Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan menggunakan media Gambar dan video pembelajaran Canva untuk meningkatkan kemampuan menulis peserta didik kelas VII SMPN Satap Kuala Patah Parang
Abstrak
Artikel ini dilatar belakangi oleh rendahnya keterampilan menulis peserta didik dikelas VII dalam membuat kalimat terkait things around us menggunakan article a, an, the, there is dan there are.  Masalah ini tentunya banyak guru yang mengalami hal yang sama apalagi kita berbicara tentang bahasa Inggris yang cenderung sebagai bahasa ketiga di Indonesia yaitu pertama bahasa Ibu, kedua bahasa Indonesia dan ketiga bahasa Inggris. Sebagai seorang pendidik yang mengampu bahasa asing atau bahasa Inggris, saya mempunyai tanggung jawab bagaimana pembelajaran bahasa Inggris ini terutama dalam keterampilan menulis sebuah kalimat yang notabenenya anak-anak masih rendah dalam pembendaharaan kata dapat menyenangkan dan berjalan efektif . Dalam kegiatan pembelajaran agar pembelajaran banyak melibatkan  keaktifan  peserta didik atau berpusat pada peserta didik (Students centered) maka model pembelajaran yang digunakan adalah problem based learning dengan mengunakan media gambar dan video pembelajaran canva yang menarik dan interaktif untuk pilihan design grafisnya dan karena dengan PBL meningkatkan keaktifan peserta didik dalam memecahkan masalah secara berkelompok  serta dengan  adanya  media gambar dan video pembelajaran canva yang menarik dan interaktif dapat mengatasi ketidak aktifan peserta didik di dalam kelompok karena setiap amabr dan peserta didik antusias dan bersemangat menyaksikan gambar dan video pembelajaran dengan apliaksi canva.
Kata Kunci : berpusat pada peserta didik, PBL, Gambar, video pembelajaran, canva
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dengan adanya Bahasa Inggris ditingkat SMP diharapkan para generasi muda Indonesia mampu berbahasa Inggris dengan baik sejak ditingkat dasar sehingga diharapkan bangsa Indonesia mampu bersaing didunia internasional,
Tujuan pokok pembelajaran Bahasa Inggris adalah penguasaan kompetensi dasar yaitu Listening (Mendengar), Speaking (Berbicara), Reading (Membaca), dan Writing (Menulis). Keempat kompetensi itu saling berkaitan sehingga suatu kegiatan pembelajaran bisa digunakan untuk mempelajari satu atau lebih kompetensi yang ingin dikuasai. Keterampilan membaca dan menulis memegang peranan penting dalam penguasaan ilmu pengetahuan termasuk pengetahuan berbahasa.
Namun pada kenyataannya peserta didik di SMPN Satap Kuala Patah Parang  masih menghadapi banyak kendala dalam menguasai keempat kompetensi Bahasa Inggris tersebut, terutama dalam kompetensi menulis (Writing). Terjadinya permasalahan tersebut dapat dilihat dari segi pendidik. Pendidik yang berhasil adalah pendidik yang mampu mengelola berbagai sumber daya yang ada untuk menciptakan suasana belajar yang komunikatif, menyenangkan , dan inovatif  sehingga tujuan kompetensi pembelajaran bisa tercapai.  Pendidik juga harus bisa menganalisis berbagai masalah yang ditemui baik terkait dengan pembelajaran maupun hal lainnya yang terkait dengan pendidikan.
Metode belajar yang digunakan oleh pendidik juga mempengaruhi minat dan hasil belajar peserta didik dalam memahami materi. Selama ini, pembelajaran masih dilakukan secara monoton yakni berpusat pada gutu (teacher centered), pendidik menggunakan metode ceramah yang mana peserta didik pasif dalam pembelajaran. Pembelajaran membosankan dan tidak komunikatif. Pada hal pembelajaran seharusnya bersifat dua arah (two comunicative ways) atau peserta didiklah yang menjadi pusat pembelajaran (students' centered).
Berdasarkan situasi tersebut pesert didik mengalami hambatan dan kesulitan untuk memahami konsep dasar cara menulis kalimat dan menguasai kosakata. Untuk mengatasi hambatan dan kesulitan peserta didik penulis mencoba menerapkan model problem based learning dengan media gambar dan video pembelajaran dengan menggunakan aplikasi canva agar design menjadi menarik dan interaktif.
PEMBAHASAN
Metode Pelaksanaan
Metode atau cara yang digunakan dalam pemecahan masalah adalah dengan menerapkan Model Pembelajaran Problem Based Learning  yang dilenggkapi dengan bahan ajar PPT, media gambar dan video pembelajaran. Model ini diterapkan dalam pembelajaran Bahasa Inggris  kelas VII  Semester  1 SMPN Satap Kuala Patah Parang Tahun Pelajaran 2022/2023.Pembelajaran dilaksanakan pada hari Rabu. 5 Oktober 2022  dengan langkah-langkah pembelajaran dilakukan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran problem based Learning dengan tahapan sebagai berikut:
Kegiatan Pendahuluan.
- Peserta didik memberi salam, pendidik menanyakan keadaan peserta didik, berdoa lalu mengecek kehadiran peserta didik serta memeriksa kondisi kelas.
- langkah selanjutnya guru memberikan motivasi kepada siswa
- Guru melakukan apersepsi dengan menggali pengetahuan awal peserta didik,
- kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
- Guru menyampaikan pentingnya kompetensi yang akan di capai
- Guru menyampaikan garis besar kegiatan pembelajaran
- Guru mengecek kemampuan awal siswa menggunakan instrumen soal.
Kegiatan Inti
- langkah pertama adalah Guru menyampaikan pada siswa tentang tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Kemudian, guru menyajikan sebuah masalah yang harus dipecahkan siswa. Masalah ini berguna untuk meningkatkan rasa ingin tahu, kemampuan analisis, juga inisiatif. Setiap siswa harus memahami berbagai istilah serta konsep yang ada dalam masalah. Guru memiliki peran penting sebagai pemberi motivasi agar setiap siswa terlibat langsung dalam pemecahan masalah. Contoh Problem based learning misalnya guru menunjukkan sebuah foto atau video tentang Things around us yang ada diruang kelas.
- langkah kedua yaitu pengorganisasian siswa. Setiap siswa dalam kelompoknya akan menyampaikan informasi yang sudah dimiliki tentang masalah yang ada. Kemudian, mereka akan berdiskusi untuk membahas informasi faktual, dan juga informasi yang dimiliki setiap siswa. Pada tahap ini kegiatan brainstorming dilakukan. Guru berperan membantu siswa untuk mengorganisasikan tugas belajar yang relevan dengan masalah yang disajikan. Dari langkah pertama, Guru meminta siswa memberikan pendapatnya tentang gambar atau video yang diberikan. Dan dibimbing untuk dapat mengidentifikasi masalah yang ditimbulkan dari gambar tersebut yang harus ditemukan penyelesaiannya.
- Selanjutnya, Guru melakukan kegiatan pembimbingan untuk mendorong siswa dalam pengumpulan informasi yang relevan, melaksanakan eksperimen, hingga mendapat insight untuk pemecahan masalah. Pada tahap ini guru dapat memberikan lembar kerja yang dapat memandu siswa dalam melakukan investigasi, mendalami materi, dan untuk menemukan solusi. Guru selain melakukan proses pembimbingan juga dapat membantu siswa ketika proses perencanaan dan penyajian hasil akhir. Beberapa di antaranya seperti video, model, laporan, dan membagi tugas di antara anggota dalam kelompok.
- Tahap keempat ini adalah periode dimana siswa mencatat data hasil penyelidikan kelompok dalam Lembar Kerja, mengolah data yang diperoleh dari kelompoknya, dan menjawab pertanyaan pada Lembar Kerja.
- Selanjutnya siswa menyajikan hasil pengolahan data dalam bentuk yang sudah disepakati. Bisa menggunaka taabel, infografis, dan lain sebagainya.
