Hal ini berarti bisa dianggap percumah jika kita makan sebelum berlari maraton sedangkan kebutuhan oksigen kita tidak terpenuhi, karena makanan yang masuk dalam tubuh tidak dapat menjadi energi jika tidak ada oksigen yang akan menguraikannya.Â
Selain itu, dengan terpenuhinya kebutuhan oksigen berarti sel -- sel dalam tubuh dapat melakukan metabolisme secara lancar. Dengan metabolisme yang lancar, kekebalan tubuh kita menjadi kuat. Sehingga tidak mudah lelah saat berlari maraton. Sehingga saat kita memperoleh sediki oksigen berarti hanya sedikit Adenosin Tripospat yang dapat diuraikan menjadi energi. Sehingga energi dalam tubuh hanya sedikit, akibatnya tidak dapat berlari secepat atlet maraton.Â
2.Kemampuan Jantung
Kemampuan kerja jantung setiap orang tidaklah sama. Seperti halnya penulis yang merupakan seorang pelajar tidak memiliki kemampuan kerja jantung yang sama dengan seorang atlet maraton. Ada hal yang mempengaruhi kemampuan kerja jantung, misalnya kegiatan sehari -- hari. Hampir setiap hari seorang atlet maraton selalu laihan fisik, entah itu push up, sit up, dan back up. Sedangkan kegiatan sehari- hari penulis adalah duduk mengerjakan tugas dan sedkit bergerak.Â
Selain karena kegiatan sehari -- hari, kemampuan kerja jantung akan terhambat karena adanya ganguan kesehatan pada jantung. Pertama adalah Hypertrophic cardiomyopathy. Kondisi dimana otot jantung seseorang kaku atau tidak elastis akan mengakibatkan jantung susah mengembang atau mengempis, dengan demikian janung tidak dapat memompa darah secara maksimal. Selain itu, ganguan pada jantung berikutnya adalah Arrhythmogenic right ventricular cardiomyopathy, terjadi karena faktor genetis atau keturunan orang tua. Dimana bilik jantung mengalami penebalan dinding, hal ini dapat menghambat jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Ketiga adalah Kardiomyopathy.Penyakit jantung dimana otot jantung mengalami pembesaran sehingga aktifitas jantung memompa darah manjadi terhambat.Â
Ketika jantung terganggu memompa darah, hal ini berati peredaran darah terganggu. Sehingga peredaran oksigen ke seluruh tubuh terganggu pula. Jika tubuh tidak mendapat oksigen, maka sel- sel tidak dapat melakukan respirasi secara maksimal. Proses respirasi akan mengjhasilkan energi dari penguraian Adenosin Tripospat. Jika respirasi tidak maksimal maka energi yang dihasilkan hanya sedikit. Sehingga kita tidak memiliki energi yang kuat untuk berlari secepat atlet maraton.Â
3.Kebiasaan Hidup SehatÂ
Selain gaya hidup sehat, kita juga perlu latihan fisik. Menurut penulis tidak memungkinkan orang dapat mampu berlari secepat atlet maraton tanta persiapan dan latihan fisik terlebih dahulu. Dengan latihan fisik, kita dapat melatih kemampuan paru- paru dan jantung kita. Latihan fisik yang teratur dapat melatih pernafasan kita, sehingga kita dapat memenuhi kebutuhan oksigen yang akan digunakan untuk respirasi. Sedangkan untuk jantung, jantung kita menjadi semakin terlatih untuk memompa darah secara cepat sehingga kebutuhan oksigen pada tubuh dapat terpenuhi untuk menguraikan Adenosin Tripospat menjadi energi.Â
Lalu, apa akibatnya jika kebiasaan hidup kita tidak baik? Seperti contoh tidak cerdas mengonsumsi makanan dan tidak pernah berolahraga. Akibatnya adalah kerja jantung dan paru- paru kita tidak teratur. Jika kerja kedua organ tersebut tidak teratur, maka kebutuhan oksigen dalam tubuh kita tidak terpenuhi. Hal ini mengakibatkan hanya sedikit Adenosin Tripospat yang terurai menjadi energi. Dengan demikian energi dalam tubuh kita tidak mencukupi untuk lari secepat atlet maraton. Energi yang terbatas dalam tubuh akan membuat kita cepat lelah saat berlari, sehingga kita mudah terengah- engah.Â