Mohon tunggu...
Mayra Khalidazia Ahyar
Mayra Khalidazia Ahyar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta, Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

menulis merupakan wadah untuk mengekspresikan diri.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Berpetualang dalam Ruang Memori

12 November 2023   07:57 Diperbarui: 12 November 2023   09:42 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Alzheimer Disease (Sumber: shutterstock.com)

Berbicara tentang petualangan, manusia menjelajah ruang kehidupan melalui waktu yang tak terbatas, bermiliyar jam yang ditempuh, berjuta hari yang dilalui, hingga beratus bulan yang dialami. Fakta mengejutkan dari pengalaman yang telah dilalui adalah keajaiban yang dapat tersimpan rapih dalam ingatan manusia. Berbagai suasana yang sudah ditelan dalam hiruk pikuk perjalanan membuat manusia tangguh dan belajar dari kisah sebelumnya. Hal yang tak pernah bisa dibayangkan bagaimana tuhan menciptakan agar rekaman hidup manusia dapat dikenang, kisah sedih yang menguatkan, peristiwa menyenangkan yang membuat senyuman, bahkan kesulitan yang pada akhirnya menguatkan.  Semua kejadian tersebut tertampung dalam sebuah memori yang dianugerahi pada setiap manusia.

Memori merupakan kemampuan manusia untuk mengkodekan, menyimpan, mempertahankan, dan mengingat informasi atau peristiwa yang terjadi di otak manusia. singkatnya, memori adalah cara otak menyimpan data dari pengalaman sehari-hari manusia. Ketika terjadi proses mendengar, maka secara otomatis otak akan mengubahnya menjadi sebuah memori yang mencakup pengkodean dan penyimpanan data dalam kurun waktu yang lama atau jangka panjang. Selain itu, data yang dianggap penting atau bahkan sering diulang akan lebih dominan untuk tersimpan di dalam memori. Bukan hanya tentang penyimpanan suatu peristiwa dalam kehidupan, memori sering kali berperan menjadi penolong dan pedoman seseorang ketika berfikir serta membuat suatu keputusan.

Pedoman dalam memori mengacu kepada tindakan seseorang yang akan dilakukan di masa mendatang, pada saat seseorang merasakan peristiwa kesulitan, kegagalan, atau bahkan kekeliruan dalam menjalankan suatu pekerjaaan, maka hal seperti itu akan menjadi sebuah pelajaran yang akan membimbing seseorang di kemudian hari. Melalui Pelajaran hidup berharga itulah yang membuat manusia memiliki "rem" pribadi dalam dirinya, atau bahkan menjelma seperti sebuah buku panduan agar tidak terjatuh dalam kesalahan yang sama. Itu sebabnya memori berperan sebagai penolong dan pedoman seseorang dalam menjelajah kehidupan. Contohnya pada saat anak kecil mulai belajar mengendarai sepeda, proses pada hari pertama belajar ia mengendarai dengan sesuka hati tanpa memperhatikan jalan apa saja yang dilaluinya. Ketika terlalu bersemangat untuk terus melaju, ia tidak sadar bahwa jalan yang rusak membuatnya tersungkur hingga terluka. Ketika ia jatuh dan menangis, memori diproses dalam ingatannya hingga memberi pelajaran bahwa ketika mengendarai sepeda, hendaknya memperhatikan medan atau kondisi jalan apa yang dilalui. Kemudian ketika ia belajar mengendarai sepeda untuk kedua kalinya, ia sudah memegang pengalaman yang berhasil disimpan dimasa lalu, melalui pengalaman itulah istilah kata "pedoman" terbentuk secara alamiah dalam memori manusia.

TAHAPAN MEMORI

Terdapat tiga tahapan yang berperaan dalam membentuk memori manusia, diantaranya:

  • Perekaman (encoding)
    Dalam proses memori, penyimpanan merupakan salah satu langkah krusial karena melibatkan perekaman oleh manusia yang terjadi secara alamiah atau otomatis. Perekaman memori terjadi ketika seseorang menerima sebuah informasi yang diperoleh melalaui panca Indera, seperti mendengar, melihat, mengecap, mengendus, serta meraba. Pada tahapan ini, memori akan disimpan berdasarkan hasil perjalanan seseorang yang telah dilalui, proses ini menjadi sebuah "jejak" yang akan membentuk sebuah gagasan pada manusia. Namun, perlu diingat bahwa perekaman yang terjadi dalam diri manusia bisa hilang atau bahkan sulit diakses, oleh karena itu memori yang utuh dalam jangka panjang membutuhkan sebuah pengasahan dan upaya mengingat yang harus dilakukan oleh seseorang yang mengalaminya agar tersimpan dengan baik.
  • Penyimpanan (storage)
    Penyimpanan yang masuk kedalam otak manusia selanjutnya mengalami proses seleksi, di mana informasi yang didapatkan memiliki jangka waktu sebentar atau bahkan lebih lama. Dalam tahap ini, otak berperan seperti alat canggih yang mengoperasikan kinerjanya untuk memilih memori apa saja yang akan disaring dan dikelompokkan. Bahkan setiap detiknya memori manusia terus mengalami penambahan bahkan pengurangan dalam penyimpanan otak. Hal ini dikarenakan ada suatu hal atau peristiwa yang menjadi prioritas atau yang hanya tersimpan sementara lalu terhapus dengan seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, jangka penyimpanan memori manusia tergantung bagaimana seseorang mengingat dan menyortir agar tetap utuh di dalam ingatan.
  • Pemanggilan (retrieval)
    Dalam proses mengingat, tahap pemanggilan (retrieval) berperan penting dalam memori manusia. pasalnya segala informasi yang ingin diingat kembali akan terhubung dengan bagian otak, yang didalamnya terdapat "hipokampus". Hipokampus diibaratkan seperti sebuah gudang ingatan dalam memori manusia selama hidup. Semua peristiwa atau pengetahuan diolah, disimpan, dan diatur didalamnya, hal ini juga melibatkan pengingatan atau pengambilan informasi terdahulu apabila diperlukan (proses mengingat).

Menurut Dr. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc., dalam bukunya yang berjudul Psikologi Komunikasi, disebutkan bahwa terdapat empat memori, yaitu Pengingatan (recall), Pengenalan (recognition), Belajar lagi (relearning), dan Redintegrasi (redintegration).

  • Pengingatan (recall)
    Recall dalam tahap ini berkaitan dengan mengingat lagi memori manusia yang telah dialami sebelumnya, Sehingga recall adalah salah satu metode yang efektif untuk menguji pemahaman dan penyimpanan informasi.

  • Pengenalan (recognition)
    Recognition atau pengenalan, mengacu pada kemampuan manusia untuk mengenali atau mengingat sesuatu terkait objek, hal, atau orang, setelah sebagian informasi tentangnya muncul kembali dalam pengalaman atau persepsi seseorang. Hal ini tentu menjadi bagian yang rumit untuk dirasakan ketika memori lama muncul kembali, terlebih lagi jika memori yang terbesit merupakan sebuah peristiwa sedih. Contohnya pada saat kucing peliharaan seseorang mati karena terkena virus, ketika ia melihat kucing lain yang ciri fisiknya sangat mirip dengan kucingnya yang sudah mati, memori lama tentang kucingnya akan terkuak kembali secara tidak langsung, dan hal tersebut kadang membuat suasana hati menjadi kurang nyaman.

  • Belajar lagi (relearning)
    Relearning atau belajar kembali sering disebut dengan "metode penyimpanan", hal ini karena terjadi proses mengulang atau mempelajari kembali sesuatu yang pernah terjadi di masa lalu. Biasanya seseorang akan lebih mudah untuk mempelajari hal yang pernah ia alami sebelumnya, ketimbang dengan mempelajari sesuatu yang masih kosong dalam memorinya. Contoh, pada saat seseorang pernah menekuni Bahasa Mandarin ketika ia duduk di bangku Sekolah Dasar di lima tahun yang lalu, seiring berjalannya waktu ia lupa karena tidak pernah belajar dan berusaha mengingatnya, ketika ia ingin mempelajari Bahasa Mandarin kembali, maka proses tersebut akan jauh lebih mudak karena ia pernah menekuni bidang tersebut sebelumnya.

  • Redintegrasi (redintegration)
    Redintegration atau redintegrasi berkaitan dengan memulihkan atau membangkitkan kembali elemen atau informasi yang telah disimpan dalam ingatan. Contohnya ketika suasana malam takbir sebelum hari Raya Idul Fithri berlangsung, seseorang yang kedua orang tuanya telah wafat seketika teringat tentang kenangan 20 tahun lalu saat ia menyiapkan ketupat sayur dengan ibunya, atau melantunkan takbir di Masjid bersama ayahnya, maka hal tersebut akan membuat suasana hatinya menjadi sedih akibat pemulihan memori yang terjadi di masa lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun