Mohon tunggu...
Maylisa Hendrati
Maylisa Hendrati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa FISIP UHAMKA

Mahasiswa FISIP UHAMKA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Alturism dan Komunikasi Islam

28 Januari 2021   14:44 Diperbarui: 28 Januari 2021   14:50 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengertian alturism

Alturistik/altruisme muncul karena adanya rasa empati, memperhatikan rasa kesejahteraan orang lain munculnya sangat personal (ada perasaan/sensasi Tersendiri yang membuat kita ketagihan atau rasa keinginan yang kuat untuk melakukan kebaikan). Atau bisa diartikan secara sederhananya yaitu sikap keperdulian yang tinggi kepada orang lain. istilah alturisme berasal dari kata latin alter yang berarti lain atau yang lain, dan dari bahasa inggris yaitu alturisme yang berarti kepentingan orang lain.

Pentingnya altruisme

Sikap altruisme tentu adalah sikap positif, dan orang lain bisa menularkan sikap altruisme dari cara respon sentuhan hati yang memiliki rasa empati yang tinggi, sikap altruisme dapat melawan sifat egois pada diri sendiri, karena disini kita dilatih untuk menjadi orang yang sadar akan kemanusian atau sadar sosial. Ketika kita menjadi sesorang yang sadar akan kemanusian, itu akan sangat terasa sekali efeknya pada kehidupan pribadi kita, kita dapat menjadi orang yang mudah bersyukur dengan apa yang kita miliki, tidak mudah iri dengan orang lain, karena kita lebih mengapresiasi diri kita yang sudah mau berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan bijak dalam kemanusiaan.

Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:

 (khoirunnas anfa'uhum linnas). 

"Sebaik Baik Manusia Adalah Yang Paling Bermanfaat Bagi Orang Lain" (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami' no: 3289).

Dari ayat diatas islam menyimpulkan, manusia yang berprilaku baik adalah perbuatan mulia dan banyak keberkahan dari Allah SWT. Dan ketika kita melakukan kebaikan kepada orang lain, maka kebaikan yang kita tanam akan berbalik kepada diri kita. Maka untuk siapapun orangnya, agama-nya, dan sukunya jangan pernah bosan untuk melakukan kebaikan kepada makhluk ciptaan-nya.

Hal ini juga masuk kedalam prinsip komunikasi islam, yaitu komunikasi yang mendasari pesan-pesan atau nilai-nilai yang terkandung dalam hadis Al-Quran. Cara berkomunikasi islam juga bisa kita terapkan dengan cara menunjukkan sikap yang lemah lembut, menyampaikan pesan dengan kejujuran, bahasa yang baik, dan enak di dengar. Komunikasi islam secara langsung dalam kehidupan sehari-hari bisa berupa dakwah, komunikasi kepada Allah SWT, sikap saling tolong menolong, memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi, memiliki rasa empati.

Contoh dalam media massa komunikasi islam bisa beruba membuat konten-konten pembelajaran dalam islam atau bisa disebut sedekah dakwah, membuat konten pengajian, caption atau kata-kata mutiara dll. Dengan cara seperti itu, terkang seseorang lebih terketuk hatinya untuk menyari dalam hal-hal positif tentang ketuhanan.

Seperti pada gambar di bawah ini, sedang melakukan bakti sosial pembagian seribu masker, dimana kegiatan tersebut menunjukan sikap adanya jiwa kemanusiaan yang tinggi. Dan gambar ini di publish bertujuan untuk merubah pola pikir dan sudut pandang seseorang. 

Jika kalian melihat kegiatan seperti ini yang, apa yang kalian pikirkan?

1. Apakah foto tersebut menunjukan sifat ria ?

2. Apakah foto tersebut menunjukkan sikap yang haus akan pujian (pencitraan) ?

3. Atau Seseorang yang memiliki sifat alturistik / altruisme ?

Jadi disini InsyaAllah saya ingin merubah pola berfikir dan sudut pandangan seseorang mengenai postingan diatas, dan menjadi suatu hal yang membawa aura positif untuk diri kita sendiri, Jadi kalau kita menilai postingan ini adalah sesuatu hal yang riya atau pencitraan, artinya ketika pertama kali kita melihat dan berfikir seperti itu berarti postingan tersebut adalah (negatif). Maka mari kita coba fokuskan lagi pada kegiatan yang dilakukan oleh orang yang ada di foto tersebut, apakah hal yang dilakukan negatif? Atau positif?.

Setelah kita melihat dari sudut pandang apa yang dilakukan oleh seseorang yang ada di foto tersebut Ternyata kegiatan nya (positif), bukan hal yang merugikan orang lain. Dan timbul lah pertanyaan yang yang janggal "kenapa harus di upload?bukan kah itu sama saja riya."

Saya menjelaskan bahwa, di jaman majunya teknologi media sosial ini, sebagian orang lebih bisa cepat terpengaruh dan menjadikan hal yang menular ketika ada seseorang yang membuat sesuatu yang menarik, pastinya ada dari beberapa orang yang mengikuti sesuatu yang menurutnya itu menarik.

Contohnya : aplikasi Tiktok ada yang beranggapan negatif ada yang beranggapan positif , dari adanya aplikasi Tiktok , ada yang tadinya tidak suka tetapi lama-kelamaan menular kediri kalian, alhasil hal yang tadinya kalian tidak suka, menjadi hal yang kalian suka dan malah jadi ketagihan karena sudah menemukan sensasi tersendiri.

Nah, sama halnya seperti konten ini yang sifatnya alturistik/altruisme.

Jadi maksud tujuan foto tersebut dalam artian sedekah konten, yang merubah pemahaman buruk seseorang tentang kebaikan yang di publikasi, karena bisa jadi konten tersebut untuk memotifasi orang yang melihatnya jadi terketuk hatinya untuk mencoba melakukan kebaikan.

Sekian ilmu yang saya berikan.

Terimakasih, Semoga bermanfaat untuk teman-teman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun