Nama       :Mayla Rafa Naula Suandi
NIM Â Â Â Â Â Â Â : 22320172
Mata kuliah : Psikologi social(C)
Topik       : Gangguan makan pada remaja di kalangan masyarakat
Â
Â
         GANGGUAN MAKAN PADA REMAJA
Â
Eating disorder atau gangguan makan adalah kondisi dimana seseorang memiliki perilaku makan yang tidak normal sehingga dapat memberikan dampak yang buruk terhadap Kesehatan,emosi,dan kemampuan bekerja atau bersosialisasi di kehidupan sehari-hari.Apabila terjadi dalam waktu yang lama,kondisi ini dapat membahayakan organ-organ tubuh,contohnya jantung,tulang,sistem pencernaan dan bahkan dapat mengancam jiwa(life-threatening) karena dapat menghambat nutrisi yang masuk kedalam tubuh.Ada 3 jenis gangguan makan(eating disorder) yang paling umum diketahui,yaitu anoreksia,bulimia,dan binge eating.
Tidak dapat dipungkiri bahwa pada zaman ini,banyak remaja yang memiliki masalah dalam menghargai tubuh sehingga banyak yang menderita gangguan makan.Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perilaku ini beberapa disebabkan oleh perspektif negatif di sosial masyarakat,body shaming dan ketidakpuasan akan tubuh dan ketidakpercayaan diri seseorang.Dengan demikian,usia remaja sering salah paham terhadap tubuhnyasehingga mengakibatkan remaja melakukan diet yang salah.
Tetapi sayangnya gangguan makan masih menjadi hal yang sangat tabu di kalangan masyarakat,dan kasus-kasus seperti body shamming semakin tinggi.Padahal,body shamming bisa menjadi penyebab seseorang kehilangan kepercayaan diri dan mispersepsi terhadap tubuhnya sehingga seseorang bisa mengalami gangguan makan.Pemicu lainnya adalah aktivitas yang disukai remaja yang menuntut untuk memiliki tubuh ideal.Faktor lain yang memengaruhi gangguan makan pada remaja adalah faktor biologis.Sifat kepribadian seperti perfeksionisme,kecemasan yang berlebihan,kelakuan juga mungkin baperan,dan trauma masa lalu atau tidak ingin merasakan kejadian yang tidak diinginkan di masa lampau.Contohnya seperti,seorang remaja SMA selama masa SD sampai SMP nya mendapatkan perilaku body shamming secara terus menerus dari teman di sekolahnya bahkan keluarga,hal itu memicu ketidakpercayaan dirinya dan rasa tidak puas terhadap tubuhnya sendiri.Sehingga memicu perilaku makan yang salah,dan diet yang tidak sehat.Tetapi,ketika sudah mencapai tubuh yang diinginkan,di dalam dirinya masih menyimpan trauma dan kecemasan terhadap kejadian yang dialaminya pada masa lalu yang menyebabkan remaja tersebut takut untuk makan banyak,dan merasa bersalah sehingga memuntahkan makanan yang sudah dimakannya karena takut gendut dan mengalami peritiwa yang sudah dialaminya terulang kembali.
Dengan demikian,jika anda menemukan teman atau kerabat yang mengalami sejumlah gangguan makan,jangan ragu untuk menawarkan bantuan dan dukungan untuk berkonsultasi ke dokter dan psikolog,karena hal itu bukan hal yang sederhana dan dapat diabaikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H