- Langkah terakhir adalah melakukan evaluasi dan juga refleksi. Guru dapat mengarahkan siswa untuk melakukan refleksi dan evaluasi dalam setiap proses yang dijalankan dalam penyelidikan. Pada akhir pembelajaran, siswa dan guru mengevaluasi hasil penyelidikan melalui diskusi kelas. Guru membimbing siswa untuk menganalisis hasil pemecahan masalah tentang jumlah penduduk dan sampah di lingkungan sekitar. Siswa diharapkan menggunakan buku sumber untuk membantu mengevaluasi hasil diskusi. Selanjutnya, siswa akan mempresentasikan hasil penyelidikan dan diskusi di depan kelas dan kemudian dilakukan kegiatan penyamaan persepsi. Guru melakukan evaluasi hasil belajar mengenai materi yang telah dipelajari siswa menggunakan paper and pencil test atau authentic assessment.
- Evaluasi. Setiap LKPD yang dikerjakan dikoreksi dan diberikan umpan balik oleh pendidik untuk perbaikan dan dinilai. Pendidik juga memberikan tugas rumah untuk dikerjakan. Pendidik memberikn soal evaluasi sebagai ulangan materi yang telah dipelajari.
- Memberikan Penghargaan. Penghargaan atau reward diberikan selama proses belajar dan juga saat menilai hasil kerja peserta didik, dengan demikian peserta didik termotivasi untuk aktif dan lebih giat dalam belajar. Pernyataan yang diberikan sebagai bentuk penghargaan seperti good job, very good, excellent, dll.
Penutup.
Kegiatan penutup meliputi; 1) Peserta didik menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan melalui pertanyaan yang diajukan pendidik; 2) Peserta didik merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan terkait apa yang sudah dipahami, bagian pembelajaran yang sulit dan juga menyenangkan. Dan menurut peserta didik yang paling menyenangkan adalah pada saat menonton video pembelajaran. Kemudian Pendidik memberikan tugas tindak lanjut dan Akhir dari semuanya adalah doa penutup dan salam.
Setelah penerapan model pembelajaran problem based learning dengan mengunakan media gambar dan video pembelajaran canva terlihat sekali antusias peserta didik untuk mengikuti proses demi proses dari setiap pembelajaran. sehingga dapat disimpulkan bahwa Rendahnya capaian hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran bahasa Inggris membutuhkan perhatian khusus dari para guru yang mengajar. Diperlukan adanya inovasi pembelajaran yang membuat pembelajaran menjadi menyenangkan untuk para peserta didik. Problem based learning menjadi salah satu metode yang bisa dipilih. Pada pembelajaran ini Problem based learning menggunakan media gambar dan video pembelajaran. Peserta didik dilibatkan aktif dalam pembelajaran karena seluruh peserta didik harus membuat kalimat terkait thing around us menggunakan article a an dan the serta there is dan there are secara berkelompok dan mempresentasikannya.
Hasil yang dicapai sudah ssesuai harapan yaitu rata-rata untuk nilai sikap BAIK dan nilai keterampilan menulis diatas KKM. Dalam pemebelajaran ini ketuntasan peserta didik dalam keterampilan menulis adalah 100%, dengan nilai terendah 75 dan nilai tertinggi 79. Dengan kata lain Problem Based Learning berbantuan menggunakan media gambar dan video pembelajaran mampu meningkatkan aktifitas belajar para peserta didik dan juga problem Based Learning berbantuan media video mampu meningkatkan keterampilan berbicara dan menulis para peserta didik kelas VII SMPN Satap Satap Kuala Patah Parang.
 Guru harus selalu berinovasi untuk meningkatkan kulaitas pembelajaran sehingga diperoleh hasil belajar yang baik. Saat ini para guru harus bisa memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komputer untuk menunjang kegiatan pembelajaran karena saat ini peserta didik lebih tertarik dengan media ini. Selain itu media ini juga lebih mudah digunakan dan bisa digunakan dimana saja.
 Guru harus selalu berinovasi untuk meningkatkan kulaitas pembelajaran sehingga diperoleh hasil belajar yang baik. Saat ini para guru harus bisa memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komputer untuk menunjang kegiatan pembelajaran karena saat ini peserta didik lebih tertarik dengan media ini. Selain itu media ini juga lebih mudah digunakan dan bisa digunakan dimana saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H