Mohon tunggu...
Humaniora

Alasan Menulis Buku "Anak Muda Bertutur Gus Dur"

25 Agustus 2015   14:42 Diperbarui: 25 Agustus 2015   14:42 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membangun karakter generasi muda memerlukan sebanyak-banyaknya kesempatan dan alternative cerdas. Pada satu sisi, anak-anak muda zaman sekarang memerlukan sebanyak-banyaknya tokoh panutan. Pada sisi yang lain, sebenarnya banyak tokoh panutan di sekitar kita. Tokoh panutan yang hebat dan memiliki segudang inspirasi. Namun profil mereka belum secara utuh akrab bagi anak-anak muda. Informasi tentang mereka masih terdengar samar-samar di telinga anak-anak muda. Tampak kedua sisi belum tersambungkan secara optimal.

Untuk itu diperlukan upaya cerdas agar profil ketokohan mereka dapat tersampaikan sebagai inspirasi. Berbasis semangat inilah anak-anak muda menggerakkan hati dan pikiran untuk membentuk sebuah komunitas dan menulis buku guna meneladani tokoh panutan yang hebat dan penuh inspirasi.

Sejumlah generasi muda akan menerbitkan buku “Anak Muda Bertutur Tentang Gus Dur”. Berisi segala sesuatu yang berhubungan dengan KH. Abdurrahman Wahid dari sudut pandang generasi muda yang ikut menulis dalam buku ini. Diperkuat dengan referensi dari internet, media massa, dan wawancara dengan sejumlah narasumber.

Buku ini merupakan cara cerdas generasi muda dalam mengapresiasi figur-figur publik yang telah mengabdi kepada masyarakat sesuai perannya. Terlebih pada figur publik yang peduli perkembangan kualitas generasi muda. Di antara tokoh tersebut adalah KH. Abdurrahman Wahid.

Salah satu kegiatan yang kita laksanakan guna mengotimalkan pencapaian buku ini dalam menginspirasi masyarakat adalah dengan mengadakan Grand Launching buku “Anak Muda Bertutur Gus Dur” yang rencananya akan dilaksanakan pada hari Jumat, 16 Oktober 2015 di Gedung Radiya Suyasa, Komplek Kantor Gubernur DIY.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun