“Bakmi ayamsiap saji dengan daging ayam asli!”
Pertama kali melihat iklan bakmi ini, saya sedikit bingung. Daging ayam asli, memangnya ada? Batin saya waktu itu. Karena selama ini, saya belum pernah menjumpai mie instan atau mie siap saji yang dilengkapi dengan daging ayam, melainkan hanya gambar paha ayam di kemasan bagian depan.
Dihantui oleh rasa penasaran, suatu hari saya iseng membelinya di pusat perbelanjaan dekat dengan rumah. Mudah sekali mendapatkannya. Bakmi Mewah Rasa, begitu nama yang tertulis di kemasan bakmi ini. Setelah membawanya pulang, mata saya lebih leluasa menyisir setiap tulisan yang tercantum di kemasan tersebut. Wah, ternyata telah ber-BPOM dan memiliki cap ‘halal’ dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Jadi saya tidak perlu berpikir dua kali untuk mengkonsumsinya.
Berbekal ilmu memasak yang ditularkan Pak De, saya mencoba membuat Bakmi Mewah Rasamenjadi sedikit berbeda, yaitu dengan menambahkan beberapa bahan yang kemudian diolah menjadi masakan yang istimewa.
Kebetulan sekali, pada bulan Desember ini, adik perempuanku merayakan hari kelahirannya. Nah, rencananya saya akan memberikan kejutan. Salah satunya yaitu membuat makanan kesukaan dia. Tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam, cukup menyiapkan bahan-bahan yang ada di lemari pendingin untuk membuatnya. Mudah, bukan? Tidak perlu repot juga untuk membelikan sesuatu yang mahal, karena istimewa tidak harus mahal, tetapi dibuat dengan cinta.
Bakmi Sangga Langit. Mungkin terdengar asing di telinga. Apa itu Bakmi Sangga Langit? Nama itu saya ciptakan sendiri. Konsep kali ini adalah bakmi dengan level pedas dan cita rasa yang tinggi. Dan langit itu tinggi. Jadi demikianlah saya menyebutnya.
Bukan hanya cabai, tetapi ada rangkaian bahan lainnya juga yang turut melezatkan Bakmi Sangga Langit. Apa saja bahan-bahan itu? Yuk, simak.
Sawi
Siapa yang tidak kenal dengan sayuran berwarna hijau ini? Sawi memang sejak dulu sudah akrab dengan hidangan mie dan bakso. Saya menggunakan sawi sebagai bahan pelengkap, karena bukan hanya menambah kelezatan, tetapi juga kandungan vitamin A, C, E, K yang bermanfaat bagi tubuh kita.
Ini dia, bahan yang paling saya suka. Kami berdua sama-sama pecinta masakan pedas. Oleh karena itu, saya terbiasa menggunakan bahan ini untuk memasak. Cabai juga punya manfaat, lho. Vitamin C yang dikandungnya mampu memenuhi kebutuhan tubuh kita.
Potongan daun bawang, atau saya lebih akrab dengan sebutan loncang, boleh juga untuk melengkapi hidangan ini. Karena seperti halnya sawi, daun bawang pun telah lama lengket dengan masakan bakmi.
Tidak ketinggalan, buah bulat merah ini juga saya gunakan untuk menyedapkan masakan. Selain itu, tomat juga berfungsi sebagai sumber antioksidan.
Sosis sapi selain berguna untuk melezatkan masakan, juga akan mempercantik hidangan karena warna merah menggodanya tak hanya mampu menggoyang lidah, tetapi juga menarik pandangan.
Ini bahan yang tidak kalah penting. Sudah sejak kecil kami berdua sama-sama menyukai nuget. Tidak masalah jika nuget saya masukkan ke dalam daftar bahan masakan ini. Justru akan menambah selera makan untuk adik.
Sebagai tambahan bumbu, saya menggunakan bawang putih. Benda ini yang wajib ada di dapur mana saja.
Selain bawang putih, saya juga menggunakan bawang bombai. Saya sangat menyukai aroma tumisan yang dihasilkan ke-duanya jika telah dipanaskan dengan minyak.
***
Setelah semua bahan terkumpul, yang pertama kali saya lakukan adalah merebus mie. Didihkan air di dalam panci terlebih dahulu, setelah air mendidih baru memasukkan mie ke dalamnya. Setelah mie matang, segera tiriskan.
Selesai mencincangnya, saya menyalakan kompor. Wajan yang telah diisi oleh minyak, segera letakkan di atas yang menyala. Setelah dirasa minyak cukup panas, tuang bawang putih dan bawang bombai. Jangan lupa untuk mengecilkan api supaya bumbu tidak hangus. Berikan jeda waktu sebentar. Biarkan aroma bawang putih dan bawang bombai keluar.
Selesai memasukkan air kaldu, biarkan hingga air tersebut mendidih. Selepas itu, baru memasukkan irisan sawi, daun bawang, potongan cabai rawit, tomat, dan mie ke dalam wajan. Aduk-aduk agar aroma bawang tercampur dengan bahan-bahan tadi. Selang beberapa menit, segera matikan kompor danletakkan mie tersebut ke dalam mangkuk. Sengaja saya menata hidangan ini agar terlihat menarik.
Sementara itu, saya mulai menggoreng nuget ayam dan sosis sapi. Setelah matang, segera mengangkatnya dari penggorengan.
Setelah meletakkan sosis dan nuget, tangan saya kembali sibuk mencampurkan mie dengan minyak, kecap, dan saus sambal.
Tidak sulit, bukan, teman-teman? Nah, kini giliran Anda. Selamat mencoba!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H