Permasalahan perumahan dan permukiman yang terjadi di Indonesia pada dasarnya adalah tidak sesuainya jumlah hunian yang tersedia jika dibandingkan dengan kebutuhan dan jumlah masyarakat yang akan menempatinya. Jika melihat realita yang sudah terjadi, banyak solusi yang sudah coba diterapkan oleh pemerintah untuk dapat menangani permasalahan tempat tinggal ini. Namun ada beberapa hal yang mungkin menyebabkan solusi yang telah diupayakan tidak berjalan secara optimal. Seperti contohnya adalah :
- Hunian yang terbangun berada di lokasi yang jauh dari perkotaan atau sulit terjangkau
- Kurang adanya sosialisasi yang mudah dipahami oleh masyarakat dan menarik bagi mereka
- Kondisi rumah yang kurang layak seperti kurangnya sarana prasarana yang mendukung.
- Harga tidak sesuai dengan kualitas, dan tata cara pembayaran sulit dipahami
Beberapa poin di atas pada akhirnya akan membuat masyarakat tidak tertarik dengan solusi yang telah diupayakan dan membuat mereka memilih untuk tetap tinggal di tempat yang mungkin tidak sesuai dengan regulasi atau dapat menyebabkan terciptanya kawasan kumuh, dan beberapa poin tersebut juga bisa menjadi sebab mengapa solusi yang diupayakan pemerintah belum mampu mengatasi permasalahan yang ada.
Maka dari itu salah satu upaya untuk mendorong pemenuhan kebutuhan terhadap rumah, diperlukan adanya penyediaan perumahan yang disediakan baik oleh pemerintah maupun swasta, namun perlu adanya pengelompokan tipe perumahan yang ditawarkan, lalu perumahan hendaknya memiliki harga yang terjangkau oleh setidaknya masyarakat berpenghasilan rendah, setelah itu dapat disosialisasikan dengan cara yang menarik, sehingga penduduk juga merasa tertarik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI