Menjaga Lingkungan hidup dengan ajakan gaya hidup zero waste
Salah satu tantangan dakwah saat ini adalah isu tentang krisis lingkungan hidup. Isu lingkungan hidup dewasa ini dianggap sebagai persoalan yang sangat penting. Masalah lingkungan adalah masalah kita semua, ibarat bola salju yang menggelinding, semakin lama semakin besar, meluas dan serius. Persoalan lingkungan hidup sendiri juga persoalan global dan bersifat universal, sebab berbicara tentang lingkungan hidup, berarti berbicara tentang persoalan yang dihadapi seluruh umat manusia. Kita sebagai bagian dari masyarakat itu sendiri perlu ikut andil dalam upaya pengelolaan lingkungan yang sehat.
 Saat ini permasalahan lingkungan hidup masih terus mewarnai kehidupan manusia hingga saat ini , seperti persoalan terkait dengan sampah yang ada di negara kita, persoalan tersebut perlu adanya tindak lanjut dan kesadaran dari seluruh lapisan masyarakat untuk andil serta dalam membangun lingkungan yang sehat dan saling mengajak dan mengingatkan antara satu orang dengan orang lainya untuk membentuk kesadaran secara kolektif untuk menerapkan gaya hidup Zero Waste. Lalu dari mana kita memulai untuk menerapkan gaya hidup zero waste? Hal tersebut dapat dimulai dari dalam diri kita sendiri dan juga ajakan kepada orang lain melalui komunikasi dakwah bil hikmah, yaitu ajakan kepada orang lain dengan melalui contoh yang baik dan menginspirasi sehingga tumbuhlah kesadaran secara alami dari kita.
Kunjungan Mentri LHK ke Bali
Menteri Lhk Mengajak Seluruh Lapisan Masyarakat Menjaga Lingkungan hidup dengan ajakan gaya hidup zero waste, Â Ajakan ini diperkuat saat Siti melakukan blusukan ke Bali.
Kunjungan kerja yang bersifat incognito ini sebagai upaya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk menuntaskan masalah sampah di Indonesia. Di Bali, Siti mengunjungi Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Mengwitani Kabupaten Badung dan Tempat Olah Sampah Sendiri (TOSS), Kabupaten Klungkung, Bali, pada Rabu, 11 Januari 2023.
Dari kunjungan kerja ini Siti melihat proses pengolahan sampah di Bali telah cukup maju. "Peran pemerintah kabupaten cukup menonjol. Didukung oleh pemerintah pusat, asosiasi pengusaha sampah, dan juga dukungan swasta secara terbatas," kata dia.
Di TPST tersebut, sampah yang masuk tercatat 17 ton per hari dengan komposisi 64 persen organik. Hasil olahan sampah di TPST tersebut di antaranya menghasilkan kompos untuk keperluan keseharian pupuk dan tanaman, bahan bricket RDF yang dikerjasamakan dengan PT Pembangkit Jawa Bali (PJB), sebagai co-firing batu bara.
Siti bertekad akan terus memperkuat kolaborasi multistakeholder. Hal ini dilakukan untuk menyelesaikan persoalan sampah dari hulu ke hilir. KLHK akan terus melakukan excercise untuk zero emission, selain zero waste di 2030.
"Tentu saja berbagai dinamika di lapangan masih menantang. Kita akan bekerja keras untuk menyempurnakan semuanya. Optimistis bisa," ujar dia.
"Hal ini terus berkembang dan berbagai inovasi kreatif terutama dari kalangan generasi muda yang juga mulai aktif terlihat," kata Menteri Siti saat mengunjungi Tempat Olah Sampah Sendiri, Kabupaten Klungkung, Bali, Rabu (11/1/2023). Selain itu kata Menteri Siti, antara lingkungan dan masalah sampai memilik keterkaitan yang tak bisa dipisahkan. Karenanya menurut Menteri LHK, pemerintah daerah punya andil utama untuk mengambil tugas ini. "Peran Pemerintah Daerah Kabupaten cukup menonjol didukung oleh Pemerintah Pusat, Asosiasi Pengusaha Sampah dan juga dukungan swasta secara terbatas," ujarnya.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat 64 persen timbulan sampah telah dikelola selama 2022. Pengelolaan sampah pun terus ditingkatkan untuk mencapai target zero waste pada 2050.
Apa itu zero waste?
Zero waste atau bebas sampah adalah sebuah konsep yang mengajak kita untuk menggunakan produk sekali pakai dengan lebih bijak untuk mengurangi jumlah dan dampak buruk dari sampah. Tujuannya adalah agar sampah tidak berakhir di TPA, menjaga sumber daya dan melestarikan alam.
Metode Zero Waste adalah 5R
yaitu Refuse (menolak), Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), Recycle (mendaur ulang) dan Rot (membusukkan sampah). 5R ini menjadi pegangan untuk membentuk gaya hidup tanpa sampah dan menggunakan sumber daya alam secara bijaksana.
Tidak sedikit yang pesimis dan sarkastik dengan istilah nol sampah dan menganggap bahwa itu tidak mungkin dilakukan. Mana mungkin manusia hidup di zaman modern seperti ini tidak menghasilkan sampah? Tidak mudah untuk mengaplikasikan gaya hidup nol sampah di tengah infrastruktur dan masyarakat yang belum mendukung. Masih banyak kita temukan makanan dan minuman dengan plastik di pasar atau supermarket.
Perlu kamu ketahui bahwa gaya hidup zero waste bukan berarti mengkriminalkan barang-barang plastik, barang sekali pakai dan sejenisnya. Konsep zero waste lebih kepada pengendalian diri kita untuk tidak lagi konsumtif dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Kita menjadi lebih sadar terhadap apa yang kita beli dan konsumsi, dan bagaimana dampaknya terhadap lingkungan.
Karena zero waste adalah gaya hidup, tentunya butuh proses untuk menjalaninya. Lakukan perlahan, tapi pasti dan konsisten. Hal yang bisa kamu lakukan di awal adalah perbanyak literasi, update dengan informasi terkait kondisi lingkungan kita.Â
Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan konsistensi dalam menerapkan dan menyampaikan informasi mengenai gaya hidup zero waste sebagai berikut :
Komunikasi dakwah Ammah
Dakwah Ammah merupakan jenis dakwah yang dilakukan oleh seseorang dengan media lisan yang ditujukan kepada orang banyak dengan maksud menanamkan pengaruh kepada mereka. Penyampaian informasi atau pesan dakwah melalui lisan ini seperti yang dilakukan oleh mentri Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya pada kegiatan blusukanya dibali pada 11 Januari 2023
Komunikasi Dakwah bit tadwin.Â
Memasuki zaman global seperti saat sekarang ini, pola dakwah bit attadwin (dakwah melalui tulisan) baik dengan majalah, internet, koran, dan tulisan-tulisan yang mengandung pesan dakwah sangat penting dan efektif dalam menyampaikan pesan yang dapat dijangkau kepada masyarakat luas.
Komunikasi bil hal Dakwah bil al-halÂ
Adalah dakwah yang mengedepankan perbuatan nyata. Hal ini dimaksudkan agar yang menerima ajakan dakwah dapat mengikuti ajakan yang diberikan. Dakwah jenis ini mempunyai pengaruh yang besar pada diri penerima dakwah.
      Gaya hidup zero waste membantu kita untuk mengevaluasi gaya hidup dan melihat bagaimana sesuatu yang kita konsumsi bisa berdampak terhadap lingkungan. Bumi, tempat satu-satunya manusia tinggal, saat ini sedang dalam kondisi kritis. Yuk kita saling mengingatkan dan belajar untuk lebih peduli dan berbuat sesuatu terhadap kelangsungan bumi kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H