Mohon tunggu...
Maylaf Alif Fryda Patriannisa
Maylaf Alif Fryda Patriannisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Brawijaya Fakuktas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Psikologi

Psychology Enthusiasts

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rasanya Aku Pernah Melihatmu, Apakah Ini Deja Vu?

9 Desember 2022   19:56 Diperbarui: 9 Desember 2022   20:03 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kok aku ngerasa pernah ngalamin ini sebelumnya, ya?"

"Masa? Tapi ini kan rapat perdana kita."

"Bener kok, aku kayak pernah rapat di sini!"

"Kamu mimpi kali saat itu!"

"Tapi, aku ingat betul, kok"

Banyak dari kalian pasti pernah mengalami kejadian seperti pada dialog di atas. Melakukan sesuatu atau datang ke suatu tempat yang mana itu mungkin kali pertama kalian, namun kalian merasa bahwa telah melakukan hal tersebut atau mengunjungi tempat tersebut. Mungkin kalian menganggap ini hanya mimpi, atau hanya khayalan semata. Tapi tahukah kalian bahwa situasi itu disebut dengan Deja vu. Yuk kita bahas tentang proses dan fakta lainnya tentang Deja vu!

Apa itu Deja Vu?

Deja vu berasal dari bahasa Prancis yang artinya "sudah terlihat". Hal ini yaitu keadaan seseorang dimana munculnya perasaan telah melihat dan/atau melakukan sesuatu, namun faktanya seseorang tersebut belum pernah melihat dan/atau melakukan hal tersebut. Beberapa orang menganggap bahwa Deja vu ini menunjukkan adanya kerusakan pada otak, ataupun glitch pada otak kecil.

Faktanya, Deja vu ini adalah fenomena yang sangat umum terjadi pada manusia. Setidaknya lebih dari 90% manusia telah mengalami Deja vu ini setidaknya satu kali dalam hidupnya.

Bagaimana Deja Vu Terjadi? Apa Penyebabnya?

Para ilmuwan telah melakukan penelitian untuk Deja vu, dan hasilnya membuat para ilmuwan tersebut menduga bahwa Deja vu ini adalah sebuah fenomena ingatan. "Mereka menghadapi situasi yang mirip dengan ingatan yang sebenarnya, tetapi mereka tidak dapat sepenuhnya mengingat ingatan itu". Jadi otak kita mengenali kesamaan antara pengalaman kita saat ini dan pengalaman kita di masa lalu. Lalu muncul perasaan keakraban yang tidak bisa ditempatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun