Menurut kamu, apa pentingnya peranan pendidikan bagi seseorang? Apakah pendidikan dapat mengantar kita menuju kesuksesan? Apakah pendidikan dapat mengubah pola pikir seseorang? Atau mungkinkah pendidikan dapat mengantarkan kita pada keselamatan baik dalam kehidupan di masa kini maupun di masa yang akan datang ?
Saudaraku, pada dasarnya nilai sebuah pendidikan itu sangat berharga sebagai tiket kesuksesan di masa depan. Namun ironinya masih banyak sekali orang-orang yang menempatkan posisi pendidikan pada poin terendah dalam kehidupannya. Hal ini mungkin masih banyak yang beranggapan bahwa proses dalam pendidikan terlalu lama untuk mengantarkan seseorang pada kesuksesan (condong pada kesuksesan yang bersifat material). Pada posisi tersebut, seharusnya pendidikan dijadikan sebagai kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap anak manusia, siapa pun dia dan apa pun latar belakangnya baik yang bersifat fisik, psikis, sosial dan lain sebagainya. Meskipun menuntut ilmu itu pahit pada tahap prosesnya, tetapi itulah yang menjadikan sebuah perjuangan terasa manis apabila kesuksesan sudah kita genggam.
Miris rasanya saat mengetahui banyak sekali remaja yang putus sekolah karena berbagai macam faktor yang mempengaruinya. Tingginya angka yang putus sekolah di Indonesia sudah seharusnya menjadi kecemasan bagi penerus bangsa. Tetapi apa boleh buat, berbagai macam faktor seperti ekonomi yang pada akhirnya membuat mereka putus asa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan. Sebagian lainnya mungkin terhalang oleh kondisi fisik yang membuat mereka memilih untuk mengalah dengan kenyataan.
Terkait pernyataan bahwa meningginya angka putus sekolah pada masyarakat Indonesia, sudah seharusnya perasaan cemas tumbuh di hati penerus bangsa Indonesia. Bagaimana bisa negara tetap kokoh berdiri apabila tokoh di dalamnya mengalami krisis pendidikan?
Setiap orang tua pasti memiliki kecemasan tersendiri mengenai masa depan anak mereka, itu merupakan hal yang wajar terjadi. Salah satunya ke khawatirannya dalam memperoleh kualitas pendidikan sebagai penunjang masa depan seseorang. Terkhusus bagi orang tua yang dikaruiniai anak spesial sebagai tanggung jawab dunia dan akhiratnya.
Jenjang pendidikan pada tataran yang lebih tinggi, dalam hal ini pendidikan di dunia perkulihan tidak selamanya tentang kebutuhan finansial yang dikeluarkan, akan tetapi membutuhkan dukungan dan apresiasi penuh dari keluarga, sahabat, ataupun lingkungan sekitar. Karena apabila sistem dalam kehidupan itu mencoba mendorong ke arah lebih baik, itu akan berpengaruh terhadap hasil yang positif pula. Bagi saya, menjadi seorang mahasiswa semester dua yang terbilang belum lama menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Jakarta tidak hanya belajar mengenai teori-teori yang ditransfer dari dosen kepada mahasiswa, atau menaati peraturan tertentu yang di buat oleh universitas. Akan tetapi jauh daripada itu, secara tidak langsung pendidikan moral juga ditanamkan di kepribadian mahasiswa. Salah satunya upaya dan dukungan penuh Universitas Muhammadiyah Jakarta terhadap penyandang disabilitas.
Masih sering terjadi di lingkungan sekitar kita tentang stigma dan diskriminasi sosial terhadap penyandang disabilitas. Perbedaan pandangan seseorang dalam menyimpulkan seorang berkebutuhan khusus dengan mereka yang kehidupannya normal kerap kali terjadi di lingkungan masyarakat. Hal itu menjadi perbincangan yang krusial untuk diperhatikan lebih lanjut. Pertanyaannya, apakah keistimewaan yang mereka miliki menjadi standar seseorang dalam mendapatkan hak pendidikan yang layak? Tentunya tidak.
Menjadi kampus yang menyelenggarakan kampus inklusif serta berkomitmen di dalam bidang pendidikan tentu tidak mudah. Dengan berlandaskan nilai kemanusiaan dan keikhlasan akan membangun sebuah prinsip 'bahwa semua orang, baik orang normal ataupun berkebutuhan khusus berhak untuk mengenyam pendidikan yang layak tanpa ada perbedaan dalam prosesnya.'
Sejak tahun 2018, Universitas Muhammadiyah Jakarta membentuk Disabled Care Comunity atau DCC. Komunitas kemanusiaan ini dibuat untuk membantu penyandang disabilitas dalam memberikan arahan terkait pemilihan program studi hingga proses administrasi berlangsung. Komunitas yang memiliki nilai kemanusiaan yang tinggi ini merupakan kegiatan sukarela yang dilakukan oleh relawan DCC, serta dapat membuat siapa pun turut mengapresiasi keputusan untuk menjalankan kegiatan postif yang memiliki dedikasi tinggi ini. Apa pun alasannya, penyandang disabilitas berhak untuk memperoleh masa depan yang jauh lebih baik, salah satu jalan menuju kearah tersebut adalah mendapatkan pendidikan yang baik serta berkualitas.
Tentunya hal ini akan membangun citra yang positif dimata masyarakat tentang pendidikan inklusif serta Disabled Care Community di Universitas Muhammadiyah Jakarta. Orang tua yang pada awalnya merasa cemas akan ekspetasi perlakuan publik terhadap anaknya akan terpatahkan dengan adanya komitmen UMJ yang mencoba merangkul penyandang disabilitas untuk meraih dan mengekspresikan potensi yang dimilikinya, sama seperti generasi yang terlahir secara normal.
Pada intinya, pendidikan yang bermutu berhak didapatkan oleh sipapun tanpa melihat latar belakang kondisi fisik, intelektual maupun mental yang dimilikinya untuk menggapai mimpi dan cita-citanya di masa yang akan datang. Karena sebuah pendidikan merupakan hak bagi setiap anak manusia untuk mendapatkannya, yang kelak dikemudian hari akan mengangkat mereka menuju kehidupan yang lebih baik. Terlepas dari banyaknya masyarakat Indonesia yang memilih putus pendidikan karena beberpaa faktor tertentu, pendidikan sudah seharusnya menjadi pusat perhatian pemerintah dalam proses pembentukan generasi selanjutnya bagi Bangsa Indonesia yang diharapkan memiliki kualitas yang lebih baik lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H