Mohon tunggu...
Bariroh Fudholi
Bariroh Fudholi Mohon Tunggu... Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNTAN -

Mahasiswi FEB UNTAN, Istiqomah. Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ulil, Pegiat Sosial yang Tunanetra

24 Juni 2016   13:18 Diperbarui: 1 Juli 2016   06:53 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sini saya akan bercerita mengenai tokoh pemuda yang inspiratif, dia bernama Ahmad Kholiqurrahman,  yang akrab di panggil Ulil, dia berumur 16 tahun, dia anak kedua dari tiga bersaudara. Dia dilahirkan dari keluarga harmonis dan berkecukupan dalam kehidupan sehari-harinya, namun dia memiliki kekurangann pada penglihatannya, dia lahir dalam keadaan buta karena selaput lendir di matanya, di umur 1 tahun Dokter mata menyarankan untuk mengoperasi matanya, namun orang tuanya tidak mengijinkan karena masih terlalu kecil, orang tuanya pun mengambil alternatif lain untuk mengobati anaknya tersebut, namun tidak berhasil.

Setelah berumur 2 tahun orang tuanya pun mencoba untuk mengikuti saran Dokter agar mengoperasi mata anaknya, tetapi hasilnya tidak terlalu memuaskan karena tindakan tersebut sudah terlambat, kata Dokter. Dari yang awalnya buta dia pun mulai bisa melihat dengan tindakan operasi tersebut, walaupun pandangannya tidak terlalu jelas.

Di kehidupan sehari-hari dia lewati dengan perasaan minder dengan keadaan tersebut. Upaya terus dilakukan oleh keluarganya,  walaupun hasil yang di dapat tidak seperti yang di inginkan. Suatu ketika keluarganya pun merasa putus asa akan usaha yang dilakukan untuk mengobati anaknnya tersebut. Merasa prihatin terhadap keadaan anaknya itu, sang Ibu pun tak henti-henti menyemangati anaknya serta menerima keadaan tanpa harus merasa minder.

Di usia 0-4 tahun beban itu tidak terlalu terasa karena dia masih bermain di lingkungan rumah saja, namun beban itu mulai terasa saat dia berusia 5 tahun keatas karena disitu dia mulai berinteraksi dengan lingkungan sekitar dan mulai bermain dengan teman-temannya. Belum lagi orang tuanya bingung tentang pendidikan anaknya, apakah si anak tersebut mampu bersekolah seperti anak lainnya. Semakin bingunglah orang tuanya terhadap keadaan anaknya tersebut.  Dengan hal tersebut membuat keadaan semakin sulit.  

Dengan bertambahnya usia si anak, dia pun mulai sadar dengan kekurangan yang dimiliki, dia pun berfikir tidak boleh menyerah dengan keadaan tersebut dan harus tetap semangat menjalani kehidupan sehari-hari. Suatu ketika dia mulai berbicara kepada orang tuanya bahwa dia ingin bersekolah seperti anak lainnya. Dengan keinginan yang kuat dan upaya yang meyakinkan saat berbicara kepada orang tuanya. Sehingga timbullah semangat baru dalam diri orang tuanya tentang keadaan anaknya tersebut. Mulailah orang tuanya mencarikan sekolah untuk anaknya dan membelikan kaca mata untuk membantu penglihatan si anak. Setelah bersekolah di SDN 42 Pontianak Kota ternyata dia menjadi salah satu anak yang berprestasi di kelasnya. Dengan penuh semangat ia terus belajar dan terbiasa bergaul dengan teman-temannya tanpa harus malu dan minder.

Koleksi Pribadi
Koleksi Pribadi
Setelah beranjak dewasa kira-kira umur 14 tahun yaitu di masa SMP dia bersekolah di sekolah agama tepatnya di Madrasah Islah Baitul Mal (IBM). Pada sekolah tersebutlah dia lebih banyak belajar ilmu agama, dia termasuk pemuda yang aktif di kelasnya tanpa ragu dia pun sering bertanya dan berargumen tentang hukum-hukum Islam yang tidak sepaham dengan pemahamannya ataupun yang tidak dimengerti olehnya. Sungguh berbeda dari pemuda lainnya yang kurang semangat dalam mempelajari ilmu agama.

Koleksi Pribadi
Koleksi Pribadi
Terlebih lagi, sahabat saya ini menjadi sosok yang sangat luar biasa di lingkungan sekitar masyarakat kami, dia dapat memotivasi teman-teman dan sahabat lainnya. Sosok pemuda yang berbeda dari pemuda biasanya, yang hanya ingin selalu bersenang-senang dan meghabiskan uang orang tua. Dilihat dari ekonomi keluarga dia termasuk orang yang berkecukupan, namun dia tidak sesuka hati meminta uang untuk hal-hal yang tidak perlu. Apalagi dengan segala kekurangan yang dimiliki dia mampu manjadi pemuda yang inspiratif. 

Hal itu dibuktikan dengan keaktifannya sebagai guru ngaji dan remaja masjid di lingkungan kami tepatnya di Masjid Ma’ashabirin, Jalan Perdamaian Kota Baru Ujung. Pemuda yang sangat bisa di banggakan dan takkan cukup ribuan kata ucapan terima kasih terhadap apa yang telah dilakukannya, khususnya pada remaja atau pemuda yang berada di lingkungan kami.

Koleksi Pribadi
Koleksi Pribadi
Masih teringat jelas jika dia mengajar ngaji atau memberikan nasehat kepada pemuda dilingkungan kami, dia selalu mengingatkan kepada kami untuk terus belajar dan semangat dalam menuntut ilmu dan dia juga berkata, “akan sangat merugi jika kalian tidak bersungguh-sungguh dalam mengaji atau menuntut ilmu, baik itu ilmu agama ataupun ilmu umum lainnya, dengan keadaan fisik yang sempurna, penglihatan yang sempurna dan tanpa cacat satupun pada tubuh kalian. 

Sedangkan saya yang memiliki kekurangan pada penglihatan saya ini bahkan bisa dikatakan buta jika tanpa bantuan kaca mata, karena minus saya sudah mencapai 900 hingga 1000 lebih, dengan keadaan ini saya masih sangat bersemangat dalam menuntut ilmu dan belajar mengaji. Saya saja yang memiliki kekurangan ini masih bisa dan semangat mengaji, mengapa kalian yang bagus penglihatannya tidak bisa atau tidak semangat mengaji dan menuntut ilmu”.


Koleksi Pribadi
Koleksi Pribadi
Pemuda yang jarang ditemui dimasa sekarang dan jarang sekali pemuda yang mau mengabdi dilingkungan masyarakat sekitarnya, khususnya di lingkungan masjid. Jika di lihat, sungguh sangat mudah untuk melakukannya, tapi tidak mudah untuk mempraktekkannya. Dari hal ini banyak pelajaran yang dapat kita ambil, sebagai manusia sudah menjadi kewajiban dalam menuntut ilmu baik itu ilmu agama ataupun ilmu umum lainnya dan mengaji adalah suatu hal yang harus kita pelajari dan pahami, dapat di ambil contoh dari sahabat kami tadi, dengan kekurangan dimlliliknya semenjak dia lahir dan sekarang telah berumur 16 tahun dia masih bisa dan bersemangat dalam mengaji. Kebetulan sekarang dia telah memasuki masa SMA, tepatnya di MA Masyahid atau yang biasa dikenal dengan MAN 3 Pontianak.
Pesan yang disampaikan :

Bersyukurlah untuk keterbatasanmu, karena itu memberimu kesempatan untuk berkembang. Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu, karena itu memberimu kesempatan untuk belajar”.

“Mungkin mudah untuk kita bersyukur akan hal-hal yang baik, terkadang kita lupa bersyukur ketika mendapatkan hal yang yang buruk. Hidup yang berkelimpahan datang pada mereka yang juga bersyukur akan masa surut. Rasa syukur dapat mengubah hal yang negatif menjadi positif. Temukan cara bersyukur akan masalah-masalahmu dan semua itu akan menjadi berkah bagimu”.

“Setiap manusia yang hidup di dunia ini pasti akan menghadapi halangan, rintangan dan juga ujian yang datangnya tanpa kita sadari, oleh karena itu manusia haruslah kuat, tabah, sabar dan ikhlas dalam menerima ujian kehidupan ini. Jadilah manusia yang bermanfaat, minimal bermanfaat untuk diri sendiri, karena Rasulullah bersabda “sebaik-baiknya manusia adalahh manusia yang bermanfaat untuk manusia lainnya”, berikanlah apa yang bisa kita berikan agar kita bisa berguna untuk orang banyak”.

“Bagi teman-teman yang mempunyai kekurangan janganlah merasa malu atau takut untuk berkarya, tunjukan kepada orang-orang di luar sana walaupun kita memiliki kekurangan namun kita tidak perlu belas kasihan, teruslah berjuang untuk menggapai cita-cita yang sudah kita impi-impikan selama ini”.

^-^

“Semoga Bermanfaat”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun