Mohon tunggu...
Ummay May
Ummay May Mohon Tunggu... -

Assalamu'alaikum... \r\n\r\n^_^

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menjelajah Bali Utara (Part 2)

12 Juni 2011   05:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:35 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alhamdulillaah... Akhirnya saya bisa luangkan waktu juga untuk meneruskan cerita lagi.. (dah ditungguin yaa... xixi... Terima kasih yaa udah sabar menunggu)

Sampai mana yaa kemaren,,, oh iyaa,,, sampai ke pantai pagi-pagi itu yaa.. oke,, saya lanjutkan lagi..

Pagi itu kami sudah bersiap-siap dari jam setengah enam, untuk menuju ke pantai.Dengan berjalan kaki kira-kira 5-7 menit, karena memang jarak penginapannya dekat dengan pantai.Ada beberapa perahu yang bersandar di bibir pantai.. (tak banyak karena memang pantai tempat kami berada terpencil, terpisahkan oleh bangunan-bangunan seperti hotel/penginapan dan rumah-rumah penduduk yang langsung berbatasan dengan bibir pantai.Tak berapa lama ada beberapa orang mendekati perahu-perahu itu dan mempersiapkan segala sesuatunya termasuk meletakkan mesin penggerak ke atas perahu, (hmm,, mungkin supaya aman makanya mesin-mesin itu disimpan tersendiri, itu yang terfikir dalam otak saya waktu itu) kemudian orang-orang tersebut mendorong perahu-perahu itu ke air laut, lalu mulai menghidupkan mesinnya dan mulai melaut. Awalnya kami kira salah satu dari perahu-perahu itulah yang akan kami naiki, ternyata bukan. Masih tampak gelap kami lihat di sekeliling pantai dan di langit ujung sana. Kami asyik mengobrol, bercanda sambil menunggu perahu yang akan membawa kami datang menjemput.Akhirnya langit mulai sedikit terlihat kebiruannya..jam berapa yaa waktu itu.. saya tak begitu memperhatikan... yang jelas kami cukup lama juga menunggu.. tapi tak apalah demi perburuan yang sudah kami nantikan.. Kemudian terlihat dari tengah laut, sebuah perahu (sering juga disebut “jukung”) yang dikemudikan oleh seorang lelaki menepi ke pantai tempat kami menunggu. Oooh rupanya perahu inilah yang akan membawa kami.Sang pengemudi turun dari perahu sambil membawa bungkusan besar, lalu mengeluarkan isinya dan membagikan satu persatu kepada kami, warnanya orange,,. Lalu kami pun memakainya.. hehe,, ini adalah baju pelampung,, untuk berjaga-jaga... perlengkapan yang tidak boleh diabaikan begitu saja, apalagi kami tak begitu mahir berenang (yaa.. for safety sailing.. gitulah) ^_^

Setelah semua siap dan sudah naik ke perahu, mesin pun dihidupkan kembali.Ayoooo saatnya berburuuuuu,,,,Tapi saya penasaran, sudah pada tahu belum siii, kami mau berburu apa.. (penasaran juga hehe),, Kami saat itu tepatnyaada di wilayah pantai Lovina, anda tentu sudah mendengar tentang ke-khas-an di pantai/Laut Lovina ini... Yaaa,, di daerah ini yang paling membuat orang untuk datang berwisata adalah melihat kemunculan lumba-lumba langsung di area laut, hal itu juga yang membuat kami datang ke tempat ini.

