Mohon tunggu...
Maylani Putri Handayani
Maylani Putri Handayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

Mempunyai hobi membaca dan menyukai konten mengenai pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Jiwa Nasionalisme Generasi Muda Melalui Pendidikan Kewarganegaraan

10 Juni 2023   23:35 Diperbarui: 10 Juni 2023   23:41 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam era globalisasi dan kemajuan teknologi yang terus berkembang, menjaga identitas nasional dan kecintaan terhadap tanah air menjadi tantangan yang perlu ditangani dengan serius. Dalam konteks ini, pendidikan kewarganegaraan memainkan peran penting sebagai instrumen efektif untuk membangun jiwa nasionalisme yang kuat pada generasi muda. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Fauziah & Dewi (2021) disimpulkan bahwa Pendidikan kewarganegaraan berperan penting dalam menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan membina kepribadian pada generasi muda, termasuk mahasiswa. Melalui pendidikan kewarganegaraan, nilai-nilai dan kesadaran terhadap hak warga negara dapat dikembangkan dan diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kontribusi pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi dalam menumbuhkan nasionalisme dengan nilai-nilai Pancasila sangat penting. Melalui pendidikan kewarganegaraan, mahasiswa diperkenalkan dengan nilai-nilai dasar yang menjadi dasar kehidupan sebagai warga negara.

Selain itu, pendidikan kewarganegaraan juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mempelajari sistem pemerintahan, hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta pentingnya partisipasi aktif dalam kehidupan politik dan sosial. Mereka diajarkan tentang pentingnya keadilan, persamaan, dan kerja sama antarwarga negara. Dengan pemahaman ini, generasi muda dapat menjadi agen perubahan yang mendorong pembangunan negara yang lebih baik. Pendidikan kewarganegaraan juga mendorong pemahaman tentang pluralisme dan keanekaragaman dalam masyarakat. Mahasiswa diajarkan untuk menghormati perbedaan dalam agama, suku, budaya, dan latar belakang etnis. Hal ini tidak hanya memperkuat persatuan dalam negeri, tetapi juga mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.

Namun, penting untuk diakui bahwa pendidikan kewarganegaraan bukanlah satu-satunya faktor yang membentuk jiwa nasionalisme pada generasi muda. Peran keluarga, lingkungan sosial, dan media juga memiliki pengaruh yang besar. Oleh karena itu, perlu ada sinergi antara pendidikan kewarganegaraan, keluarga, dan masyarakat dalam membangun jiwa nasionalisme yang kuat pada generasi muda. Dengan demikian, generasi muda akan menjadi penerus bangsa yang mencintai tanah air, berkomitmen pada pembangunan negara, dan mampu berkontribusi positif bagi kemajuan Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun