4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
5. Menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
6. Menalar secara logis dan kritis serta mengembangkan aktivitas kreatif dalam memecahkan masalah dan mengkomunikasikan ide. Disamping itu memberi kemampuan untuk menerapkan Matematika pada setiap program keahlian.
Namun pada kenyataannya, banyak siswa SMKN 3 yang belum memahami pentingnya pelajaran matematika bagi kehidupannya dan dunia kerja yang kelak akan ditekuninya. Hal ini ditunjukkan dengan adanya nilai Try Out tahun pelajaran 2015/2016 yang dilakukan oleh pihak sekolah masih 4% siswa dan 28% siswa pada try out 1 dan 2 yang mencapai nilai KKM 60 berdasarkan ketentuan yang diberlakukan SMKN 3 untuk kriteria kelulusan. Dimana Try Out sekolah merupakan kegiatan untuk melatih siswa mereview kembali pembelajaran matematika yang sudah dipelajari mulai dari kelas X sampai kelas XII sebagai alat untuk mengukur kemampuan dan kompetensi yang dimiliki dalam mata pelajaran Matematika.
Dari hasil observasi yang dilakukan dilapangan dan wawancara dengan 10 siswa kelas XII yang mengalami kesulitan belajar ditinjau dari hasil belajar diperoleh bahwa : 1) siswa sudah lupa dengan materi yang disampaikan di kelas X dan XI, 2) siswa tidak paham dengan materi yang disampaikan oleh guru, 3) siswa tidak tahu jawaban dari soal yang disajikan dan yang menyelesaikan soal adalah gurunya sendiri, dan 4) siswa tidak terlalu suka atau tidak terlalu berminat mengikuti pelajaran karena tidak bisa memahami.
Dari hasil tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa penyebab rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhinya, antara lain minat belajar siswa yang kurang, penyampaian pembelajaran yang dikemas kurang menarik serta kurang dipahami siswa, kurangnya keterlibatan siswa dalam proses belajar sehingga pembelajaran yang dialami siswa kurang, dan model pembelajaran yang digunakan guru masih bersifat konvensional, sehingga siswa cenderung pasif dan pembelajaran kurang menarik. Demikian juga dengan pembelajaran yang berlangsung satu arah dan tidak melibatkan siswa menyebabkan siswa kurang memahami materi pelajaran.
Dengan melihat kasus tersebut maka penulis perlu melakukan inovasi pada proses pembelajarannya sekaligus merubah model pembelajarannya sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas siswa agar menjadi generasi yang siap menghadapi era keemasan dengan pemahaman konsep yang matang dan pengalaman secara langsung matematika dalam kehidupan nyata. Untuk itu penulis memilih model pembelajaran TANDUR (Tanamkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan) yang merupakan model pembelajaran Quantum Teaching untuk meningkatkan hasil belajar siswa dilihat dari minat belajar siswa SMK terhadap matematika.
TANDUR adalah sintaks pada model Quantum Teaching yang merupakan penerapan model pembelajaran yang menurut penulis salah satu model pembelajarans yang sesuai untuk siswa SMK dimana pada proses pembelajarannya melibatkan siswa secara langsung dan siswa dituntut untuk melakukan mempraktekkan apa yang dipelajari sebagaimana pembelajaran produktif yang ditekuninya. Sehingga siswa akan memiliki daya ingat yang kuat ketika siswa belajar konsep/ teori dilanjutkan dengan proses mengalami. Hal ini juga sesuai dengan Permendiknas No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi yang didalamnya juga memuat tujuan pembelajaran Matematika SMK.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang, maka penulis merumuskan masalah yang akan dilakukan penelitian tentang “adakah pengaruh model pembelajaran TANDUR terhadap hasil belajar dan minat belajar matematika siswa SMK?”.