Hubungan pratap triloka dengan nilai-nilai positif seorang guru sangat terkait, serta pembelajaran social emosional berbasis kesadaran penuh (Mindfulness) dan proses coaching sebagai bentuk menggali kebutuhan murid untuk mencapai tujuan kesejahteraan hidup (Well-being) merasa nyaman, sehat dan bahagia. Sehingga kondisi individu yang memiliki sikap yang positif terhadap diri sendiri dan orang lain, dapat membuat keputusan dan mengatur tingkah lakunya sendiri, dapat memenuhi kebutuhan dirinya dengan menciptakan dan mengelola lingkungan dengan baik, memiliki tujuan hidup dan membuat hidup mereka lebih bermakna, serta berusaha mengeksplorasi dan mengembangkan dirinya.Â
Sebagai seorang guru sebagai pemimpin pembelajaran, pasti akan dihadapkan suatu kasus dilemma etika ataupun bujukan moral. Dalam menghadapi suatu kasus pasti akan membuat suatu pertimbangan yang menyangkut dua nilai kebajikan yang sama- sama di junjung tinggi ataupun nilai yang berbeda. Jika kasus tersebut bujukan moral maka akan mudah dalam mengambil keputusan, karena jelas kebenaran Vs kesalahan. Namun dalam kasus dilemma etika harus lebih teliti dan banyak pertimbangan atas nilai- nilai kebajikan yang merupakan hal kunci yang perlu diajarkan kepada murid-murid kita seperti yang ada pada modul 1.4 budaya positif yang perlu ditanamkan. Jika sudah memiliki budaya positif yang tetanam pada jiwa kita sebagai guru dan dapat diimplementasikan pada murid dengan menerapkan 9 langkah dalam pengambilan keputusan maka akan tercipta lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Adapun 9 langkah pengambilan keputusan yaitu:
1. Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini.
2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini.
3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini
4. Pengujian benar atau salah
- Uji Legal
- Uji Regulasi/Standar Profesional
- Uji Intuisi
- Uji Halaman Depan Koran
- Uji Panutan/Idola
5. Pengujian Paradigma Benar lawan Benar
- Individu lawan masyarakat (individual vs community)
- Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
- Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
- Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)
6. Melakukan Prinsip Resolusi
Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)
Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking )