ini.

Pertanyaan seputar kesejahteraan rakyat menjadi sorotan utama mendekati pemilu 2024. Hal tersebut dikarenakan rakyat akan memilih manakah pemimpin yang pantas untuk memimpin negara ini serta membuat rakyatnya sejahtera dan aman. Masa-masa pemilu membuat para paslon berlomba-lomba untuk membuat progam untuk menarik perhatian dan mendapat dukungan dari masyarakat Indonesia.

Program yang diusulkan oleh para paslon tentunya dibuat berdasarkan apa yang sudah banyak terjadi di Indonesia dan tak kunjung diselesaikan oleh pemerintah saat ini. Program makan siang dan susu gratis merupakan program yang dibangga-banggakan dari Paslon 02. Menurutnya, pemberian makan siang dan susu gratis merupakan langkah strategis untuk meningkatkan SDM dan mengurangi angka stunting. Sedangkan, Paslon 03 juga memiliki program pendidikan gratis 12 tahun dan satu keluarga satu sarjana. Program tersebut diharapkan dapat menjadi batu loncatan untuk memutus kemiskinan di Indonesia. Kedua program tersebut merupakan isu krusial yang memiliki dampak besar untuk kesejahteraan masyarakat. Dua aspek itu mengundang berbagai macam pro dan kontra dari rakyat terkait plus dan minus-nya. Lalu sebenarnya mana yang seharusnya menjadi prioritas apakah salah satunya atau keduanya?

Makan siang dan Susu Gratis 

Makanan merupakan kebutuhan primer manusia yang harus terpenuhi demi keberlangsungan hidup seseorang. Pemberian makan siang gratis saat ini menjadi salah satu program yang sedang dibangga-banggakan untuk membawa negara ini menjadi negara yang gizinya terpenuhi. Makan siang gratis yang difokuskan untuk anak-anak bertujuan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM)  dan mencegah stunting yang semakin meningkat.

Program makan siang gratis memberikan beberapa keuntungan, diantaranya dapat memenuhi kebutuhan primer khususnya anak-anak di sekolah, seperti gizi, nutrisi, dan energi. Hal tersebut dapat membantu anak-anak mendapatkan energi yang cukup untuk berkonsentrasi penuh sehingga lebih fokus selama masa pembelajaran. Seharusnya program ini juga dapat membantu masyarakat di kalangan ekonomi rendah untuk tetap mendapat standar gizi yang baik dan  perlahan meningkatkan garis kesetaraan sosial karena tidak ada perbedaan makanan ketika berada di lingkungan sekolah.

Pemberian makan siang gratis rencananya akan dibarengin dengan pemberian susu gratis yang dapat menyempurnakan gizi anak-anak. Program ini seharusnya akan semakin menarik jika pemerintah menggunakan bahan baku yang berasal dari dalam negeri sehingga tidak  harus melakukan import. Penggunaan bahan baku dalam negeri selain dapat menyejahterakan gizi anak-anak juga dapat menyejahterakan para petani, pelaku usaha, atau UMKM lokal yang bergerak di bidang makanan dan minuman.

Pendidikan Gratis 

Selain makanan, pendidikan juga menjadi kewajiban yang harus dilaksanakan oleh generasi penerus bangsa. Pendidikan merupakan sebuah investasi masa depan untuk putra putri bangsa. Untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, bangsa ini harus memiliki modal dari generasi yang bermutu dan berpendidikan untuk membangun bangsa dan negara ini.

 Dunia pendidikan di Indonesia masih banyak sekali yang harus dibenahi. Oleh karena itu, pendidikan di Indonesia sangat kaya akan wacana dan program, salah satunya pendidikan gratis. Pendidikan gratis merupakan sistem pendidikan yang membebaskan para peserta didiknya dari biaya pendidikan. Negara seharusnya dapat berkontribusi secara maksimal untuk pendidikan dengan membebaskan biaya pendidikan paling tidak sampai lulus SMA/Sederajat. Namun nyatanya, program pendidikan gratis ini hanya berlaku untuk 9 tahun belajar atau hanya sampai jenjang SMP/Sederajat. Hal tersebut menimbulkan banyaknya kisah-kisah menyedihkan yang datang dari duina pendidikan mulai dari anak-anak yang tidak bisa sekolah, putus sekolah, diperlakukan tidak adil, tidak menerima ijazah, dan lain sebagainya. Kejadian-kejadian seperti itu terjadi didominasi karena peserta didik/orang tua tidak dapat membayar biaya pendidikan yang telah ditetapkan oleh sekolah maupun kampus. Pemerintah seharusnya memperhatikan hal krusial tersebut, karena pendidikan merupakan tanggung jawab negara.

Pendidikan gratis dapat membuka akses dan peluang yang lebih besar bagi putra putri bangsa dari semua latar belakang termasuk dari keluarga yang ekonominya rendah dan tetap mendapatkan akses pendidikan yang bermutu. Program ini juga dapat membantu unutk mengurangi kasus buta huruf khususnya di desa-desa terpencil yang sulit akses pendidikannya. Angka kemiskinan juga dapat menurun karena pendidikan menjadi faktor utama untuk mendobrak kualitas hidup. Ilmu dan keterampilan dari setiap individu yang didapatkan dari jenjang pendidikan akan sangat berguna untuk diimplementasikan di dunia kerja sehingga dapat meningkatkan status ekonomi individu dan keluarganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun