kegiatan sosialisasi tentang DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang) dan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Kelurahan Tanah Sirah, Lubuk Begalung, Kota Padang. Kegiatan ini dipimpin oleh Apt. Yoneta Srangenge, M.Sc. Seorang Dosen Farmasi di Universitas Andalas yang didampingi mahasiswa Universitas Andalas dan beberapa mahasiswa PMM 4, Sabtu kemarin (15/6/2024).
Padang---Fakultas Farmasi Universitas Andalas adakanKegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan pengabdian Departemen Farmakologi Fakultas Farmasi UNAND, yang diikuti oleh 31 warga dan beberapa mahasiswa sebagai panitia dan dilaksanakan di Mushalla Al Mukmin pada pukul 14.00 WIB. Nur Afiyah, selaku moderator membuka kegiatan terlebih dahulu hingga Yoneta Srangenge membagikan materi yang sudah disiapkan. Sembari menyimak materi yang diberikan, para warga menikmati snack yang diberikan oleh panitia.
Sebelum penyampaian materi, peserta diminta untuk mengisi kuesioner terkait penggunaan obat rasional. Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman awal masyarakat tentang penggunaan obat yang tepat dan aman.
Kegiatan ini membahas bagaimana prinsip yang harus diterapkan ketika seseorang mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat. Intisari materi DAGUSIBU yang disampaikan meliputi:
1. Dapatkan: Cara mendapatkan obat yang benar sesuai dengan golongan obat, termasuk pentingnya memiliki resep dokter untuk obat tertentu.
2. Gunakan: Cara menggunakan obat dengan benar, termasuk aturan pakai, dosis, dan hal-hal yang perlu diperhatikan saat mengonsumsi antibiotik dan suplemen kesehatan.
3. Simpan: Teknik penyimpanan obat yang tepat untuk menjaga kualitas dan keamanannya, termasuk suhu penyimpanan dan tempat yang aman dari jangkauan anak-anak.
4. Buang: Cara membuang obat yang benar dan aman bagi lingkungan, terutama untuk obat yang sudah kadaluarsa atau tidak terpakai.
Selain itu, dibahas juga pentingnya menanam Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di rumah untuk memenuhi kebutuhan obat tradisional yang aman dan mudah diakses. Para warga mengaku sangat terbantu dengan adanya sosialisasi ini.
Seorang warga juga mengaku jika ia sering kali mengabaikan tanggal kadaluarsa obat dan menyimpan obat sembarangan di rumah. Setelah mengikuti sosialisasi ini, ia berjanji akan lebih berhati-hati dalam menyimpan dan membuang obat serta mulai menanam TOGA di rumahnya.
Gusriyal selaku Lurah di Kelurahan Tanah Sirah mengatakan jika warganya sering kali abai dalam penggunaan obat. "Warga disini belum pernah ikut sosialisasi DAGUSIBU dan TOGA, jadi sekarang bisa lebih sadar dalam mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat, serta manfaat dari menanam TOGA," ujar Gusriyal, Lurah Kelurahan Tanah Sirah, Sabtu (15/6/2024).
Setelah penyuluhan ini, rangkaian kegiatan akan dilanjutkan dengan penanaman TOGA di taman kelurahan. Selain itu, akan diadakan demo pemanfaatan salah satu jenis TOGA hingga menjadi produk siap guna dan bernilai ekonomi, yang diharapkan dapat menginspirasi warga untuk mengembangkan potensi ekonomi dari tanaman obat.
Kegiatan ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menggunakan obat secara tepat dan aman, juga dapat menerapkan prinsip DAGUSIBU dalam kehidupan sehari-hari serta membudidayakan TOGA di rumah masing-masing.
Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan dan mewujudkan masyarakat yang lebih sadar akan kesehatan dan peduli terhadap lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H