Perahu kami melaju dengan kecepatan normal menuju ke tengah laut, terasa juga oleh kami liukan-liukan jalan perahu yang naik turun ketika melewati gulungan air laut yang bergelombang.Saya yang waktu itu ada di depan sendiri merasakan riakan-riakan air yang terciprat ke arah saya... lumayan basahh.. hehe..Dari ufuk timur, terlihat Sang Mentari masih malu-malu karena tertutup awan, dan langit disekitarnya tampak berwarna kekuning-kuningan.. Wah kalau tertutup awan terus tidak bisa melihat sunrise ni.. (fikir saya). Mulai ke tengah ternyata dari arah lain juga banyak perahu–perahu yang melaju dengan arah tujuan yang sama seperti kami. Waahhh banyak teman berburu niiih...Para pengemudi-pengemudi perahu/jukung itu rupanya sudah hafal dan tahu tempat-tempat dimana kemunculan Sang Dolphin.. Benar saja, tak berapa lama beberapa perahu melajukan perahunya ke suatu arah, diikuti perahu-perahu yang lain.. rasa penasaran semakin membuncah, dimana, seperti apa... Mata kami sibuk mengawasi ke berbagai arah terutama ke arah perahu-perahu itu kompak melaju, akhirnya mata kami tertuju pada suatu benda hitam yang berenang-renang di tengah laut. Semakin dekat saja perahu kami ke arah benda itu.. Rupanya ada 3 lumba-lumba yang tampak asyik memperlihatkan keahlian berenangnya.. Namun, tak berapa lama sudah hilang.Perahu kembali melaju mencari kemana kira-kira mereka akan muncul lagi.“Itu-itu di sana” teriak salah satu teman saya sambil menunjuk-menunjuk ke suatu arah.Dengan sigapnya sang kemudi mengarahkan perahu ke tempat itu. Kali ini ada sekitar 5 ekor saya lihat, mereka berenang-renang, kemudian dengan lincahnya mereka meloncat-loncat ke udara. Kami berteriak-teriak senang melihatnya. Lalu mereka menghilang lagi.Namun perhatian kami teralihkan sejenak ke arah timur melihat kemunculan matahari.Kali ini awan-awan itu sudah mulai memudar dan terlihat mempesona. Hmm,,, indah sekali menikmati sunrise di tengah-tengah laut yang cerah,,, Subhanalloh, mungkin takkan cukup kata-kata ini melukiskan keagungan ciptaan-Nya... Begitulah, kami melewatkan waktu dengan berputar-putar mengelilingi tempat itu mencari keberadaan dan melihat atraksi-atraksi lumba-lumba dari dekat.Namun sayang, kesempatan kami waktu itu hanya melihat beberapa ekor saja, yang biasanya bisa lebih dari itu, bahkan pada bulan-bulan tertentu gerombolan mereka banyak sekali terlihat.Rupanya faktor ombak yang agak tinggi dari waktu-waktu biasanya yang jadi salah satu sebabnya.Dan sesekali pandangan kami tertuju pada keindahan sunrise yang masih berlangsung apalagi ditambah dengan sinarnya yang menembus ke awan-awan itu, ini namanya sambil menyelam minum air.. upss kami kan tidak menyelam (hehe.. itu kan peribahasanya), maksudnya sambil berburu lumba-lumba juga bisa melewatkan sunrise, jadi double deeehh... hehe.. Setelah beberapa lama, beberapa perahu masih asyik dengan lumba-lumba-nya sampai puas namun kami putuskan untuk melanjutkan wisata ke Taman laut dengan perahu itu, masih di sekitar pantai lovina juga namun di perairan yang sangat tenang.Dasar lautnya telihat jelas, lebih dangkal dibandingkan dengan sekitarnya.Ikan-ikan kecil berwarna-warni terlihat bergerak kesana-kemari.Kami pun mengeluarkan roti yang sudah kami persiapkan dari tadi, dan memberikan kepada ikan-ikan itu.Ahh, andai saja ada alat buat snorkling.. hihi.. (pengeenn...).

Sudah puas bermain-main di laut kami pun merapat ke pantai dan kembali ke penginapan untuk melanjutkan lagi perjalanan kami lagi.Oiya, sebagai informasi untuk dapat melihat wisata lumba-lumba ini rata-rata perorang mengeluarkan Rp 60.000,-.

Rasanya perutt sudah lapaarr, namun mata kami juga terasa berat, mungkin efek dari terkena angin di laut tadi.Hmm.. ada yang sudah memejamkan mata rupanya, saat mobil kami melaju kembali.

Setelah menikmati ikan bakar sebagai sarapan, kami lanjutkan lagi perjalanan.Kali ini kami akan ke pemandian air panas Banjar.Rupanya banyak juga pengunjungnya, terutama turis-turis manca.Ada sekitar 3 kolam yang disediakan di sini, kolam dangkal bagi anak-anak, dan 2 kolam dewasa yang letaknya di atas dan di bawah. Kolam yang dibawah lebih luas dan lebih dalam dibandingkan dengan yang di atas, seperti yang di gambar itu adalah kolam yang di atas. Bagi yang ingin sekali menikmati air panas alami di sini, anda perlu mengeluarkan Rp 5.000,- per orang untuk dewasa dan Rp 3.000,- per anak.

Rute perjalanan selanjutnya adalah ke tempat yang sebelumnya kami belum pernah dengar dan ketahui (padahal kami sudah lebih dari 3 tahun lhoo.. tinggal di Bali... hihi..), mungkin anda juga tak begitu banyak mendengarnya.Tempat ini sangat saya rekomendasikan untuk perjalanan wisata anda, karena memang indah, cantik, artistik...Hehe... namun, untuk ceritanya dilanjutin nanti lagi yaaa,,, (Insyaalloh...)

See..You...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun