Mohon tunggu...
MAYSA NURARISANTY
MAYSA NURARISANTY Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka menari dan bermain bola

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Penggunaan Bahasa Tubuh dalam Komunikasi Interpersonal

7 Januari 2025   02:22 Diperbarui: 7 Januari 2025   02:22 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Apa Itu Bahasa?

Manusia merupakan makhluk sosial yang di mana sangat bergantung kepada satu sama lain. Dalam kehidupan ini seseorang begitu teramat bergantung kepada pihak lain, hal ini dikarenakan manusia itu sendiri akan kesulitan atau bahkan dapat dikatakan tidak dapat hidup tanpa adanya keterlibatan orang lain (Mustakim, 1994: 1). Sebagai makhluk sosial, manusia tergerak untuk bergaul dengan manusia yang lainnya juga, manusia pun juga memiliki berbagai kepentingan untuk sekadar menyampaikan isi pemikiran, mengekspresikan, menyatakan berbagai argumen, serta berusaha untuk memengaruhi orang lain. Berkaitan dengan perihal tersebut, dapat diasumsikan di sini perihal bahwasanya bahasa adalah hal yang teramat sangat berperan penting dalam keberlangsungan hidup manusia. Kepentingan terhadap bahasa itu sendiri hampir meliputi seluruh bidang dalam kehidupan.

Segala sesuatu yang dialami dan dirasakan oleh manusia mungkin hanya dapat diungkapkan ataupun disampaikan dengan wahana bahasa, baik menggunakan bahasa lisan, bahasa tulisan, ataupun bahasa isyarat. pada akhirnya kita tidak dapat membayangkan bagaimana jadinya apabila manusia tidak menggunakan atau memiliki bahasa. Seluruh kegiatan yang dilakukan oleh manusia pasti akan kurang terlaksana dengan baik, jika tidak menggunakan bahasa sebagai sarananya.

Uraian di atas juga menandakan bahwa bahasa menjadi media komunikasi yang sangat berperan penting dalam kehidupan. Oleh sebab itu, peran bahasa dalam masyarakat menjadi sangat vital. Perihal dalam menjalin kerja sama antar sesama manusia dalam lingkup bermasyarakat, sarana bahasalah yang paling efektif untuk digunakan. Di sisi lain, bahasa juga dapat digunakan sebagai sarana untuk saling bertukar pikiran, berdiskusi, berdialog, serta mengutarakan ide atau perasaan kepada orang lain.

Dengan bahasa ini juga, orang antar sesama manusia dapat saling mempelajari segala sesuatu yang dialami dalam kehidupan. Kita juga dapat mewarisi kebudayaan suatu bangsa dengan bantuan sarana berupa bahasa tersebut. Tidak hanya mewarisi kebudayaan saja, akan tetapi juga dapat mewariskan kebudayaan tersebut juga ke dalam generasi berikutnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa bahasa secara umum merupakan alat utama atau sarana utama untuk berkomunikasi.

Apa Itu Bahasa Tubuh Dalam Komunikasi Interpersonal?

Bahasa tubuh mencakup ekspresi wajah, gerakan tubuh itu sendiri yang salah satunya tangan, postur, serta kontak mata, merupakan komponen yang penting dari komunikasi non-verbal. Menyoroti bahwa dalam interaksi berupa penyampaian pesan melalui isyarat lebih sering dilakukan menggunakan tatap muka, yang di mana hal ini menekankan pada peran penting bahasa tubuh dalam berkomunikasi. Di samping itu, Knapp dan Hall (2010) berasumsi bahwa bahasa di sini memainkan peran penting dalam membentuk dan membangun persepsi individu mengenai kejujuran, kepercayaan, serta kredibilitas, menggarisbawahi terkait pengaruhnya terhadap dinamika dan hubungan interpersonal.

Memanfaatkan dan memahami bahasa tubuh secara efektif bisa meningkatkan akurasi komunikasi, memfasilitasi pemahaman yang lebih baik mengenai emosi dan niat, serta nanti akhirnya berkontribusi pada interaksi yang sukses dalam berbagai konteks, termasuk juga negosiasi bisnis dan komunikasi lintas budaya.

Manfaat Bahasa Tubuh Dalam Komunikasi Interpersonal

  • Meningkatkan Pemahaman
  • Dalam hal ini bahasa tubuh yang digunakan dalam perihal berkomunikasi secara interpersonal akan dapat membantu, mendukung, serta menjelaskan lebih spesifik terkait pesan verbal, sehingga akan dapat meminimalisir terjadinya kesalahpahaman dalam berkomunikasi antar sesama.
  • Penyampaian Emosi
  • Bahasa tubuh membantu menjelaskan terkait bagaimana penggunaan ekspresi wajah, gerakan tangan, serta postur tubuh akan dapat menunjukkan perihal pencerminan perasaan seseorang.
  • Membangun Koneksi
  • Bahasa tubuh membantu mempermudah dalam hal penyampaian pemahaman yang lebih baik, serta menciptakan rasa keterhubungan antar seseorang, dan kepercayaan antar sesama.

Peran Bahasa Tubuh Dalam Membangun Kepercayaan Berkomunikasi

Dilakukannya penelitian oleh Winkielman dan Nowak (Context_2) yang menyoroti mengenai pentingnya konsistensi dalam membangun kesan kepercayaan, memperlihatkan bahwa penilaian kepercayaan ini dipengaruhi secara positif oleh konsistensi antara fitur wajah. Selain itu juga, Okubo dkk (Context_3) menemukan bahwasanya individu dengan pupil melebar, menunjukkan pengaruh yang positif, dievaluasi lebih positif serta mungkin terkait dengan menyembunyikan sinyal kepercayaan. Berikutnya, Lee dan Sun (Context_4) berasumsi bahwa pengalaman emosional dan hunungan sosial yang baik dapat berdampak positif pada kepercayaan dalam komunikasi seseorang, secara signifikan emosional yang dapat berkaitan langsung dengan dimensi kepercayaan itu sendiri.

Jadi, dapat diartikan bahwa dengan menggabungkan temuan temuan dan asumsi ini dapat ditarik kesimpulan bahwa isyarat bahasa tubuh yang positif seperti fitur wajah, yang konsisten, pupil yang melebar, serta ekspresi pada emosional memainkan peran yang penting dalam meningkatkan persepsi kepercayaan pada sesama, selaras dengan pengamatan Ekman San Friesen (1969) dan Goman (2008) mengenai dampak pemberian senyuman yang tulus, kontak mata, postur tubuh yang terbuka, serta sikap ramah pada persepsi kepercayaan.

Elemen-Elemen Bahasa Tubuh

  • Ekspresi wajah
  • Senyum, senyum secara tulus menjadi salah satu indikator penting dalam membangun kepercayaan pada interaksi utama. Seseorang yang tersenyum akan lebih cenderung dianggap memiliki sifat yang ramah dan dapat mudah dipercaya.
  • Kontak mata, di sini kontak mata yang konsisten dan tidak terlalu lama dapat meningkatkan rasa percaya. Terlalu sedikit kontak mata juga bisa dianggap menghindari atau tidak jujur, sementara itu terlalu banyak mengamati atau melihat bisa dianggap menakutkan atau mengintimidasi.
  • Gestur tangan
  • Menggunakan tangan dengan gerakan yang terbuka (seperti halnya menunjukkan telapak tangan) dapat dianggap sebagai simbol keterbukaan.
  • Gerakan lainnya seperti menyilangkan tangan atau menyembunyikan tangan dapat menandakan bahwa tanda kurangnya keterbukaan.
  • Postur tubuh
  • Postur tubuh yang tegak dapat diartikan sebagai simbol kepercayaan diri serta ketulusan.
  • Gerakan mencondongkan tubuh ke arah lawan bicara dapat menunjukkan simbol ketertarikan serta perhatian, yang di mana akan dapat meningkatkan kepercayaan.
  • Proksemik (Jarak Interpersonal)

Menjaga jarak yang tepat dan sesuai yang dalam artian tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh dengan lawan bicara dapat memberi kemudahan dalam membangun rasa nyaman dan kepercayaan. Jarak yang terkadang terlalu dekat biasanya dapat menimbulkan rasa ketidaknyamanan, sementara jarak yang terlalu jauh juga dapat mencerminkan rasa kurangnya minat pada lawan bicara.

  • Paralinguistik (Aspek Suara)
  • Nada suara yang hangat serta lembut akan lebih cenderung dapat membangun kepercayaan. Nada suara yang monoton atau terlalu keras dapat mengurangi tingkat kepercayaan pada lawan bicara.
  • Cepat lambatnya berbicara dapat dianggap juga sebagai simbol tulus atau tidaknya dalam berkomunikasi.
  • Mimik dan Ekspresi non-verbal lainnya
  • Gerakan menganggukkan kepala pada saat berkomunikasi dengan seseorang dapat menunjukkan simbol perhatian dan penghargaan terhadap seseorang tersebut, yang di mana digunakan untuk membangun kepercayaan.
  • Ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang konsisten dengan konten verbal dapat meningkatkan persepsi ketulusan dan juga kepercayaan.

Dampak Budaya Dalam Bahasa Tubuh Komunikasi Interpersonal

Dalam perihal bahasa tubuh dalam komunikasi interpersonal bahwasanya terdapat variasi budaya  dalam interpretasi bahasa tubuh itu sendiri. Partisipan dari latar belakang budaya yang berbeda memiliki cara pandang yang berbeda dalam mengartikan ataupun mengekspresikan, serta menafsirkan bahasa tubuh. Misalnya, di dalam beberapa budaya, kontak mata yang intens mungkin saja dapat dianggap sebagai simbol yang menandakan keagresifan, sementara dalam budaya lain, hal tersebut dianggap sebagai tanda kepercayaan dan juga perhatian.

Era globalisasi saat ini telah menimbulkan dampak yang mendalam pada budaya, yang di mana mengarah pada peningkatan integrasi budaya itu sendiri melalui bahasa yang sama, peningkatan keragaman budaya dalam musik dan masakan, munculnya fusi budaya baru, serta penyebaran Westernisasi, yang menantang kepercayaan dan nilai-nilai tradisional. Manajemen budaya di sini memainkan peran vital dalam membimbing proses budaya dalam institusi dan masyarakat, menekankan pentingnya pelatihan, penyebaran, serta dukungan untuk kreasi dan artistik.

Kesimpulan

Dalam perihal bahasa tubuh ini memfokuskan dan memainkan peran yang vital dan spesifik dalam komunikasi interpersonal, memberi kemudahan dalam penyampaian emosi, serta meningkatkan kepercayaan antara individu yang satu dengan yang lain. Konsistensi pada isyarat non-verbal misalnya ekspresi wajah, postur tubuh, serta dapat memperkuat terkait persepsi mengenai kejujuran dan kredibilitas. Oleh sebab itu, pemahaman serta penggunaan bahasa tubuh yang efektif dapat sangat penting untuk mencapai interaksi yang maksimal dalam berbagai konteks sosial dan budaya.

https://bk.fip.unesa.ac.id/ 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun